"Tapi Vin.., Jas.., kalian bisa kan bicara baik-baik jangan pake kekerasan" ujar Andrew ketakutan melihat mereka bertengkar.
"Keluar" ujar Jason dan Kelvin berucap barengan.
James, Hans, Andrew beserta anak-anak lain menuruti apa yang mereka katakan.
Akhirnya mereka bertengkar di dalam kelas hingga saling terluka.
"Heh.. kemampuan lu cuma segini.., pecundang dasar" ujar Jason yang keras kepala.
"Bacot kau" ujar Kelvin.
"Gimana cewe lu yang katanya sekolah di Amerika, sudah balik? Apa jangan-jangan lu selingkuh dan suka sama cewek bodoh itu? Kasian banget asli tuh si cewek bodoh mau aja di permaikan sama Kapten Kelvin" ujar Jason yang mengundang kemarahan Kelvin.
"Memang anj*** kau. Inget yah jangan pernah hubung-hububgkan Bella dengan pacar gue. Itu ga ada hubungannya sama lu" ujar Kelvin yang menatap tajam mata Jason.
"Oh namanya Bella? Jadi dia itu siapa? Teman? Pacar? Selingkuhan? Apalah itu" ujar Jason yang menantang.
"Anj***" ujar Kelvin yang langsung menonjok muka Jason.
"Asal lu tau aja, Bella tuh sudah dengar semua kalau lu deketin dia karena taruhan" ujar Jason dengan suara tegas.
Saat itu juga, Kelvin terdiam sejenak dengan ucapan Jason dan saking keselnya dia ingin menonjok kembali Jason.
Beberapa menit kemudian, kepala sekolah pun melihat dan mendengar keributan di dalam kelas.
"Berhenti!!!" ujar kepsek dengan suara keras.
"Kelvin.. Jason.. Kalian ini kenapa membuat keributan segala di dalam kelas, bukannya pulang belajar, ini malah ribut. Sekarang kalian ikut ke ruangan saya" ujar Kepsek.
"Liat lu awas" ujar Kelvin mendorong Jason.
***
"Bel.. Bell.. tunggu. Kamu nih kenapa? Coba cerita ke aku, mungkin aku bisa bantu kamu" ujar Dinda.
"Udahlah Din, aku udah cape selama ini aku emang cewek bodoh yang mau saja di permainkan sama laki-laki" ujar Bella menahan air mata.
"Bel.., mungkin Kelvin ga bermaksud seperti itu, buktinya dia membelamu kok, perhatian, dan perasaanku kamu dan dia saling jatuh cinta" ujar Dinda tersenyum.
"Tidakk Din, kamu tau ga pas 5 hari yang lalu, ketika geng dia mengejekku di depan semua anak-anak aku tuh malu, dibilang cewek bodoh, cewek ga ada harga diri, dll. Apalagi sebelum itu, ketika aku selesai menjalakan hukuman bersama Kelvin, aku tidak sengaja mendengar dia dengan gengnya, kalau aku ini dideketin sama Kelvin karena cuma sebagai bahan permainan doang" ujarku dengan sangat sakit hati.
"Hah? Kenapa kamu baru bilang sekarang Bell, kalau tau kayak gini gua bejek-bejek itu orang" ujar Dinda dengan kesal dan memeluk Bella.
"Aku sakit Din, sakit... aku gamau buat kamu jadi pusing gara-gara aku" ujarku menangis dipelukkan Dinda.
"Udah Bell, justru aku yang minta maaf karena aku tidak selalu ada buat kamu di saat kamu sedang kesusahan. Dan sekarang mending kita pulang dan kamu juga butuh istirahat" ujar Dinda tersenyum.
"Aku lagi ga pengen pulang dulu Din, aku gamau buat keluargaku bingung apalagi abis nangis kek gini" ujarku.
"Yaudah sekarang kita mau kemana? Oh yaa gimana traktiran aku jadi kan?" ujar Dinda mencairkan suasana sambil tertawa.
"Enak aja... ini temen lagi sedih masih aja inget traktiran" ujarku.
"Iya-iya deh maaf, tapi kamu kan sudah janji wkwkwkw" ujar Dinda yang terus mengingatkan Bella untuk mentraktir.
"Duh ini anak.. iya tenang gue peka kali... minta traktir sekarang kan? Yaudah ayuu" ujar Bella sedikit gembira.
"Nah gitu dongg... senyum, bahagiaa.. Ini yang namanya Bella wkwkw selalu peka" ujar Dinda tertawa.
Ya.. meskipun di saat gue lagi sedih karena cowo, seengganya di samping gue ada Dinda yang selalu menemani gue dan selalu membuat tertawa.
***
Haii guyss....
Penasaran gimana kelanjutannya?
Yukk ikutin terus ceritanya.
Maaf bila ada salah kata atau sebagainya😊
Don't forget to comment and vote thankyouu❤
![](https://img.wattpad.com/cover/206954799-288-k397240.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU ARE MINE
Teen FictionKisah ini menceritakan seorang anak laki-laki yang jatuh cinta pada akhirnya kepada seorang perempuan di sekolahnya. Meskipun awalnya mereka saling tidak suka, tetapi lama kelamaan timbullah rasa suka/cinta. Apa yang terjadi di antara mereka?