13. time of us

2.8K 477 39
                                    




Jeongin memegangi pipinya yang terasa panas, ia mengingat hal manis yang tadi siang Hyunjin lakukan padanya. Pria kecil itu tidak bisa berfokus pada buku pelajaran yang terbuka lebar di hadapannya. Raganya disini, pikirannya di dekat Hyunjin.

"Aduh kenapa sih aku"

Monolognya sembari memukuli kepalanya pelan.

"Emang kenapa lo?"

Beomgyu merasa terganggu. Mereka awalnya berniat belajar bersama untuk ulangan besok, mengingat mata pelajaran fisika yang belum mereka kuasai. Sekarang ini, mereka berada di rumah Beomgyu sedang mencoba belajar.

Nyatanya Beomgyu malah berkirim pesan dengan kekasihnya, dan Jeongin yang pikirannya melayang layang.

"Kenapa sih? pipi lo merah gitu"

"Gue ceritain ya,"

Akhirnya Jeongin menceritakan semuanya dan sukses membuat Beomgyu berteriak kegirangan.

"Sikat aja udah, Pak Zidan ganteng loh!"

"Tapi dia bilang gue harus yakinin perasaan gue dulu, Ja"

"Yaudah nurut aja, lagian ada benarnya juga sih. Lo kan baru putus sama Rusel anjing itu, nanti yang ada dia bikin masalah"

"Jadi gue harus apa?"

"Ya lo jalanin aja kedepannya kaya gimana."

Jeongin mengangguk pasrah, ia belum menemukan jawaban yang ia mau.

"Kalo Kak Rusel dajjal gangguin gue lagi gimana?"

Beomgyu menghela napas. "Bukannya Pak Zidan bilang mau jadi benteng lo?"

"Iya, tapi gue takut....ㅡ"

"Nah, lo belum mulai aja udah ragu sama dia. Itu sebabnya dia minta lo yakinin perasaan lo"

Jeongin mencoba menganalisis, akhirnya ia paham.

-∆-

Jisung memasukkan kameranya ke dalam tas khusus lalu mengalungkannya pada lehernya. Hari pertama meliput SMA Semesta cukup membuatnya lelah dan berkeringat. Ia berjalan menuju minimarket terdekat untuk sekadar membeli minuman.

Ia berjinjit berusaha meraih minuman kaleng rasa leci yang terletak di barisan atas lemari pendingin. Sayangnya tas besarnya menghambat geraknya, sebenarnya tanpa tasnya pun ia tidak sampai mengambil minuman itu.

Ia bingung harus apa, kondisi tidak memungkinkan ia untuk menaruh tasnya. Akhirnya ia mengambil air mineral yang posisinya di depan dadanya.

"Nih" Seseorang memberikan minuman tadi kepadanya, minuman yang berada di barisan paling atas.

"Makasㅡ"

Jisung tidak bisa melanjutkan ucapannya. Semua yang dia lakukan hanyalah memandangi pria tinggi berparas tampan di depannya yang tengah menyibakkan rambutnya.

"Sama-sama. Gue Rayan, PPL di sini. Lo anak kampus sebelah ternyata."

Jisung bingung harus menjawab apa.

"Minum ini juga"

Minho menyerahkan sekotak kecil susu peninggi badan ke Jisung yang menerimanya dengan tatapan polos. Setelah sadar, pandangannya langsung berubah.

Teach Me •♡Hyunjeong ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang