One-Four

1.5K 326 65
                                    




"Maaf, aku hanya memikirkan diriku dan berpikir kau akan menyukainya. Tapi, aku malah membuatmu makin tersiksa ya?"



 Tapi, aku malah membuatmu makin tersiksa ya?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


wooyoung tahu livia mungkin tidak akan menyukai caranya yang masuk dengan tiba-tiba. dia sudah beberapa hari tak mengunjungi gadis itu, dan di hari cerah yang pas untuk mengunjunginya ini- dia malah tak membawa apa pun selain berita yang mungkin akan membuat livia kecewa.

"livia...,"

gadis itu terduduk di kasurnya, menatap hamparan kota dengan gedung-gedung tingginya dari balik dinding kaca. dia tak menoleh namun tak tampak kaget dengan cara masuk wooyoung yang terkesan nyelonong itu.

wooyoung mengambil napas dengan rakus sebelum mendekat, "san...,"

"iya. aku tau..."

wooyoung berhenti bicara, pun dengan langkah kakinya. kemudian gadis itu menoleh dengan wajah lesu, dia pasti sudah menangis semalaman.

dan wooyoung tak ada untuk menenangkannya.

"aku minta maaf, tapi san sudah jadi incaran para polisi."

gadis itu tersenyum miris, kejadian yang menimpanya sudah menyebar luas di internet. orang-orang pun menjuluki san dengan banyak sebutan, yang membuatnya tertohok.

dia seperti robot yang kuat.

gadis itu menghela napas yang malah membuatnya makin sesak. "wooyoung, seharusnya san memang gak dihidupkan kembali ya?"

"livia...,"

"aku gak peduli dengan uangmu yang bayar yeosang untuk membuat san, pada akhirnya aku yang menciptakan inti kehidupan untuk robot itu." wooyoung kembali mendekat, berniat untuk menyentuh pundak gadis itu yang semula tegap dan kokoh. namun di detik berikutnya, ia menjatuhkan kedua bahu itu dengan putus asa. "aku bahkan gak pernah berpikir kalau san bakal ngerasa tersiksa kalau aku kembali menghidupkannya. aku cuma peduli sama perasaanku dan ketakutan akan kehilangannya, aku cuma berpikir dan ngelihat semua dari sudut pandangku..."

livia menutup wajahnya dengan tangan, berusaha menyembunyikan wajah yang basah karena air matanya. wooyoung hanya bisa menatap sendu, dia juga bersalah karena jika bukan karena idenya- livia tidak akan sakit untuk yang kedua kalinya.

"kemarin san datang, dia bilang semuanya. dia capek, dia gak bisa terus-terusan hidup sebagai 'san'-ku seperti dulu. wajahnya menang gak menggambarkan apapun, tapi aku bisa lihat san lagi memohon untuk sebuah kebebasan yang bakal dia dapet kalau aku bisa terima kematiannya. san minta aku untuk berhenti menekan tombol 'on' atau mengisi baterai-nya. san gak mau hidup lagi~" kali ini, wooyoung bergerak untuk merengkuhnya, ia juga mengelus-elus pundak livia guna menenangkannya.

DON'T KNOW WHAT TO DO : Choi San ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang