Saat sampai di lapangan, aku dan Kelvin melaksanakan hukumannya dengan berdiri di tengah sambil hormat kepada bendera.
Jam terus berjalan dan matahari menyinariku hingga tubuhku berkeringat dan kelelahan.
Tiba-tiba Kelvin menutupi kepalaku dengan tangan.
"Apaan sih? Ga usah sok baik ke gua, pake nutupin kepala gua supaya tidak kena sinar matahari" ucapku dengan nada kesal.
"Masih mending gua tutupin, daripada ga? Gini-gini gua masih baik ya ke lu.." ujar Kelvin dengan sombong.
"Bodo amat... tidak usah peduli sama gua, sudah sana tangan lu, bikin kagok tau gak!" ucapku dengan suara keras.
Bel pulang sekolah pun berbunyi,
"Kring.... kringg... kring..."Aku dan Kelvin pun di panggil ke oleh Pak Alex yaitu guru Ekonomi.
"Kelvin dan Bella kalian boleh pulang, hukuman kalian sudah selesai, lain kali jangan di ulang perbuatannya ya" ucap Pak Alex kepada kami.
"Baik Pak" ujar kami berdua.
Aku pun langsung pergi ke kelas untuk mengambil tas.
Saat tiba di kelas, aku mengambil tas lalu dengan cepat pulang.
Oh yaa aku lupa kasih tau, dulu waktu di sekolah lamaku setiap pergi dan pulang sekolah aku selalu naik angkot atau jalan kaki.
Kenapa begitu? Karena aku tidak mau merepotkan kedua orang tuaku dan rumahku dari sekolah yang dulu tidak begitu jauh hingga sampai sekarang itu menjadi kebiasaanku, dan aku lakukan sekarang di sekolah baruku.
Sekitar pukul 3.30 sore, aku sampai di rumah dan seperti biasanya aku menyapa kepada bibiku tercinta.
"Halooo bi.. gimana kerjaannya? Lelah yah? Kalau begitu semangat!!" ucapku dengan tersenyum.
"Iyaa non Bella, semangat juga" ujar bibi tersenyum kepadaku.
"Hei ma, aku pulang.." ucapku tersenyum.
"Hai sayang.. gimana hari pertama sekolah? Menyenangkan?" ujar mamaku.
"Ya.... begitulah ma sedikit menyenangkan" ucapku dengan manyun.
"Kok sedikit menyenangkan? Ada masalah di hari pertama sekolahmu?" ujar mamaku.
"Tidak kok ma, cuma masalah kecil, tidak usah dipikirkan" ucapku.
"Ohhh begitu.. baiklah semangat sayangku.." ujar mamaku tersenyum.
"Ohh iyaa ma, papa kemana? Kok belum pulang ke rumah? kataku kepada mama.
"Ahh, itu papa hari ini ke luar kota ada kerjaan yang harus dia bereskan" ujar mamaku.
"Sampe kapan ma papa di sana?" ucapku.
"Sekitar 3-4 hari sayangku" ujar mamaku tersenyum.
"Ohhh baiklah ma, aku ke atas dulu ya.. mau mandi" ucapku.
"Iya" kata mama.
Setelah berbincang dengan mama, aku pun ke atas menuju kamar dan siap-siap untuk mandi.
Setalah selesai mandi, mamaku memanggil dari bawah,
"Bel... Bel... itu tolong pintu bukakan, ada yang mengetuk" ujar mamaku teriak dari bawah.
"Tok... tok... tok..., permisi" bunyi pintu di depan rumahku.
"Bel.. itu cepetan bukakan, mama lagi masak di dapur, tolong nak" ujar mamaku.
"Iya.. iyaaa maa.. tunggu bentar, aku abis beres mandi, ini lagi turun mau bukakan pintu. Emang si bibi kemana?" ujarku dengan terburu-buru.
"Bibi lagi keluar, beli bumbu masakan sudah sana buruan bukakan pintunya" ujar mama.
"Iya iya mama bawel" ujarku dengan manyun.
Lalu aku pun membuka pintu tersebut dan ternyata ada seorang tamu.
"Permisi.. maaf mengganggu malam-malam ini tante sama om dari rumah seberang mau ngasih makanan ke kamu" ujar tante tersebut.
"Ohh yaaa tante, om silakan masuk dulu" ucapku tersenyum.
***
Bagaimana kelanjutannya? Ikutin terus yah ceritanya😁
Maaf bila ada salah kata atau sebagainya.
Don't forget to comment and vote thankyouuu 💙.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU ARE MINE
Teen FictionKisah ini menceritakan seorang anak laki-laki yang jatuh cinta pada akhirnya kepada seorang perempuan di sekolahnya. Meskipun awalnya mereka saling tidak suka, tetapi lama kelamaan timbullah rasa suka/cinta. Apa yang terjadi di antara mereka?