5. Kalian Siapa?

35 2 1
                                    

Berbeda dengan Carista. Leony tampak was was pada sekitarnya, "Leony, lo kenapa? " tanya Carina, Leony tak menjawab dan hanya menggeleng pelan.

"Ohya, kenalan yuk. " ujar salah satu yang membantu menopang Leony tadi. Carista segera mendekat pada Shelly, Carina dan Leony. "Kalian siapa? " tanya Carista diiringi tatapan tajam.

"Ga usah gitu juga kali natapnya. " ketus temannya, Andrei.

"Sttts! " Kenzo memberi tanda menyuruhnya diam.

"Gue Kenzo, dan ini teman gue Andrei. "

Dengan ramah, Kenzo mengulurkan tangannya ingin bersalaman, dia melihat keempat cewe itu secara bergantian. Tak ada yang berniat bersalaman dengannya? Ekhem, baiklah. Dengan perasaan canggung dia menarik kembali tangannya ,menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Kalian peserta yang... -"

"Bukan, " jawab Kenzo, sebelum Carina menyelesaikan pertanyaannya.

"Kita ini bukan peserta atau apalah itu, tapi kita ini memang yang tinggal disini. " ungkapnya.

"Maksudnya? " Carista masih tak paham karena kalimat ambigu yang dilontarkan Kenzo.

SLEPPP

Carista reflek menarik Carina dan Shelly yang berdiri disamping kiri dan kanannya, kebelakang. Kalo matanya tidak salah, dia barusan melihat bayangan yang lewat diujung lorong sana. "Cukup katakan kalian siapa?! " bentak Carista berhasil menyentak Kenzo.

"Kok lo bentak bentak?! Emang lo siapa?! " bentak Andrei balik, tak senang.

"Terus masalahnya apa sama, LO?! " balas Carista tak mau kalah.

Andrei menyerang Carista dengan menendang perut cewe itu, tapi untung Carista berhasil menangkisnya. Detik itu juga, Carista mendorong teman temannya sedikit kebelakang dan membalas serangan Andrei.

Bukkk

Carista menarik senyum miring setelah berhasil memendang wajah lawannya, kakinya tak sabar ingin menyerang kembali. Dia memulai serangan kedua dengan melumpuhkan lawan, menyikut perut dan mengangkat tubuh Andrei melayang lalu menghempasnya ke lantai. Untung dia masih punya hati nurani, kalo tidak dia bisa saja melempar dan mematahkan tulang tulangnya. Andrei bangun, dan melemparkan senyum kecil. Ntah itu kagum atau segan mengakui kekalahan, dia pergi begitu saja.

Carista kembali pada tempatnya, LCS terkagum kagum dan bertepuk tangan seperti habis menonton sirkus. Kenzo melipat kedua tangannya dibelakang seperti sikap istirahat ditempat, dan ingin beranjak pergi tapi langsung dicegat Carista.

Cewe itu menarik pundak Kenzo. Tapi dalam seperkian detik, tubuh Carista diputar dan langsung dibanting ke lantai. "Aghh... " ringis Carista pelan, tubuhnya seperti mati rasa. Shelly dan Carina menghampiri dan membantunya berdiri.

Carista tak sudi mengakui kekalahan, dia kembali meregangkan tubuhnya dan menyerang Kenzo. Kali ini mereka berdua akan menyerang bersama.

Dia mengangguk pelan pada Leony.

Tanpa mereka semua sadari. Dilantai dua, tiga orang cowo sedang memperhatikan pertarungan itu. Salah satunya adalah Andrei yang sudah terlanjur babak belur, "Gue yakin, mereka bukan cewe biasa. " kata Arif pada Andrei dan Oriel, dan keduanya hanya mengangguk setuju. "Dan gue juga yakin, mereka pasangan yang tepat. " gumam Oriel, kedua sahabatnya menatapnya tajam.

Telapak sepatu Kenzo menggesek lantai mundur, ketika mendapatkan satu tonjokan Leony. Dia melihat keduanya dengan waspada, lalu dia tersenyum, pasrah.

"Udah udah, gue kalah. " ujarnya, saat Leony berjalan mendekat padanya.

Arif menuruni tangga, disusul Oriel dan Andrei. "Wahh.. " kagum Shelly tak sadar, dia segera menyegel mulutnya ketika Carista dan Leony menoleh padanya. Arif melemparkan tatapan tajam, dan mereka semua berhenti disamping kanan Kenzo. Berhadapan dengan CLCS.

ViLLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang