25. first miss

2.5K 400 94
                                    

Hujan diluar seakan cemburu saat ini, karena Hyunjin sebenarnya rindu Jeongin dan ingin sekali bertemu bocah itu. Kemarin Hyunjin demam dan tidak berangkat mengajar satu hari, hal itu membuat Jeongin khawatir dan menemaninya sepulang sekolah sampai malam. Tapi ini masih siang, dan Hyunjin benar-benar rindu bocah itu. Untung saja hari ini hari Sabtu.

Sementara bocah itu tengah sibuk dengan kucingnya. Kedua makhluk lucu tersebut bergumul di bawah selimut. Tiba-tiba ponsel Jeongin berbunyi, pria manis itu membukanya. Ternyata Hyunjin mengiriminya pesan rindu.

Kimiaku
Nu
Danuu

Danu
Kenapa Mas?

Kimiaku
Ayahku, kakakku, sama suamiku yang bukan darah dagingku yang mana yo?

Danu
...
Suamiku!

Kimiaku
Iya ada apa?

Danu
Astagaaaa Mas. Pasti diajarin Pak Rayan

Kimiaku
Ndak
Mas ndak sengaja lihat chatnya Mas Rayan sama Faris

Danu
Terus dipraktikkan ke Danu nih?
Nggak boleh kebanyakan gombal, Mas

Kimiaku
Kangen Nu
Mas kerumahmu yo

Danu
Ngapain?
Hujan
Kemarin baru sakit

Kimiaku
Sekarang udah sembuh to
Mau ketemu kamu lah

Danu
Nggak Mas, hujannya deras banget loh
Nanti sakit lagi
Dirumah aja ya, besok kan ketemu

Kimiaku
Maunya sekarang

Danu
Mas jangan bandel
Dirumah saja ya sampai sembuh total

Kimiaku
Alhamdulillah sudah
Mas kesana ya bawa martabak buat bunda
Kalau ada warung yang buka tapi
Bismillah

Danu
Mas nggak usah
Mas jangan ya, nanti sakit heh
Mas?
Udah jalan?
Astaga bandel banget ih Danu ngga mau bukain pintu! Biar diluar sana!
Awas aja kalau udah sampai
Mas pulang :((
Mas Zidane Akbar Saputra.

Terlanjur, Hyunjin sudah mematikan koneksi internetnya dan bersiap menuju rumah Jeongin. Ia terlampau rindu dengan si kecil miliknya itu. Sementara bocah manis itu sangat khawatir sekaligus marah karena ternyata Hyunjin keras kepala sekali jika sudah rindu.

-∆-

Mobilnya berhenti di depan rumah Jeongin, terlihat sepi. Hujan semakin deras, Hyunjin mematikan mesin mobilnya, membuka ponselnya dan menelpon Jeongin.

"Assalamualaikum, Nu saya masuk ya"

"Pak Zidㅡ"

Teleponnya mati. Jeongin bergegas turun menuju ruang tamu, mengintip dari jendela. Dalam hatinya ia menyumpah serapahi Hyunjin yang bodoh, pria itu kini tengah berlari dari depan gerbang menuju teras rumahnya menerobos hujan.

Hyunjin mengetuk pintu, namun tidak ada jawaban. Ia mencoba menelpon Jeongin.

"Assalamualaikum, Danu ndak mau bukain pintu?"

"Nggak! Salah sendiri keras kepala"

"Dingin, Nu" Rengeknya.

Jeongin dapat melihat jelas raut wajah Hyunjin yang terlihat kedinginan di luar. Jujur ia masih kesal karena keras kepala Hyunjin.

Teach Me •♡Hyunjeong ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang