[Credit Part] - Hae In Oppa

34 7 2
                                    

Kim Min Jee POV

2006. SMA Daegu.

Hae In Oppa adalah kakak kelasku di SMA Daegu. Dia anak paling populer di sekolah, paket lengkap mulai dari pinter, ganteng, suara merdu, berbakat, anggota ekskul teater, dan diprediksi bakal masuk Universitas Seoul jurusan Seni. 

Siapa yang sangka jika aku bisa dekat dengan manusia populer di sekolah? Semua berasal dari insiden polaroid. Selama sekolah, sebagian besar waktu istirahatku habis di perpustakaan. Pernah suatu ketika, tanpa sengaja fotoku bersama Chanyeol terselip dalam sebuah buku. Entah bagaimana takdir mengantarkan buku pinjaman itu ke tangan Hae In Oppa. Ia yang menemukan fotoku bersama Chanyeol di dalam buku itu. 

Aku sangat mengakui kebaikan Hae In Oppa, Ia bisa saja memberi tahu semua orang tentang foto itu jika Ia mau. Tapi hari itu, Ia menemuiku sendirian di perpustakaan. Awalnya aku sangat terkejut, mengingat sama sekali tidak ada dalam pikiranku seorang siswa populer akan menghampiriku. 

"Kita perlu bicara," kalimat pertama yang diucapkan Hae In Oppa saat pertama kali kita berjumpa.

"Ne?" jawabku heran.

Kemudian Ia menunjukkan foto tersebut padaku, secara sembunyi-sembunyi.

"Ah!" teriakku.

Tentu saja aku terkejut, reflek semua orang di dalam ruangan memerhatikan kami.

Aku memohon padanya untuk menjaga rahasia. Sebagai balasannya, Ia meminta banyak hal padaku. 

"Traktir aku makan," 

"Pinjamkan aku 5 buku ini,"

"Simak dialog dramaku,"

"Aku mau makan ice cream,"

Sepertinya aku memang dikerjain. Tapi pesona kebaikan Hae In Oppa tidak pernah hilang. Seklipun dia suka iseng, Ia tidak benar-benar meninggalkan kebaikan hatinya. 

Berawal  dari mentraktirnya makan di restauran eomma, Ia mengajakku bermain di timezone. Selain menurutinya meminjamkan 5 buku-buku tebal di perpustakaan, Ia membawakan tas sekolahku dan mengantarku pulang. Alih-alih hanya memerintahku menyimak dialog drama teaternya,  manusia tampan itu memberiku tiket teater gratis. Setiap permintaan randomnya seperti ice cream, cokelat, kimbab, dan tteokbokki, selalu diiringi dengan hadiah random yang Ia berikan padaku, entah itu earphone baru, novel best seller, atau alat tulis lucu.

Karena kedekatan kami, Hae In Oppa juga menjadi akrab dengan eomma dan adikku. Ia juga tau semua cerita masa laluku bersama Chanyeol. 

"Min Jee-ah... Sekarang gimana? Udah nemuin mimpi kamu apa?" tanya Hae In Oppa saat kami sedang asik makan bersama di restoran eomma.

Aku menggeleng, entah sudah berapa kali Hae In Oppa menanyakan hal yang sama, dan jawabanku masih sama. Aku tidak benar-benar tau apa impianku di masa depan. Yang kutau hanya, tujuanku setelah lulus SMA adalah pergi ke Seoul, entah untuk belajar atau bekerja.

"Kau bilang suka mendukungku saat ada jadwal teater drama?"

"Eung! Tapi aku merasa kurang tepat jika ingin menjadi seorang manajer. Aku tidak tertarik dengan bisnis dan negosiasi," jawabku.

"Kamu udah pernah cari tau tentang broadcasting?"

Aku menggeleng lagi.

"Coba cari tau, siapa tau kamu tertarik."

Aku mengangguk.

"Nanti cari jurusan yang ada di kampusku aja ya? Aku bantu urus semua berkas sampai kamu keterima di kampusku," Hae In Oppa meyakinkanku untuk kuliah di Seoul University.

***

2009. Pasca kecelakaan.

Selama masa pemulihan, Hae In Oppa sering mengunjungiku meskipun dia banyak kerjaan dan kegiatan kampus. Dia mungkin tidak banyak membahas tentang Chanyeol, tapi dia selalu memastikan mimpi-mimpiku tetap tumbuh. Ia memberiku dukungan, memastikan aku selalu dalam keadaan bahagia. Dia kakak yang baik. 

Hae In Oppa sering cerita tentang kegiatan syutingnya. Semakin mengetahui segala kegiatan dan keseruan Oppa selama syuting, aku semakin tertarik dengan pekerjaan di balik layar. Tanpa sadar, hal itu membuatku semakin menggebu ingin ke Seoul untuk bekerja di stasiun tv. 

Saat itu, bayangan besarku hanya ingin bekerja sama bareng Oppa, harapan besarku adalah bisa ikut andil dalam proses produksi drama yang dibintangi Oppa. Selama kuliah, kegiatanku banyak menjadi bagian dari tim acara teater, Hae In Oppa juga sudah menjadi bintang besar dalam teater seni kala itu. 

Tapi saat lulus, aku justru pergi ke Jeju hanya karna mulai tertarik dengan wisata Korea. Oleh sebab itu, aku suka Jeju, aku betah berlama-lama di Jeju. Aku menyukai profesiku. Aku tak akan sampai di titik ini tanpa bantuan Hae In Oppa yang memberiku banyak dukungan. 

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Budayakan ninggalin jejak dengan vote ⭐ & komen...
Author gk gigit kok. Author gk bakal nyuekin juga...


Stars: Your Love, My First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang