5. Park Jimin

3.5K 330 2
                                    

Kuliah di universitas terkenal di Seoul merupakan cita-cita terbesar pemuda kelahiran 95 ini. Park Jimin, atau biasa kita kenal dengan Jimin. Dulu saat dia masih duduk dibangku SMA, Jimin sangat-sangat ingin berkuliah di Universitas Claudia. Ia berusaha keras belajar dengan rajin, dan ya dengan usaha nya ia berhasil masuk universitas itu.

Jimin sudah lumayan lama masuk ke universitas itu, tapi ia sama sekali tidak memiliki teman. Jimin hanya kenal satu orang, itupun mereka jarang bersama, mereka hanya tau nama tidak lebih. Jimin termasuk mahasiswa yang paling pendiam di kelasnya.

Dia memang pendiam kalau tidak bersama teman-temannya. Apabila  bersama dengan temannya yang sudah ia kenal lama dan juga dekat dengannya, Jimin sangatlah cerewet.

Jimin tidak pernah mengenali ayahnya, ya sejak lahir Ayahnya pergi menghilang begitu saja.

***
Malam itu adalah malam yang dipenuhi bintang, Jimin sedang berdiri sendirian di balkon kamarnya, entah apa yang mengganggu pikirannya, yang jelas Jimin ingin sendirian berada dibawah hamparan bintang-bintang sekarang.

Seorang wanita datang menghampiri Jimin, wanita itu adalah  Reonjung ibu kandung Jimin.

"Jimin," panggil sang ibu.

Jimin segera memindahkan tatapannya ke arah sang ibu yang sangat ia sayangi itu.

"Ne?" Tanya Jimin pelan.

"Ibu ingin berbicara serius denganmu, apa kau bisa?" Tanya Reonjung

"Tentu bu, kita bicara didalam saja ya,"

Jimin segera masuk ke kamarnya diikuti dengan ibunya, ia segera menutup pintu yang mengarah kebalkonnya. Lalu menghampiri ibunya yang sudah duduk di tempat tidur nya.

"Ibu hanya ingin menyampaikan pesan ayahmu sebelum dia pergi. Dia berpesan supaya kau bisa mencari 2 sepupumu, mereka berkuliah ditempat yang sama denganmu" ujar Reonjung

"Hah sepupu? Aku punya sepupu?"tanya Jimin.

"Ya, kau punya. Mereka semua laki-laki yang satu seumuranmu dan yang satu lagi lebih kecil 2 tahun darimu," ucap sang ibu.

"Bu, kenapa ayah terus terusan memberikan pesan padaku. Dimana ayah sebenarnya? Aku ingin bertemu dengannya bu,"ucap Jimin.

"Belum waktunya kau tau, tapi suatu saat kau akan tau," ucap sang ibu seraya mengacak-acak rambut Jimin.

Jimin hanya bisa menghela nafas, ia tau tidak akan ada gunanya jika ia terus memaksa ibunya mengatakan dimana ayahnya sebenarnya.

"Tidurlah, sudah malam, besok kau kuliah kan?" Tanya Reonjung

"Ne aku tidur dulu. Selamat malam bu,"

Reonjung mengangguk, dikecupnya kening anak tunggalnya itu lalu pergi dari kamar Jimin.

Jimin segera mematikan lampu kamarnya lalu membaringkan tubuhnya di kasur Kingsize nya. Ayah, sungguh aku ingin sekali bertemu denganmu, batin Jimin. Jimin langsung menarik selimut dan berharap ia akan bertemu dengan ayahnya dimimpi.

***

Pagi pun tiba, Jimin sudah berada didepan cermin dikamarnya, ia selalu bersemangat jika sudah waktunya kuliah. Masuk ke Universitas Claudia adalah keinginannya tentu saja ia sangat bersemangat setiap harinya. Jimin pun turun dari kamarnya untuk sarapan.

15 menit pun berlalu, Jimin sudah selesai sarapan, ia langsung berangkat ke kampusnya. Sesampainya dikampus,Jimin langsung masuk ke gedung yang lebar nan besar.

Ia berjalan menyusuri gedung itu untuk mencari kelasnya. Jurusan akuntasi adalah jurusan pilihan Jimin, ia memang sangat menyukai pelajaran ekonomi sejak ia duduk di bangku SMA, Jimin sangat ahli dalam Ekonomi terutama bagian akuntasi, ia selalu mendapat nilai 100 saat SMA dulu.

Jimin menaruh tasnya dan.pergi membeli minuman, hari itu sangat panas. Ia ingin minum minuman segar.

Ia berjalan menuju mini market di universitasnya, ditengah jalan ia terus berpikir tentang perkataan ibunya yang mengatakan dia punya 2 sepupu yang berkuliah ditempat yang sama dengannya dan ayahnya ingin dirinya menemukan kedua sepupunya itu.

Ditengah jalan, secara tidak sengaja Jimin menabrak seorang pemuda tinggi.

"Maaf kak " ucap Jimin.

Pria itu ternyata adalah Namjoon, anak dari Athena sang dewi perang.

"Tidak apa-apa, siapa nama lu gua gak pernah lihat lu," Tanya Namjoon ramah.

"Gua Jimin dari Jurusan Akuntansi," ucap Jimin.

"Gua Namjoon jurusan b inggris," ucap Namjoon.

"Ohh begitu, gua duluan ya kak. Maaf sekali lagi," saat Jimin hendak pergi ke kantin ia langsung disamperin oleh sosok pria yang tampan.

"Hai Jimin!" Sapa pria itu.

"Tae? Ada apa?" Tanya Jimin.

"Oh enggak, gua cuma pengen bisa dekat sama lo aja, sejak satu kelompok sama lo gua ngerasa lo cocok sama gua," ucap pria yang dipanggil 'Tae' itu.

"Ohh gitu, oke deh kita coba akrab ya," ucap Jimin.

"Ngomong-ngomong itu siapa lu? Kakak lu?" Tanyanya lagi

"Engga gua baru ketemu sama dia tadi gua gak sengaja nabrak," jawab Jimin.

"Siapa nama lu? Gua juga gak pernah liat lu," tanya Namjoon.

"Gua Taehyung dari jurusan Akuntasi," ucap Taehyung.

"Gua Namjoon, dari jurusan b ing," ucap Namjoon.

"Kita duluan ya kak," pamit Jimin.

Namjoon mengangguk, Jimin pun mengajak Taehyung untuk pergi membeli minuman. Hari itu, Jimin mendapat dua teman baru, Taehyung dan Namjoon. Jimin harap mereka bisa akrab.

Jimin dan Taehyung segera berjalan menuju minimarket milik universitas Claudia. Letaknya dibelakang gedung, mereka harus keluar dari gedung lalu melewati taman bunga di sebelah gedung untuk sampai kesana.

Taehyung dan Jimin berbicara banyak hal, tak terasa mereka menjadi dekat. Saat mereka hampir sampai di minimarket, ada sebuah lubang yang besar didepan minimarket itu.

"Tae awas!" Saat Jimin ingin mendorong Taehyung, secara tidak sengaja tangannya terarah ke lubang itu dan secara tiba-tiba lubang itu tertutup oleh tanah. Jimin terdiam, Taehyung ternyata juga melihat hal itu. Ia sama terkejutnya dengan Jimin.

"Jim, kok lo bisa nutupin lubang itu sih?" Tanya Taehyung.

"Gua juga gak tau tae," jawab Jimin.

Ternyata Namjoon melihat hal itu dari jauh, entah apa yang membuat Namjoon berpikir Jimin adalah salah satu teman demigod yang diberi taukan ibunya lewat ayahnya.

Jimin? Apakah dia adalah salah satu demigod itu. Kalau iya anak siapakah dia? Hadeskah? Batin Namjoon.

Namjoon terus memperhatikan mereka dari jauh, tujuan Namjoon adalah mencari tau apakah Jimin adalah salah satu teman demigodnya?

Kembali lagi dengan Jimin dan Taehyung. Kedua pria tampan itu masih berdiri ditempat itu, berusaha mencerna apa yang terjadi sebenarnya.

"Jim lo serius gak tau?" Tanya Taehyung.

"Enggak tae, serius. Gua gak tau apa-apa, semuanya aneh," ucap Jimin.

"Hmm, sudahlah, lupakan saja anggap saja kita sedang berhalusinasi. Ayo kita ke minimarket, nanti keburu masuk," ucap Taehyung.

"Ya baiklah," jawab Jimin

Mereka berdua pun langsung berlalu menuju ke minimarket itu. Sedangkan Namjoon ia berencana untuk mencari tau semua tentang Jimin. Ini kewajibannya kalau ia ingin menyelamatkan dunia.

Haii!! Udh up nihhh!! Semoga pd suka ya! Maap sekali lg klo gajeee!!

Jangan lupa vote comment!!

7 Demigods Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang