"Selamat datang... silahkan kak mau pesan apa?" ujar pelayan cafe.
"Sok-sok kamu mau pesen apa Din?" ujar Bella menawarkan.
"Hmmm.. apa yak... Aku pesen cake red velcet roll dan minumannya vanilla latte deh 1" ujar Dinda kepada pelayan cafe.
"Kalau aku... raisin oatmeal scones 1 dan minumanya Caffe Americano 1 kak" ujar Bella tersenyum.
"Baik kak.. totalnya jadi Rp. 250.000" ujar pelayan tersebut.
"Nih kak uangnya...." ujar Dinda memberi uang kepada pelayan.
"Ehh... kenapa jadi lu yang bayar gue? Kan gue udah janji bakal traktir lu" ujarku.
"Udahh gapapa kalii... hari ini kan lu lagi sedih... wkwkw, jadi aku lah yang bayar lu..., gue juga punya duit kaliii" ujar Dinda yang mengejek dan tertawa.
"Dasarrr........" ujarku mencubit pelan pinggang Dinda.
"Ihhh sakitt tau........." ujar Dinda.
"Ini kak pesenannya.... silahkan dinikmati... trimakasih" ujar pelayan tersebut sambil tersenyum.
"Biarin sakit" ujarku sambil mengambil makanan lalu mencari tempat duduk.
"Tuh di situ aja deket kaca lebih enak biar melihat suasana" ujar Dinda.
Akhrinya kita menemukan tempat duduk dan makan.
"Hmmm.. enak juga yak makanan disini.. gue baru tau..." ujar Dinda yang terpesona dengan makanannya.
"Iya lahh enakk..... ini tempat favorit gue ketika lagi sendirian..." ujar Bella.
"Hmmm termasuk Kelvin dong?" ujar Dinda tertawa.
Tersedak sesaat
"ohokk...ohokkk..." suara Bella yang tersedak oleh makanan ketika Dinda menyebutkan nama Kelvin di depannya.
"Duh.. duhh.. duh.. minum... minumm gihhh. Kasian banget ini temen gue" ujar Dinda meledek.
"Apaan sih lu Din ga lucu yakk.... sebel deh gue. Lupakan cowo itu gua juga udah malas dengernya" ujarku dengan bete.
30 menit kemudian
"Bel gue ga bisa lama-lama nih. Gue disuruh nyokap harus pulang karena udah terlalu malam juga. Lu gamau pulang?" ujar Dinda.
"Gue masih di sini dulu deh Din. Kalau mau pulang duluan gapapa kok.... Gue pulangnya nanti sekitar jam 8 an aja" ujarku terhadap Dinda.
"Terus lu nanti pulang naik apa? Jangan malam-malam nanti nyokap lu juga khawatir apalagi cewe. Apa mau gua anter?" ujar Dinda khawatir.
"Ga usah dipikirin Din, kamu pulang aja.. Iya gue janji ga bakal pulang malam-malam" ujarku mempercayakan Dinda untuk tidak khawatir.
"Okey dehh kalau itu mau lu. Gue pamit duluan yak.. ati-ati nanti kamu pulangnya" ujar Dinda sambil memelukku.
"Iya... ati-ati Din byeee" ujarku tersenyum.
Ketika Dinda pulang dan aku sendirian duduk menatap pemandangan di luar dari arah jendela itu membuatku sangat kesepian.
Dan aku hanya bisa terdiam memikirkan keadaan dia yang mungkin aku sendiri tidak tau.
Apa aku terlalu tega terhadap dia? Tapi kenapa dia mempermainkanku di hadapan temen-temennya.
Apa aku salah? Apa aku terlalu bego? Aku sayang kamu Kev.. tapi aku terlalu bodoh untuk mencintaimu..
***
Haii guyss....
Penasaran gimana kelanjutannya?
Yukk ikutin terus ceritanya.
Maaf bila ada salah kata atau sebagainya😊
Don't forget to comment and vote thankyouu❤
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU ARE MINE
Teen FictionKisah ini menceritakan seorang anak laki-laki yang jatuh cinta pada akhirnya kepada seorang perempuan di sekolahnya. Meskipun awalnya mereka saling tidak suka, tetapi lama kelamaan timbullah rasa suka/cinta. Apa yang terjadi di antara mereka?