Gwangju, 12.00 PM
Hoseok tidak menyangka ia akan kuliah, terlebih lagi kuliah di kampus yang terkenal. Hoseok lahir dari keluarga yang derajatnya dibawah, ibu Hoseok Yoo Eun membuka butik kecil. Bagaimana dengan ayahnya? Hoseok tidak pernah mengetahui bagaimana wajah ayahnya, sejak ia menduduki usia 2 tahun, ayahnya sudah pergi entah kemana. Kalaupun Hoseok pernah melihatnya, ia pasti tidak akan ingat bagaimana wajah ayahnya.Bisa kuliah di Seoul adalah keajaiban yang tidak Hoseok sangka sebelumnya. Ia dapat beasiswa untuk berkuliah di Seoul. Awalnya, sang ibu tidak mengizinkan Hoseok kuliah di Seoul, karena ia bilang ia khawatir padanya. Karena Seoul adalah kota yang jauh dan besar, tapi Hoseok berhasil membujuk Yoo Eun untuk mengizinkannya kuliah di Seoul.
"Semuanya sudah siap Hoseok?" Tanya Yoo Eun.
"Sudah ma aku pergi dulu ya. Jaga diri ibu baik-baik," ucap Hoseok.
"Iya, kau juga sayang, jaga dirimu baik-baik. Jangan lupa untuk mengabari ibu kalau sudah sampai," perintah Yoo Eun.
"Pasti ma aku pergi,"
Yoo Eun mengangguk, dan Hoseok segera keluar dari rumahnya yang tidak terlalu besar itu.
***
Seoul 01.00 PM
Hoseok sampai di Seoul, ia memilih untuk berjalan kaki dan pergi ke terminal bis terdekat. Hoseok terus berjalan mencari terminal bis, 25 menit ia habiskan untuk mencari terminal bis. Hoseok yang kelelahan akhirnya mencari tempat untuk duduk, ia berjalan kira-kira 3 menit lalu ia melihat ada sebuah taman kecil lengkap dengan kursi tamannya.
Hoseok sebenarnya tidak begitu suka pergi ke taman, tapi ia lebih memilih membuang rasa ketidaksukaannya itu dari pada ia harus menahan rasa sakit di kakinya karena berjalan tanpa henti. Saat ia hendak duduk di kursi itu, ia melihat seorang pemuda sedang berjalan-jalan sendirian di taman.
Hoseok berniat bertanya pada pemuda itu, ia pun menghampiri pemuda itu.
"Permisi, mau nanya, terminal bis terdekat dimana ya?" Tanya Hoseok sopan.
Pemuda itu membalikkan badannya dan menjawab pertanyaan Hoseok.
"Dari taman ini, lo jalan aja terus kira-kira 2 km lalu belok kanan, " ucap pemuda itu.
"Makasih, kenalin gua Hoseok," ujar Hoseok.
"Gua Jin,"
Ya, ternyata pemuda itu adalah Jin. Setelah acara makan siangnya dengan Namjoon dan Yoongi, Jin memilih untuk berjalan-jalan ditaman itu.
"Lo baru kesini ya?" Tanya Jin sekedar berbasa basi.
"Iya, gue dapat beasiswa kuliah di Universitas Claudia disini," ucap Hoseok.
"Sama donk, gua juga kuliah disana. Lo jurusan apa?" Tanya Jin yang mulai nyaman mengobrol dengan Hoseok.
"Gua jurusan manajemen," jawab Hoseok.
"Berarti kita bisa sering ketemu. Soalnya jurusan manajemen sama jurusan kedokteran bareng," ucap Jin.
"Oh begitu, ngomong-ngomong makasih ya informasinya. Gua duluan," pamit Hoseok.
"Lo tinggal dimana?" Tanya Jin.
"Gua rencananya mau cari kos-kosan kecil. Gua gak ada keluarga soalnya," jawab Hoseok lagi.
"Tinggal aja di apartemen gue, gue juga sendirian," ajak Jin.
"Gak usah deh, makasih," tolak Hoseok halus.
"Gak apa-apa, ayo tinggal aja bareng gua," ucap Jin.
"Baiklah, makasih banyak,"
Jin mengangguk.
"Ayo langsung aja ke apartemen gua,"
Jin dan Hoseok segera pergi dari taman, Jin segera menjalankan mobilnya menuju apartemen milik kedua orang tuanya. Di jalan mereka berdua mengobrol banyak hal, mulai dari tanggal lahir sampai pembicaraan yang mendalam seperti keadaan keluarga dan lain-lain.
