Jeongin membenarkan krah bajunya dan berjalan cepat di tengah lapangan. Ia baru saja mengikuti rapat perwakilan kelas untuk acara sekolahnya satu minggu kedepan. Ia tidak berminat masuk ke kelas, ia butuh makan. Perutnya yang berbunyi sedari tadi membawanya menuju kantin yang lumayan ramai.
Hari ini pelajaran ditiadakan, itu sebabnya kantin terlihat lebih ramai. Ia duduk di meja pojok kanan dan menikmati makanannya sendirian.
"Danuuu!"
Suara seorang gadis manis yang Jeongin kenal betul.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Maya Gabriela
"Maya, tumben ke kantin?"
"Ga di bolehin gofood sama guru. tadi udah pesen, udah gue bayar pake gopay, eh makanannya disita"
Jeongin tertawa kecil.
"Pesen gih, makan bareng gue"
Chaeryeong tersenyum manis dan berjalan memesan makanan.
Tak butuh waktu lama, Chaeryeong kembali ke Jeongin dengan nampan penuh makanan dan segelas minuman. Gadis itu duduk di depan pria manis.
"Dan, curiga gak sih kalo Pak Zidan gay?"
Jeongin tersedak hingga terbatuk, Chaeryeong segera menyodorkan minuman untuknya.
"Pelan-pelan dong, napas dulu"
Jeongin menetralkan napasnya.
"Lo ngomong apa sih?"
"Ya gimana ya, look at that dia mesra banget sama mahasiswa lain"
Jeongin menoleh ke arah yang ditunjuk Chaeryeong. Hyunjin dan Jisung, tertawa bersama dan terlihat sangat bahagia. Mereka duduk tak jauh dari Jeongin, hingga pria manis itu dapat mendengar sedikit pembicaraan mereka yang terbilang manis.
"If they're just friend, kenapa ngomongnya alus banget pakai aku kamu?"
"Mas Zidan memang gitu"
"What? Did you call him with 'Mas'?"
Jeongin merutuki Hyunjin yang meminta dirinya memanggil Hyunjin 'Mas'. Hal itu menjadi kebiasaan Jeongin dan sering ia ucapkan.
