🥀🥀🥀🥀🥀
"Kanaya Sabrina dan Intania Maharani, kalian lagi gosipin apa? fokus kedepan! Kalo tidak, silahkan keluar dari ruangan!" Suara itu berasal dari dosen Psikologi Kepribadian sedang menjelaskan didepan kelas.
Saking asiknya bercerita, membuat Kanaya dan Intan lupa jika mereka sedang mengikuti perkuliahan dikelas.
"Maaf, Bu!" Ucap Kanaya dan Intan bersamaan. Setelahnya merekapun saling tersenyum satu sama lain.
🥀🥀🥀🥀🥀
Masa ujian akhir atau final sedang berlangsung. Dimana membuat Kanaya kelimpungan belajar ditambah dengan masih adanya tugas yang diberikan oleh dosen.
Hari ini merupakan hari kedua Kanaya menjalani ujiannya. Hari ini Kanaya akan mengujiankan dua mata kuliah wajib. Kanaya telah berhasil menjawab beberapa soal pada mata kuliah pertama. Selanjutnya, setelah jam istirahat ia akan kembali berjibaku dengan soal-soal yang lumayan menyulitkan.
Saat ini, Kanaya sedang berada kafe dekat kampus nya. Ia sendirian tanpa Intan. Sahabatnya itu sedang berada di perpustakaan karena semalam ia sama sekali tak menyentuh bukunya dengan alasan drama Korea lebih menarik dibandingkan teori-teori rumit freud, Jung, maslow, dll.
Dan tentang Gilang, pria itu juga sedang sibuk dengan ujiannya. Yah pria itu sekarang sudah semester 7 dan otomatis akan semakin sibuk tiap harinya. Begitupun dengan sang pacar-Rafa. Namun, Rafa sama sekali belum bisa dihubungi. Kanaya mencoba masa bodoh walaupun dalam hatinya ia sangat mengkhawatirkan pacarnya itu.
"Hi!" Kanaya yang sedang asik dengan hpnya seketika mendongakkan kepalanya untuk melihat siapa yang menyapa dirinya.
Kanaya dibuat kaget dengan seseorang yang sekarang tengah duduk didepannya.
"Lo pasti Kanaya kan?" Yah tebak siapa seseorang itu.
"Gue Cindy" yah seseorang itu merupakan cewek yang selalu membuat Kanaya gondok dengan dirinya.
"Ngapain lo disini?" Kanaya sama sekali tak menyembunyikan ketidaksukaan nya pada wanita didepannya itu.
"Heh santai aja kali, gue ada perlu sama lo" ujar Cindy.
"Apaan?" Kanaya menjawab dengan malas.
"Gue yakin beberapa hari ini lo pasti lagi nyariin Rafa kan?" Tebak Cindy pada kanaya.
Kening Kanaya mengernyit.
Dengan senyum sinis, Cindy kembali bersuara "Lo pasti penasaran kemana pacar lo selama ini"
"Gak usah basa-basi deh, cepetan bilang apa maksud lo datang kesini?" Kanaya mulai tak sabar.
"Hahaha santai dong, Nay" Dengan tatapan yang menyebalkan, Cindy malah mengambil minuman Kanaya dan meminumnya.
"Tebak coba?" Tantang Cindy kepada Kanaya.
Kanaya yang merasa bahwa wanita didepannya itu benar-benar menyebalkan langsung mengambil tas nya dan bersiap untuk pergi. Namun, tangan Cindy langsung cepat menghentikan gerakan Kanaya.
"Oke oke, gue bakal bilang sekarang, tapi lo duduk dulu lah" tawar Intan dan Kanaya kembali duduk ditempatnya dengan malas.
"Pacar lo beberapa hari ini ada sama gue" Fakta itu sukses membuat Kanaya gemetar dan Cindy menikmati respon wanita didepannya itu. "Bagus, Cin!" Batin Cindy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Break | ✓
General FictionCOMPLETE 🌺🌺🌺🌺🌺 Kanaya berbalik pada Rafa. Rafa pun tersenyum lega ketika Kanaya mau kembali mendengar penjelasan nya. Namun, sebelum Rafa kembali berucap, Kanaya tiba-tiba..... "Aku mau kita putus!" Setelah mengucapkan kata itu. Kanaya langsung...