Hoseok tidak tau mengapa, tapi ia merasa kalau alasan ia berkuliah di Seoul itu ada hubungannya dengan Jin. Entah apa yang tiba-tiba membuat pria bermarga Jung itu berpikir ada hal besar yang seakan menariknya untuk berteman dengan Jin. Seperti ada sebuah rencana dibalik pertemuannya dengan Jin.
Ditengah jalan, mobil Jin mendadak berhenti, seperti ada yang salah dengan mobilnya. Jin segera turun dari mobilnya, ternyata ia baru saja menginjak paku dan roda nya kini kempes, Hoseok yang juga penasaran langsung turun dari mobil dan menghampiri Jin.
"Kak ada apa?" Tanya Hoseok.
"Bannya kempes, tapi didekat sini gak ada bengkel. Gua gak punya alat untuk perbaikin nya tapi gua punya pompanya," ucap Jin.
Hoseok tampak berpikir, tiba-tiba Hoseok terpikirkan sesuatu, ia melihat di dekat sana ada tumpukan barang bekas. Hoseok segera berjalan kearah sana, Jin hanya melihat Hoseok dengan tatapan bingung.
Hoseok mengambil beberapa besi dan bahan-bahan lain yang menurutnya bisa digunakan, ia mulai membuat sesuatu dengan besi-besi itu. Setelah setengah jam ia fokus dengan barang-barangnya, ia berhasil membuat alat tambal ban.
Jin melongo melihat hasil alat yang dibuat Hoseok. Membuat alat tambal ban dari barang bekas bukanlah hal yang mudah, itu adalah hal yang sulit bahkan sangat sulit, tapi Hoseok berhasil.
"Keknya kita harus pindahin mobilnya kepinggir," ucap Hoseok.
Jin terdiam, ia sedang memikirkan cara bagaimana membuat mobilnya itu kepinggir dengan cepat. Tiba-tiba terlintas sebuah ide. Gue bisa ngeluarin tanaman merambat dari tangan gua kan? Mungkin gua bisa cobain, gua ikan di pohon dan dimobil lalu gua tarik batin Jin.
Jin pun mengarahkan tangannya ke arah pohon dan benar seperti dugaan Jin, dari tangannya keluar tanaman merambat dan tanaman itu pas mengikat pada batang pohon yang besar.
Hoseok melongo melihat apa yang baru saja Jin lakukan.
"Kak? Lu gimana bisa ngeluarin tumbuhan dari tangan?" Tanya Hoseok.
"Gua juga gak tau Seok, tumbuhan itu keluar secara tiba-tiba," jawab Jin.
"Gua pernah denger kata orang-orang, di dunia ini tidak hanya manusia biasa ada juga manusia setengah dewa yang hidup di dunia ini manusia itu disebut demigod. Gua pernah sekali perbaikin barang, terus ada yang bilang gua anaknya dewa pertukangan Hephaestus, terus mereka juga bilang kalo ada orang yang bisa mengeluarkan tumbuhan merambat dari tangannya, dia anak nya dewi pertanian, Demeter. Menurut lo gimana kak?" Tanya Hoseok.
"Tau ah. Gua gak percaya dewa dewa an kek gitu. Mereka hanya mitologi tau. Tidak nyata, nama ibu gua aja Kim Soon Ja. Bukan Dameter demeter apalah itu, emang lu percaya?" Tanya Jin.
"Enggak. Gua juga gak percaya yang begituan kak," jawab Hoseok singkat.
"Jadi lu mau pake kekuatan lu itu untuk apaan kak?" Tanya Hoseok.
"Tolong orang lah masa iya gua pake untuk nyakitin orang, jahat bener gua, yaudah lah, jadi diperbaikin gak nih mobilnya?" Tanya Jin.
"Jadi lah, tunggu bentar,"
Hoseok segera menambal ban mobil mewah milik Jin, 15 menit kemudian ia berhasil menambal ban tersebut dan mereka pun mengisi angin ban tersebut lalu melanjutkan perjalanannya ke apartemen Jin atau lebih tepatnya apartemen nya dan Hoseok.
Karena sebentar lagi, Hoseok akan tinggal disana.
Haii!! Up nihh semoga kalian suka yaa!!
Jangan lupa vomment!
KAMU SEDANG MEMBACA
7 Demigods
FantasyMereka bukanlah manusia biasa, mereka juga bukan dewa. Tapi mereka adalah 7 blasteran dewa. Jin, Yoongi, Hoseok, Namjoon, Jimin, Taehyung dan Jungkook tidak pernah percaya akan Dewa dan Dewi mitologi Yunani. Menurut mereka Dewa dan Dewi mitologi Yu...