23. you got me, i got you!

2.6K 421 119
                                    

"Mau es krim tidak?" Tanya Hyunjin mengintip wajah Jeongin lantaran bocah itu terus menunduk.

Jeongin menggeleng, jauh di lubuk hatinya yang terdalam, ia masih kecewa dengan Hyunjin.

"Ya sudah ayo jenguk Resa!" Ajak Hyunjin tiba-tiba. Jeongin menoleh dengan cepat lalu menatap Hyunjin.

"Iyo saya tahu selama ini kamu cemburu sama dia,"

"Enggak, siapa bilang?!" Sangkal Jeongin cepat.

"Saya kan barusan, Resa mau bilang semuanya. Saya tahu kalau saya yang jelaskan kamu ndak percaya"

Jeongin menghela napas, ia akhirnya naik ke mobil Hyunjin.

Mereka berangkat menuju rumah sakit saksi bisu renggangnya hubungan mereka beberapa hari yang lalu. Di sana Ryujin menunggu, duduk di kursi taman di bawah pohon besar nan tua. Ia berdoa, ia ingin hidup lebih lama dan melihat dunia lebih lama.

Ia belum siap.

"Resa!" Panggil Hyunjin. Ryujin menoleh lalu tersenyum kearah Hyunjin dan Jeongin yang lalu duduk di sampingnya.

"Sudah minum obat?" Tanya Hyunjin.

Ryujin mengangguk.

"Mamamu kesini?"

"Masih Di Jogja, aku nggak tahu kapan dia pulang. Tapi aku harap dia pulang bawa kabar baik."

Hyunjin menghela napas,

"Resa udah baikan?" Tanya Jeongin.

"Udah Dan. Udah baikan juga sama Pak Zidan?"

"Sudah"
"Belum"
Jawab Hyunjin dan Jeongin serentak.

"Saya kira saya sudah kamu maafkan, Nu"

Jeongin hanya diam.

"Bukan salahnya Pak Zidan kok Dan, dia dekat sama aku karena terpaksa. Mamaku pengen aku bahagia, dan dia tahu kalau aku suka sama Pak Zidan. Kebetulan rekan bisnis papa itu ternyata ayahnya Pak Zidan. Jadilah mereka kerjasama buat bikin aku bahagia dengan nyuruh Pak Zidan dekati aku. Aku nggak tahu Pak Zidan nurut aja walau mukanya nggak ikhlas. Aku baru tahu tentang ini tuh kemarin, kalau aku tahu dari dulu mana mau aku, Dan. Orang jelas-jelas Pak Zidan sayangnya ke kamu."

Jeongin menatap Hyunjin seolah meminta penjelasan. Hatinya mencelos mendengar perkataan Ryujin. Ternyata Ryujin tidak sejahat itu, dan Hyunjin tidak semunafik itu. Mereka dipaksa keadaan.

"Mamaku sekarang lagi ke Jogja, mungkin ke rumahnya Pak Zidan. Aku takut dia dan ayahnya Pak Zidan malah bicarain tentang perjodohan atau hal lainnya yang lebih buruk."

"Tapi Res, kamu sayang dia kan?" Tanya Jeongin sambil melirik Hyunjin.

Ryujin mengangguk. "Kalau dia sayangnya bukan sama aku, aku bisa apa. Kalau aku paksa malah dia nggak bahagia, Dan"

Jeongin terdiam.

"Aku tinggal ya, kalian butuh waktu berdua kayaknya" Ucap Ryujin berusaha bangkit.

"Nggak Res, kita aja yang pindah" Jeongin takut terjadi apa-apa dengan Ryujin jika gadis itu terlalu banyak bergerak.

Ryujin tersenyum lalu duduk kembali. Jeongin bangkit diikuti Hyunjin, mereka lalu pergi ke tempat duduk lain.

Hening

Tidak ada yang memulai pembicaraan.

Canggung menyelimuti mereka. Hyunjin akhirnya berdehem.

"Apa saya dimaafkan?" Tanyanya gugup.

Astaga, kakinya bahkan tidak bisa berhenti bergetar sekarang. Hyunjin terlihat tolol karena gugup gara-gara meminta maaf ke muridnya.

Teach Me •♡Hyunjeong ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang