17. "Car, gue jatuh cinta. "

30 3 2
                                    

BUK BAK BIK BUK BAK

"ONNNYYY! CEPETAN DONG!!! "

Teriak Carista meledak ledak karena menahan sakit diperutnya, tangan kanannya menggedor pintu kamar mandi berbahan plastik itu.

"Bentar dong! Sakit parah nih!! "

"Sumpah! Agghhh... "

Carista menekuk kedua kakinya, menahan sesuatu yang akan keluar dari anu nya.

Tuttt

Aroma tak enak itu melebar kemana mana. Dan saat itu pula Arif datang dengan tampang polos dia bertanya pada Carista, "Lo cium bau kabel gosong ga sih? " Carista diam, wajahnya pucat.

"Lo gapapa? "

Carista menggeleng. "Kayaknya kabel dikamar gue kebakar, soalnya tadi pas... -"

Tuttt

"Tadi pas.. -"

Tuttt

"Lo yakin gapapa? " Arif ragu melihat kondisi Carista.

"Nggak! "

Kretek.

Leony yang hendak keluar langsung didorong Carista masuk kembali ke dalam kamar mandi.

Arif shock, apa yang barusan dia lihat?!

"JANGAN!!! AGHH!!!! CARISTA JANGAN!!!! "

Teriak Leony tiba tiba dari dalam. Arif panik, apa yang terjadi? Arif ingin menggedor pintu tapi dia urung kembali niatnya, sangat aneh kalo nanti dia buka terus melihat... Nggak nggak!

Buntuh.

Disisi lain. Satu gerak tangan aja Leony sudah bisa membuka pintu dan lari keluar tapi dia diancam Carista, tentunya sekarang dia tak bisa melakukan apapun selain mencium aroma menyengat yang menguasai kamar mandi ini.

Tak sampai disana, Carista bahkan menggunakan handuk bersih, putih, lembut, mahal, kesayangan Leony untuk menutupi pahanya, itulah kenapa Leony berteriak tadi.

Posisi mereka saat ini adalah Leony menghadap pintu, jadi yang dilihat Carista adalah punggung Leony!

Arif menarik tangan Andrei dan keduanya kini berdiri didepan pintu kamar mandi.

"Seriusan, tadi Carista kan kek cacing kepanasan gitu kayaknya sih lagi nungguin Leony karena Leony didalam, terus ga lama Leony buka pintu mau keluar tapi langsung didorong Carista masuk ke dalam lagi, terus gue ga tau apa yang terjadi, tapi Leony teriak AGHHH!! JANGAN!!! JANGAN!!! " Andrei menatap malas Arif yang berbicara terlalu berbelit belit, dan barusan Arif memperagakan suara Leony teriak.

"Rif, hobi lo pasti suka pelihara belut. Iyah, kan? "

Arif berpikir keras, "Maksudnya? "

"Au ah! Males. " Andrei beranjak pergi dari hadapan Arif.

"Lah, salah gue apa coba? Ga nyambung, njir! "

Arif berpikir seorang diri. Kenzo sedang tidur dan Oriel ga tau kemana.

Oriel datang ke cafe dan menghampiri Carina yang duduk seorang diri. "Yah lo sendiri aja? Solo, yah. " goda Oriel lalu memilih tempat duduk dihadapan Carina. Carina tak menanggapi dan hanya dengan santai menyeruput minumannya.

"Lo itu cantik, tapi kok jutek? Menurut lo ayam dulu atau telur dulu? " Oriel menyambung tak jelas.

"Ayam. " jawab Carina dengan tatapan malas.

ViLLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang