24. Pak Kevin tertangkap. Tapi...

44 1 0
                                    

Oriel membantu membuka tali yang mengikat kaki dan tangan Kenzo, Carina membantu Shelly. Mata Carista sigap melihat ke arah Jeremy.

"Jeremy! Lo gapapa? "

Carista menghampiri Jeremy dan membuka tali yang mengikat tangan dan kaki Jeremy.

"Ga tau Car, perut gue luka kayaknya. "

"Lo diapain njir sampai luka? "

"Disetrum gue. "

"Loh, setrum doang mana luka, gosong kali? "

Carista menarik naik seragam Jerry, tidak ditemukan apapun disana selain perut kotak kotaknya.

"Modus lo! "

Setelahnya Carista beranjak berkumpul bersama kawan kawannya dengan bahu yang menopang tubuh Jere. Arif yang melihatnya datang dan ikut membantu Jere.

"Bapak harus menyerahkan diri. " ujar Leony, serius.

"Atas dasar apa kamu minta saya menyerahkan diri? Saya melakukan ap.. -"

"Kenapa saya takut? Kan saya yang bunuh. "

Jerry.

"Gue yang rekam. Semua yang bapak katakan tadi, semuanya ada disini. Dengan ini, gue sih yakin yakin aja. "

"Kau?! " pak Kevin mengamuk dan bangkit dari kursinya, tapi bahunya langsung didorong turun lagi oleh Andrei.

"Masih ingat gue? "

"Gue saksi atas kejahatan lo. "

Kevin terdiam, tatapan Andrei begitu dingin.

Setelah 10 menit lebih, sirene polisi terdengar semakin dekat dan mendekat. Dan dengan hati yang lega akhirnya pak Kevin diserahkan.

"Terima kasih, sebelumnya pria ini pernah dilaporkan melakukan pembunuhan oleh seorang wanita tua, kesalahan kami adalah saat kami tak menggubrisnya. Kami menyesal karena wanita tua itu akhirnya bunuh diri dengan menggantung diri, tapi kami yakin dia pasti akan sangat berterima kasih pada kalian semua. "

Pria berseragam polisi itu bercerita singkat.

Mereka semua hanya menganggukkan kepala ikut menyesal dengan yang diceritakan polisi itu.

"Akhirnya... "

Carina bertepuk tangan atas keberhasilan mereka semua, diikuti Leony, Shelly, Carista dan lainnya.

"Setelah ini, kita mau kemana? " tanya Oriel yang tiba tiba buka suara.

"Pulanglah! Risih banget tau, make baju ginian. Kek ga pake baju! " protes Carista.

Carista, Jeremy, Arif, Andrei dan Shelly satu taksi.
Leony, Kenzo, Oriel dan Carina satu taksi.

"Arif jahat! Dia lupain aku. "

Keesokan harinya, Minggu
Pukul 09:00 am

"Ony, Pio, Carinaa, bangunnn!! "

Suara Carista sepertinya berhasil menembus ke dalam mimpi Indah ketiga sahabatnya.

"Kenapa sih Car, masih pagi loh... "

"Duhh, makanya nihh... "

"Pak Kevin kabur. "

Carina, Leony dan Shelly tersentak membuka lebar mata mereka.

Mereka dalam bahaya.

Disisi lain. Pak Kevin mungkin tidak akan melepaskan anak anak itu.

"Dasar anak kecil. Mau saja dibodohi. "

Kembali pada Carista, dkk. Mereka masih berpikir apa yang akan terjadi lagi. Sedangkan para cowo juga sudah ikut bergabung dengan mereka.

"Itu bisa kabur, gimana ceritanya? "

Pertanyaan Kenzo memecahkan suasana.

"Dari keterangan polisi. Pas malam kemarin, mereka bawa pak Kevin ke dalam sel. Belum sempat kunci, terus pak Kevin ngeluarin pisau, dan setelah dia arahkan ke polisi, setelah itu dia kabur. "

Jelas Carista pada kawan kawannya.

"Terus mereka kok enggak ngejar? " timpal Oriel.

"Ga sempat katanya, udah keburu hilang. Pak Kevin lompat ke atas truk terus pergi. "

"Hah? Bentar deh... "

Semua mata tertuju pada Shelly yang tampaknya memikirkan sesuatu.

"Kok ceritanya naratif banget yah. Kayak kejadiannya udah disusun gitu. Masa iyah dikantor banyak banget polisi, nangkap satu orang aja ga bisa? Terus katanya hilang, tapi kok tau dia naik truk? Kan, logikanya mereka bisa kejar tuh truk. "

"Hemm... "

Mereka diam, memikirkan yang Shelly katakan. Ada benernya juga.

Disisi lain. Seperti dugaan,, semua hanyalah cerita fiksi yang dikarang bebas oleh polisi. Cerita sebenarnya adalah, pak Kevin sebelumnya telah menyogok sejumlah uang pada kepala polisi.

"Tamatlah kita, " gumam Andrei frustasi.

Carista, Shelly, Carina dan Leony mulai kehabisan akal. Pak Kevin tak akan tinggal diam.

"Aishh..."

Apalagi Carista, yang sudah membuatnya pingsan cukup lama.

"Kayaknya kita bener bener masuk jebakan dia. "

Carista dan Leony kompak melihat Kenzo.

"Bahkan polisi pun sudah tak bisa bekerja sejalan dengan sumpahnya. " ujar Leony kecewa.

"Makanya kemarin gue bilang langsung bunuh aja. Kalian ga mau kan! Sekarang malah jadi gini, kan! "

Carista, murka.

"Kalo lo mau ngelakuin semuanya sesuai dengan keinginan lo. Mending kita ga usah bareng kayak gini! "

Carista memilih beranjak pergi.

Arif, Oriel dan Andrei menggaruk kepala mereka yang tak gatal. Mereka tak mengerti, apa yang terjadi? Oriel menoleh pada Carina penuh harap agar Carina ingin menceritakan sedikit padanya.

Nihil.

Carina mengangkat bahunya, tak tahu. Padahal dia tahu, hanya saja malas menjelaskan.

Shelly dan Carina pergi menyusul Carista.

Sedangkan Leony masih diam ditempatnya, meratapi Kenzo yang sejak tadi memangku keningnya.

"Loh, kok ga pergi? Ditinggal tuh. " ujar Andrei pada Leony.

Leony tak menyahut, dia duduk disamping Kenzo.

"Ahhh cie ciee.. " goda Oriel.

Andrei dan Arif pun pergi, semua orang berpencar.

"Santuy banget. Woi! Pak Kevin kabur, nyawa kita semua terancam ini!! " teriak Oriel sembarangan.

_____

ViLLA up' to 24 !

ViLLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang