Zero-Seven

1.7K 369 15
                                    















yeosang memang licik, dan dia gunakan itu untuk menarikku kembali dalam tim penelitiannya.

ya, para ilmuwan muda seperti kami selain memakai otak untuk bekerja-- rupanya bisa juga untuk menipu rekannya.

dia ciptakan R01-- nama asli san dalam data penelitiannya untuk membuatku kembali bekerja, dan sialnya dia membuat kesepakatan juga.

"saya bebas marahin kamu kalau kamu bikin kecewa, oke?" aku mencebik kesal sebelum berlalu meninggalkannya.

"oh iya, livia...," aku berhenti, saat akan keluar dari ruang kerja yeosang.

saat aku menoleh, dia mengeluarkan sebuah amplop besar. biar kutebak, apa itu berisi data penciptaan R01? ah, maksudku cyborg choi san.

"saya rasa karena san tinggal sama kamu, jadi kamu harus tau seperti apa tubuh dia. tetap jaga dia dengan aman, saya rasa kamu cukup pintar untuk paham seperti apa percobaan yang kita lakukan." tanpa menjawabnya, aku tarik amplop itu mendekat.

karena waktuku cukup luang, aku pilih membacanya langsung di ruangan yeosang. rasanya aku tak cukup butuh untuk menyimpannya, setelah baca akan kukembalikan.

namun, disela membaca-- aku berhenti saat ada bagian yang membuatku terkejut. aku menatap yeosang, "kamu serius? san dilengkapi sensor high protector?"

mulutku masih terbuka, tak percaya dengan hal gila yang yeosang lakukan.

perlu kau tau, sensor keamanan high protector tidak sembarang ilmuwan bisa terapkan pada mesin percobaan mereka.

jika san adalah robot yang dikendalikan dengan tangan manusia, high protector akan berfungsi di saat mendesak untuk melindungi robot itu sendiri, dan dari sejarah terakhir yang aku tau-- high protector terakhir yang digunakan malah membuat sebuah robot hampir jadi pemicu masalah besar.

sekarang sudah ilegal digunakan karena sistem ini bisa merusak data yang ada dalam robot.

akibatnya terburuknya? robot hilang kendali, dan rusak.

"saya rasa itu perlu, san bukan robot yang hidup atas kendalimu. dia cyborg yang perlu hidup senatural mungkin layaknya manusia, begitu maumu 'kan?"

yeosang mengatakannya dengan sangat mudah sekali, hingga aku kesal dan kertas kuremas dalam genggaman.

aku menghentak meja kerjanya, "kang yeosang, san itu percobaan! kenapa kamu taruh sistem itu di tubuhnya? bagaimana kalau dia hilang kendali? bagaimana kalau dia rusak?!"

"dari awal, dia memang gak hidup di bawah kendali siapa pun, livia. saya yang menciptakannya saja gak mengendalikannya, bukannya saya baik?"

habis sudah kesabaranku akan tingkah kang yeosang. aku menamparnya, keras-- hampir berlanjut mencakarnya sebelum pintu terbuka dan wooyoung datang lalu menahanku.

"livia, kenapa ini?!" tanya wooyoung tak sempat kujawab, mataku masih menatap yeosang dengan nyalang.

"sebenernya kamu niat atau enggak bantu aku?! tindakanmu cuma bisa bikin san makin rusak!" kesalku sudah memuncak, aku hampir menangis namun tatapan tanpa dosa kang yeosang mencekat alirannya.

"saya yang menciptakan dia, saya tau dia lebih dari kamu yang notaben pacarnya. livia, sistem keamanan itu dipasang bukan untuk melindungi dia, tapi kamu."

yeosang pergi dan aku tak menahannya, aku masih di sini-- berkelut dengan pikiran dan batin.

apa yang yeosang mau sebenarnya?


apa yang yeosang mau sebenarnya?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DON'T KNOW WHAT TO DO : Choi San ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang