tunggu sebentar,
apa aku berbuat kesalahan?
pagi ini sudah berdoa.
aku pamit untuk bekerja,
aku juga tak lupa beri makan kucing liar di depan gang.
kurang baik apa aku hari ini-
- sampai diejek 'tak berguna'
sama atasan sendiri?ah! lupa.
apa ini karma semalam?
aku berdebat dengan si pacar.
iya, memang wajar dalam sebuah hubungan. dia menjengkelkan, susah sekali diberi tau.
aku bilang; berhenti main-main,
cari kerja dan urus masa depan kita berdua.lalu dia marah dan bilang kalau aku gadis yang tak punya masa kecil indah.
ngomong-ngomong, dia sensitif sekali dengan semua hal yang berhubungan dengan anak-anak. saking sensitifnya, aku rasa jiwanya sudah balik lagi ke dia yang baru berusia tiga.
iya, choi san emang se-childish itu.
dan aku tak suka.
anggap saja aku egois, mauku cuma dia
dipandang pantas oleh orang-orang.ayolah, dia bahkan mau 22 tahun
beberapa bulan lagi. salah kalau aku
minta dia berhenti senang-senang dengan dunianya?oke, lupakan.
aku tak mau ingat dia dulu untuk saat ini.
karena sekarang mauku cuma satu; menangis.tapi, ini masih di tempat research. tak lucu kalau orang-orang cerdas di tempat ini melihatku dengan aneh.
aku akan merasa seperti orang paling tolol sejagad raya.
apalagi alasannya karena dimarahin atasan.
mereka akan makin yakin kalau aku belum siap hidup di dunia yang kejam ini.
hah, peduli setan!
kalau aku lemah, aku tak mungkin hidup
sampai umur segini tanpa orang tua.lama berdiri di ujung ruang,
ponselku berbunyi.san.
oke, aku angkat.
kurasa dia mau minta maaf."halo?"
"maaf" aku benar, aku menang,
"soal semalam. aku bentak kamu sampai pulang ninggalin kamu,"aku hanya menahan senyum. san lucu sekali kalau sedang minta maaf begini.
"udah. gak apa," balasku singkat,
tanpa ia tau sedang menahan
senyum di ujung bibir."gimana harimu?
apa penelitiannya lancar?"sial, dia ingatkan aku betapa buruknya hari ini.
ralat-- hari aku dimarahi orang bernama kang yeosang, selalu jadi hari yang buruk.
", livia?"
"gak begitu bagus..., aku dimarahin lagi
karena hampir bikin laboratorium kebakar""kok bisa?"
"gak tau. pokoknya aku udah bilang,
aku gak bisa praktek lapangan,
mending kasih aku tugas berapa pun itu asalkan cuma buat rancangan""aneh...,"
"aneh, buat rancangan bisa,
tapi praktek buat kerangka aja gak bisa. kamu aneh, bukan, gak berguna"wah, aku tak sangka san akan ucapkan hal yang serupa dengan kata andalan
yeosang.mood swings, aku nangis.
"livia? kamu nangis? astaga..., aku ke sana sekarang, ya?
kita jajan es krim yang banyak biar kamu gak galau lagi"san memutus sambungan.
aku ambruk begitu saja.benar-benar tak peduli dengan tatapan orang, toh mereka terlalu sibuk untuk sekadar tanya aku kenapa.
sepele urusannya, tapi kenapa sampai sesedih ini?
ya tuhan aku lemah sekali macam permen yuppi.
eh, ini gak ber-genre komedi loh:')
KAMU SEDANG MEMBACA
DON'T KNOW WHAT TO DO : Choi San ✔
Short Story𝐜𝐨𝐦𝐩𝐥𝐞𝐭𝐞𝐝 ❝pikirkan sekali saja, aku bisa apa kalau kamu tiada?❞ ft. choi san 23112019