Part 5

25 3 0
                                    

"Ohh yaaa tante, om silakan masuk dulu dan silakan duduk dulu" ucapku tersenyum.

Awalnya aku mengira cuma dua orang yang datang, ternyata tiga orang yang datang kerumahku dan itu adalah Kelvin.

Aku benar-benar terkaget dan tidak menyangka kalau dia bakal datang ke rumahku.

"Yang benar saja, Kelvin datang ke rumahku? Tidak salah? Apa ini mimpi?" ucapku dalam hati.

"Bel.. siapa yang datang?" ujar mama.

"Ohh... itu maa... ada tamu, katanya dari rumah seberang" ucapku.

Mama pun dengan cepat mendatangi tamu yang sudah menunggu.

Kelvin melihatku dan dia dengan muka sombongnya tersenyum kepadaku.

Aku hanya bisa melotot ke matanya dan seperti menantang kepadanya.

"Bel.. itu tolong ambilkan air minum buat tante, om, dan anaknya, cepetan" ujar mama.

"Iya iyaa ma" ucapku dengan malas.

"Begini bu, saya, suami, dan anak saya, mau memberi sedikit makanan untuk keluarga ini" ujar ibu tersebut.

"Ohh begitu Bu, terimakasih banyak. Memang ada apa yah?" ujar mamaku.

"Iya saya, suami, dan anak saya, baru pindah rumah ke sini karena suami saya bekerja di Bandung, jadi kami pindah ke sini" ujar ibu tersebut.

"Ohhh begitu.., selamat ya Bu, semoga betah tinggal di perumahan sini" ujar mama tersenyum.

Aku pun kembali ke ruang tamu dan memberi minuman kepada mereka.

"Ini silakan tante, om, dan Kelvin, di minum airnya" ucapku tersenyum.

"Upssss aduhhh salah ngomong lagi gue..., pake nyebut nama si songong" ucapku dalam hati dan salah tingkah.

"Ohh.. jadi kalian sudah kenal?" ujar papanya Kelvin.

"Iya Bel, kamu sudah kenal anak tante dan om ini? Kenapa tidak cerita ke mama?" ujar mama.

"Iya kami sudah saling kenal, dan satu kelas di sekolah yang sama" ujar Kelvin dengan melirik kepadaku.

Aku hanya bisa terdiam dengan badan kaku dan tidak tahu mau melakukan apa.

"Wah... wah... bagus kalau gitu, kalian bisa jadi teman dan bisa berangkat bareng setiap hari" ujar mama Kelvin.

"Iyaa bener.., nanti kamu setiap hari bisa berangkat bareng dengan Kelvin" ujar papa Kelvin.

"Ohh... tidak tante dan om terimakasih banyak atas tawarannya" ucapku dengan tersenyum terpaksa.

Saat itu juga aku hanya bisa terdiam dan tersenyum dengan terpaksa kepada orang tuanya Kelvin apalagi ke Kelvin yang menjijikkan.

"Eheh.. Bella memang begitu bu, pak, dan Kelvin, tidak suka merepotkan orang lain, dia lebih suka mandiri, bener tidak Bel?" ujar mama.

"Ahh.. iyaa bener bangettt ma" ucapku dengan tersenyum terpaksa.

"Tidak apa-apa, santai aja Bel.., tentangga ini juga. Kamu tau tidak kalau anak tante terkenal di sekolahnya? Anak basket pula" ujar mama Kelvin.

Aku hanya bisa tersenyum terpaksa pada saat itu.

"Ohh yaa bu? Hebat yahh punya anak laki-laki sudah mah ganteng, terkenal dan jago main basket" ujar mamaku tersenyum.

Saat itu juga, Kelvin dengan sangat bangganya merasa sangat sombong karena di puji oleh mamaku.

Aku benar-benar kesal dan ingin menampar muka yang sombongnya minta ampun.

"Iyaa Bu ehe.. biasa anak laki-laki. Sudah dulu Bu saya dan keluarga mau pamit pulang, terimakasih atas minumannya" ujar mama Kelvin.

"Iya sama-sama Bu, terimakasih juga atas makanannya. Ati-ati pulangnya Bu, Pak, dan Kelvin" ujar mamaku tersenyum.

***

Haiii guysss... penasaran gimana kelanjutannya? Yuk ikutin terus ceritanya.
Maaf bila ada salah kata atau sebagainya 😊
Don't forget to comment and vote thankyouuu 💙

*Ohh yaa mulai Minggu depan aku istirahat dulu buat ceritanya, soalnya aku sudah mulai UAS jadi mau fokus belajar dulu.

*Sampe ketemu part selanjutnya hihi😊

YOU ARE MINE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang