7 e v e n

2.9K 143 10
                                    

🌺🌺🌺🌺🌺

"Sumpah deh, Nay. Biar tiap hari juga lo nyuruh gue anter jemput lo bakal gue turutin dah" Ujar Gilang sambil membukakan pintu mobil untuk Kanaya.

Perkataan Gilang hanya ditanggapi senyum manis oleh Kanaya. "Makasih" Ujar Kanaya saat telah memasuki mobil Gilang.

"Siap tuan putri" Balas Gilang sambil berjalan menuju ke sebelah pintu mobil lainnya dan memasukinya. Mobil itu pun langsung melesak pergi.

Tanpa disadari Kanaya dan Gilang. Diseberang jalan terdapat sosok pria yang memperhatikan mereka sejak tadi sambil mengepalkan kedua tangannya.

🌺🌺🌺🌺🌺

Hari kemarin sama sekali tak berbeda hari-hari berikutnya untuk Kanaya. Kecuali, dirinya yang semakin dekat dengan Gilang.

Gilang semakin dekat dirinya sedang sang pacar-Rafa, tak usah ditanya lagi. Rafa bahkan sama sekali belum menampakkan batang hidungnya didepan Kanaya.

Seperti saat ini, Kanaya seda kong berada di perpustakaan yang berada di fakultasnya dan tebak saja siapa yang sedang bersamanya. Yah dia adalah Gilang.

Akhir-akhir ini Kanaya sedang sibuk dengan tugas yang menumpuk ditambah semakin dekatnya jadwal final membuat Kanaya begitu pusing dan sejenak bisa melupakan permasalahan yang terjadi antara dirinya dengan sang pacar-Rafa.

Tidak lupa, akhir-akhir ini juga, Gilang lah yang selalu ada untuknya. Jangan lupa dengan Intan yang sama pusingnya dengan dirinya.

"Menurut gue, lo jangan keseringan belajar, Nay" suara itu berasal dari pria didepan Kanaya. Yah dia Gilang.

Kanaya yang sedang asik dengan buku yang ada diatas meja pun menoleh ketika mendengar suara pria didepannya itu.

"Kenapa emangnya?" Balas Kanaya.

"Yah entar kepala lo botak lagi, kan gak lucu cantik-cantik tapi palanya botak hahahaha" Canda Gilang dan langsung dihadiahi cubitan di lengannya oleh Kanaya.

"Aduh aduh sakit, Nay" Kanaya langsung menghentikan cubitannya pada Gilang.

"Jahat banget sih, Nay. Kecil gitu tangannya tapi nyubitnya sakit banget" Keluh Gilang.

"Biarin, orang lagi serius malah diajak bercanda. Nyebelin tau" Balas Kanaya dengan wajah kesalnya.

"Yaelah, gue kan niatnya baik, Nay. Jangan terlalu serius lah"

"Tau ah gelap" Kanaya kembali membaca buku didepannya.

"Cie yang ngambek nih yehhhh" Gilang yang awalnya duduk didepan seberang meja dari Kanaya langsung berpindah duduk disamping Kanaya.

"Jangan ngambek dong. Entar manisnya hilang lagi" Ucap Gilang pada Kanaya dan hanya di tanggapi dingin oleh Kanaya.

"Yaudah nih, lo maunya serius kan. Yaudah gue serius" Setelah mengatakan itu, Gilang langsung mengambil buku yang sedang dibaca Kanaya dan meletakkan jauh dari jangkauan Kanaya.

"Apaan sih Gilang, balikin gak bukunya" Kanaya semakin kesal pada Gilang.

Bukannya mengembalikan buku tersebut pada Kanaya, Gilang justru memajukan kursi kepada Kanaya dan membuat jarak mereka semakin dekat.

Break | ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang