Chapter 2 - Farewell Words

99 7 0
                                    

Para murid junior penggemar Chanyeol sudah menunggu di depan gerbang. Min Jee yang menyadari hal itu, mulai berjalan lebih dulu meninggalkan Chanyeol yang ada di belakangnya.

"O-oppa... H-hari ini ke kota yuk? Hangout bareng sama kami," ajak salah seorang siswi dengan terbata-bata karna canggung.

Melihat punggung Min Jee yang semakin menjauh, Chanyeol dengan segera menolak tawaran tersebut, "Maaf ya? Aku nggak bisa. Hari ini ada urusan sama Min Jee. Maaf banget ya".

Kemudian dengan segera Chanyeol berlari kecil meninggalkan mereka untuk menghampiri Min Jee.

Besok Ia sudah harus bersiap pergi ke Seoul dan mulai hidup disana. Oleh karna itu, hari terakhirnya di Daegu hanya ingin Ia habiskan bersama Min Jee.

"Lah, kamu nggak jadi pergi sama mereka?" tanya Min Jee sesaat setelah menyadari Chanyeol menyusul langkahnya.

"Nggak lah. Besok kan aku udah harus berangkat ke Seoul. Hari ini harinya kita".

Min Jee tertawa mendengar ucapan Chanyeol, "Apaan sih, kayak tiap harinya nggak sama-sama terus aja".

"Ya kan habis ini bakal nggak bisa sama-sama lagi".

Min Jee melamun sejenak setelah mendengar ucapan Chanyeol. 'Dia benar juga sih...' batin  Min Jee. 

"Tapi kan mereka fans pertama kamu. Mereka juga pengen punya kesempatan pergi sama kamu, Yeol".

"Lah, bukannya kamu fans pertama aku?" goda Chanyeol dengan senyum manisnya.

"Diiihh... Pede banget lo".

Chanyeol tertawa puas.

"Ya salah sendiri kan nggak dari kemarin-kemarin mereka ngajaknya".

"Mwo? Kamu pasti nggak baca surat-surat dari mereka ya? Kan waktu itu udah aku kasih surat-suratnya ke kamu".

"Kan bisa ngomong langsung. Akunya juga belum terkenal ini".

"Ih kamu mah nggak paham, dasar cowok!" katanya sambil buang muka.

Mereka hampir sampai di rumah, namun Chanyeol mulai menggandeng tangan Min Jee, menuntunnya semakin menjauh dari rumah. Mereka berjalan ke arah kota.

"Ya! Eodie ga? Kita mau kemana?".

Chanyeol tersenyum menatap Min Jee sambil terus berjalan, "Udah... Ikut aja".

Mereka berjalan sambil mendengarkan musik bersama hingga sampai di depan tempat photobox, keduanya berhenti. Chanyeol tersenyum puas namun Min Jee masih nampak kebingungan.

"Wae...yeogiseo? Kenapa kesini?".

Chanyeol memegang pundak Min Jee dan menuntunnya masuk, "gajaaa...".

Min Jee hanya patuh dengan kebingungan yang masih bersarang hingga akhirnya mereka pun berfoto dengan bahagia. Mulai dari foto tertawa lebar berdua, gaya saling mencubit pipi, bergaya hidung babi, saling tatap dengan senyum, hingga gaya Chanyeol mencium pipi Min Jee yang membuat matanya membulat sempurna karena terkejut.

'Dia kenapa sih?' batin Min Jee.

Cium pipi seperti itu tidak terasa seperti tersengat listrik ketika mereka masih kecil dulu. Tapi sekarang mulai ada sesuatu yang aneh dalam hati ketika Chanyeol mencium pipi Min Jee.

Di perjalanan pulang.

"Nahh kalo gini kan kita jadi punya foto terbaru. Ntar kalo kamu kangen aku, kamu bisa liatin foto ini," kata Chanyeol dengan tawa bangga.

"Nggak usah kepedean terus deh!" ucap Min Jee kesal.

Chanyeol tertawa lepas.

"Min Jee-ah..." tiba-tiba suara Chanyeol terdengar serius.

Min Jee menatap Chanyeol, "Wae?".

"Kamu harus ke Seoul juga ya?".

"Kan aku udah daftar di SMA sini".

Saat hampir dekat dengan rumah mereka, Chanyeol berdiri di depan Min Jee hingga membuat keduanya berhenti melangkah. Mereka saling tatap beberapa detik.

"Aku bakal tunggu kamu di Seoul," ucapnya tegas sambil memegang kedua pundak Min Jee.

Min Jee yang tak bisa berkata apa-apa, hanya terdiam, menatap dalam wajah Chanyeol. Dalam lubuk hatinya tak bisa berbohong bahwa perasaannya sedang kalut.

Chanyeol lantas pergi dengan berjalan mundur sambil melambaikan tangan, "Naeil buja...".

Min Jee membalas melambai tangan dan memberikan fake smile ke arah Chanyeol.

***

Keluarga Chanyeol telah pindah lebih dulu ke Seoul sejak beberapa hari lalu. Chanyeol berangkat belakangan karna harus menunggu beberapa urusan administrasi sekolah yang baru selesai kemarin. Pagi-pagi sekali Chanyeol harus berangkat ke Seoul ditemani oleh Min Jee.

Sesampainya di stasiun, keduanya saling diam duduk termenung menunggu kedatangan kereta. Kenyataan bahwa mereka akan berpisah benar-benar akan terjadi beberapa menit lagi. Mereka mencoba untuk saling menguatkan hati masing-masing dalam diam. Sesekali Chanyeol tersenyum sambil menggenggam tangan Min Jee. Min Jee pun hanya bisa membalas senyuman juga.

Saat Chanyeol bersiap masuk kereta, Ia mulai mengatakan sesuatu.

"Min Jee-ah..." Ia menatap wajah Min Jee yang kini tampak sangat jelas penuh lesu.

"Eung?" Min Jee tetap memaksakan diri untuk tersenyum.

Lantas tiba-tiba Chanyeol menundukkan tubuhnya, mencium singkat bibir Min Jee.

Min Jee terbelalak, terkejut.

"Jangan sakit. Jaga kesehatan. Pakai pakaian hangat saat dingin. Jangan telat makan," kalimat Chanyeol terdengar bergetar, matanya tampak mulai berkaca-kaca menatap Min Jee.

Kemudian dengan cepat Ia memeluk Min Jee dan berbisik, "nan...neo chuahae... Aku suka sama kamu".

Seketika telinga Min Jee terasa hangat, dalam lubuk hatinya seperti tersengat listrik bertegangan tinggi, serta detak jantungnya semakin terpacu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seketika telinga Min Jee terasa hangat, dalam lubuk hatinya seperti tersengat listrik bertegangan tinggi, serta detak jantungnya semakin terpacu. Ia terdiam mematung untuk beberapa saat, hingga Ia tersadar, Chanyeol telah melangkah masuk ke dalam kereta.

Kereta pun mulai melaju lambat, kemudian semakin cepat. Min Jee yang telah sepenuhnya sadar bahwa Ia belum mengucapkan apapun pada Chanyeol, mulai berlari kecil mengikuti kereta, dalam batinnya Ia hanya bisa bergumam 'gajima...Chan-ah'. Tapi semua itu sudah terlambat.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Jangan lupa vote ⭐ dan beri komentar. Biar writernim makin semangat menulis dan lebih berkembang. Terima kasih 🤗😊

Stars: Your Love, My First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang