Part 7

24 2 2
                                    

"Apaannsihh, siapa juga yang mau diboncengin sama lu ogah banget" ujarku.

Ketika sudah sampai di parkiran sekolah, aku pun turun dengan cepat dari motor dan membuka helm.

Karena saking terburu-burunya, kancing helmnya susah buat dilepaskan dari leherku.

"Sini biar gua bantuin" ujar Kelvin.

"Ga usah gua bisa sendiri" ujarku.

Ketika gua sedang sibuk untuk membuka kancing helm, dengan cepat Kelvin menarik tanganku ke hadapanya dan dia membukakan kancing helm.

Aku yang hanya terdiam dan kaget cuma bisa melihat wajahnya ketika dia membantuku melepaskan helm.

"Ehemm.. ciee.. ciee ada yang lagi bucin nih" ujar salah satu murid ketika sedang berjalan melewatiku dan melihat kami berduaan.

"Makasih" ujarku kepada Kelvin.

Ketika aku mendengar hal itu, aku merasa malu banget dan dengan cepat pergi kelas.

Saat di perjalanan menuju ke kelas, banyak sekali murid-murid di sana melihatku dengan tatapan tajam.

Lalu saat di tengah jalan, tiba-tiba Dinda mengagetkanku hingga aku terkejut.

"Dorr... Cieee... pacaran sama Kelvin yahh ehem" ujar Dinda mengejek.

"Apaan sih Din, siapa juga yang pacaran sama Kelvin, jijik banget" ujarku.

"Iya iyaa jangan jijik nanti jadi suka tau" ujar Dinda masih mengejek.

"Apaan sih Din" ujarku.

Setelah sampai di kelas aku dan Dinda menuju ke tempat duduk.

Ketika kami sedang berbincang-bincang, tiba-tiba Kelvin menghampiri kami dan berbicara ke Dinda.

"Dinda lu pindah tempat duduk gih, gua pengen duduk di sini bareng Bella".

"Bentar-bentar Din lu jangan pindah, ini kan tempat lu" ujarku.

"Sudah gapapa, kan lu mau bucin sama Kelvin" ujar Dinda mengejek.

"Apaan sih Din, pokoknya lu ga boleh pindah ini tempat duduk lu" ujarku.

"Lu juga sih ngapain pake ngusir Dinda, emang ini sekolah lu? Kan dia yang pertama kali duduk di sini bareng gue" ujarku kesel ke Kelvin.

"Udah ih gpp Bella, kita juga kan masih deketan duduknya" ujar Dinda tersenyum.

Dengan cepat Dinda pindah tempat duduk dan Kelvin langsung duduk di samping gue.

Tiba-tiba Kelvin dengan cepat medekatkan wajahnya ke arah mukaku.

"Emangnya kenapa? Gua ga boleh deket-deket sama lu? Ujar kelvin menatapku.

"...." hanya terdiam dan menatap mukanya.

Bel pun berbunyi. Dan dengan cepat aku langsung salah tingkah membuka tas dan mengambil buku apapun yang ada di dalamnya.

"Selamat pagi anak-anak! Hari ini kita akan olahraga jadi mari semuannya silakan untuk mengganti bajunya dan setelah itu langsung ke lapangan" ujar Pak Ver.

"Hayoo cari apa? Jangan salting dong hahaha" ujar Kelvin tersenyum.

"Weh weh.. Lu kenapa jadi duduk bareng sama ni cewek?" ujar Jason.

"Iya beuh katanya lu jijik sama cewek ini, payah, bodoh" ujar Hans.

"Ga kok ini anak cantik tau" ujar Andrew tersenyum ke Bella.

"Andrewwww!" ujar semuannya kecuali James.

"James lu kenapa diam aja?" ujar Jason.

"Gapapa yaudahlah kita ke lapangan saja" ujar James.

"Akhir-akhir ini lu jadi diam" ujar Andrew.

Ketika mereka semua mengejek aku, dan aku menatap Kelvin aku merasa ingin marah, sedih, pokoknya campur aduk, ga bisa berkata apa-apa.

Aku hanya bisa keluar kelas dan pergi menangis.

"Bel... Bel... " ujar Kelvin memanggil.

"Lu parah Vin, jadi cowok tuh ngaca dikit, liat dong perasaan cewek, kasian Bella" ujar Dinda.

Dinda pun memanggil dan mengejar Bella.

"Ini semua gara-gara kalian, make ngomong di depannya, kan liat jadi marah, bego lu semua" ujar Kelvin.

"Ya tapi kan lu bukannya ga suka?" ujar Hans.

"..." hanya terdiam.

"Wow... Emang bener kan kata gua mereka cocok" ujar Andrew tersenyum.

Kelvin menatap tajam ke Andrew.

"Ohhh sorry ehehe" ujar Andrew.

Akhirnya Kelvin pun keluar dari kelas dan segera mencari Bella.

Haii guysss.... Penasaran gimana kelanjutannya? Yukk ikutin terus ceritanya. Maaf bila ada salah kata atau sebagainya😊
Don't forget to comment and vote thankyouu❤

*Maaf baru sekarang update lagi, karena udah beberapa bulan aku sibuk banget sama tugas apalagi di tengah wabah ini. Kalian tetep stayy safe dan stay at home yah. Semoga suka sama ceritanya.

*Sampe ketemu part selanjutnya😊

YOU ARE MINE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang