"Iya sama-sama Bu, terimakasih juga atas makanannya. Ati-ati pulangnya Bu, Pak, dan Kelvin" ujar mamaku tersenyum.
Setelah mereka pulang, hatiku merasa lega dan segera cepat ke kamar untuk belajar.
"Ma aku ke atas dulu ya.. mau belajar" ucapku.
"Iyaa.. kok buru-buru banget ke atasnya? Kenapa gara-gara Kelvin ya..? ujar mama tertawa.
"Apaan sih ma, sudah ah aku mau kerjain tugas dulu" ujarku salah tingkah.
"Baikklahhh..., semangat belajarnya sayangku" ujar mama tertawa mengejek.
Aku pun pergi ke kamar untuk belajar dan di saat tiba di kamar aku tidak sengaja melihat dari jendela atas, bahwa Kelvin melihatku dari luar ke arah jendela rumahku.
Dengan cepat aku menutup tirai di jendelaku dan melanjutkan belajar.
Pagi hari, pukul 07.00 aku pun bangun dari tempat tidurku. Kemudian, aku membuka tirai jendela dan melihat pemandangan yang begitu indah.
Ketika aku melihat dan merasakan keindahan di pagi hari, aku tidak sengaja melihat Kelvin dari jendela.
Aku pun kaget lalu Kelvin melihat juga dari jendela ke arah rumahku.
Dengan cepat aku pun segera turun ke bawah dan mandi.
"Eh tumben sudah bangun" ujar mamaku tersenyum.
"Iyaa maa ini mau mandi dulu" ujarku dengan senyum.
"Okee, cepetan mandi nanti telat" ujar mama.
"Iya iya mama bawell" ujarku dengan ketawa.
Aku pun segera mandi dan setelah selesai mandi, aku segera ke kamar mengganti pakaian dan membereskan peralatan sekolah.
Setelah selesai semua, aku menuju ke ruang makan, mamaku berkata
"Bel, itu cepetan kamu berangkat, ada yang nunggu kamu di ruang tamu" ujar mama.
Dengan penasaran, aku pun langsung menghampiri ruang tersebut. Ketika tiba di ruang tamu Kelvin sedang duduk diam di kursi.
"Hah? Ngapain lo ke sini" ujarku dengan muka kesal.
"Gua ke sini karena disuruh nyokap untuk berangkat ke sekolah bareng. Kalau bukan karena nyokap gua juga malas banget ketemu sama lu" ujar Kelvin.
"Yaudah sana pergi ga usah datang ke rumah gua sok perhatian" ujarku dengan marah.
"Aduhh... Pagi-pagi kenapa berantem? Jangan begitu Bel ini kan temen kamu kasian ah" ujar mamaku.
"Ngapain sih ma terima tamu anak brengsek ini?" ujarku bete.
"Jangan gitu ah Bel, gini-gini dia datang untuk nganter kamu ke sekolah" ujar mama.
"Apa? Gak usah ma mending aku berangkat naik angkot aja daripada sama dia" ujarku dengan mata melotot ke arah Kelvin.
"Sudah ma, aku berangkat dulu dadahh" ujarku.
Aku pun langsung pergi dan keluar dari rumah.
"Mari tante aku pamit dulu" ujar Kelvin.
"Iya jaga Bella dengan baik yah" ujar Mama Bella tersenyum.
Ketika sedang berjalan untuk keluar dari perumahan, Kelvin mengikutiku dari belakang dengan motornya.
"Kenapa sih ngikut-ngikut? Udah sana pergi" ujarku dengan muka kesal.
"Ayolah cepetann naik, nanti telat" ujar Kelvin.
"Biarin telat daripada naik motor berduaan sama lu" ujarku.
"Yaudahh soal kemaren gua minta maaf deh" ujar Kelvin.
Aku hanya bisa terdiam sambil berjalan kaki.
"Sudahlahh jangan marah-marah teruss, cepetan sekarang naik" ujar Kelvin.
Akhirnya, aku pun menuruti kata Kelvin dan berangkat ke sekolah bareng.
"Nih helmnya pake dulu, nanti kalau ga di pake ditangkap polisi" ujar Kelvin.
"Ya" ucapku jutek.
Ketika di perjalanan aku dan Kelvin hanya bisa terdiam dan entah kenapa jantungku rasanya menjadi dag dig dug.
"Kan kalau dari tadi berangkat mungkin udah sampai sekolah dari tadi" ujar Kelvin.
Aku pun hanya bisa terdiam dan melihat di sekitar jalanan.
Ketika aku dan Kelvin masuk ke gerbang sekolah ingin ke arah parkiran, semua siswa dan siswi melihat ke arah kami berdua.
Aku pun hanya bisa menduduk kepala dan terdiam merasa malu
"Ga usah malu kali, lu tuh orang hoki. Jarang-jarang anak perempuan kayak lu diboncengin sama gue" ujar Kelvin tersenyum.
"Apaannsihh, siapa juga yang mau diboncengin sama lu ogah banget" ujarku.
Haii guysss.... Penasaran gimana kelanjutannya? Yukk ikutin terus ceritanya. Maaf bila ada salah kata atau sebagainya😊
Don't forget to comment and vote thankyouu❤*Oh yaa maaf baru sekarang aku update lagi, karena kmren-kmren aku sibuk banget di sekolah. Semoga kalian suka sama cerita ini😊
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU ARE MINE
Teen FictionKisah ini menceritakan seorang anak laki-laki yang jatuh cinta pada akhirnya kepada seorang perempuan di sekolahnya. Meskipun awalnya mereka saling tidak suka, tetapi lama kelamaan timbullah rasa suka/cinta. Apa yang terjadi di antara mereka?