🏵️🏵️🏵️🏵️🏵️
15 menit kemudian mereka telah sampai ke rumah Kanaya. Intan langsung pamit pulang setelah mengantar Kanaya. "Makasih ya, tiati lo!" Ujar Kanaya sambil melambaikan tangannya pada intan. Intan pun bergegas pergi dari rumah Kanaya.
Kanaya langsung masuk kedalam rumahnya dan betapa kagetnya dia ketika melihat sosok yang beberapa hari ini dirindukannya.
"Nay"
"Ra....Rafa"
🏵️🏵️🏵️🏵️🏵️
"Sayang kamu sudah pulang!?" Suara itu berasal dari seseorang wanita paruh baya yang masih cantik diusianya yang tak lagi muda. Ia adalah ibu dari Kanaya.
Kanaya yang mendengar suara ibunya pun beralih kearah sumber suara tersebut. Kanaya melihat ibunya datang dari dapur sambil melihat membawa minuman serta kue di nampan.
"Iya bunda" jawab Kanaya pada ibunya.
Ibu Kanaya pun telah sampai di ruang tamu dan menaruh nampannya diatas meja. "Diminum loh nak Rafa" ujar ibu Kanaya pada Rafa dan hanya diangguki oleh Rafa beserta senyum tipisnya.
"Ini loh sayang, Rafa pengen ketemu sama kamu. Dia ngirain kamu udah pulang dari kampus" ujar ibu Kanaya pada Kanaya.
Kanaya langsung duduk disamping ibunya yang dimana berhadapan langsung dengan pacarnya tersebut.
"Ke..kenapa kamu pengen ketemu sama aku?" Ujar Kanaya pada Rafa namun tak menatap mata pria itu.
"Liat aku, Nay!" Rafa seakan sedang menahan sesuatu dalam suaranya ketika membalas perkataan Kanaya.
"Kayaknya bunda kebelakang dulu deh, ada urusan. Kamu baik-baik yah sama Rafa, dia udah nungguin kamu setengah jam loh sayang. Rafa, Tante kebelakang dulu yah" pamit ibu Kanaya pada Rafa dan dibalas senyum tulus oleh Rafa.
Setelah punggung ibu Kanaya menghilang dibalik tembok ruang tamu rumah Kanaya, terjadi keheningan hingga beberapa saat sampai......
"Boleh aku ajak kamu keluar?!" Suara itu berasa dari pria didepan Kanaya.
Kanaya mengangkat wajah kearah Rafa dan melihat mata pria itu. Kanaya melihat gurat kelelahan serta perintah dari pria itu.
Tunggu. Kanaya baru menyadari satu hal. Rafa sudah ber "aku-kamu" sama Kanaya. Hal itu sontak membuat Kanaya tertegun.
"Ka...kamu bilang apa tadi?" Tanya Kanaya lagi sambil memastikannya sesuatu.
"Aku mau ngajakin kamu keluar, boleh?" Benar saja, gaya bicara pria itu berubah dari "gue-lo" ke "aku-kamu". Bahkan suara Rafa terdengar begitu lembut ditelinga Kanaya.
"Mau ngapain emang?" Suara Kanaya terdengar ragu.
"Aku pengen ngomong sesuatu ke kamu" Bujuk Rafa pada Kanaya.
"Aku ganti baju dulu kalo gitu, kamu bisa nunggu kan?" Kanaya begitu ragu jika pria itu akan menunggunya.
"Aku bakal nungguin kamu" sontak perkataan Rafa membuat Kanaya kaget. Namun tak lama, Kanaya langsung tersadar dan berlari ke kamarnya untuk mengganti bajunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Break | ✓
General FictionCOMPLETE 🌺🌺🌺🌺🌺 Kanaya berbalik pada Rafa. Rafa pun tersenyum lega ketika Kanaya mau kembali mendengar penjelasan nya. Namun, sebelum Rafa kembali berucap, Kanaya tiba-tiba..... "Aku mau kita putus!" Setelah mengucapkan kata itu. Kanaya langsung...