18. Shelly, lo pasti bisa!

25 3 1
                                    

"Lo siapa? "

Pria paruh baya itu menyibakkan jas hitamnya, cool.

"Kenalin, gue Vino. Sahabat mama kamu. "

"Ga usah ngada ngada, gue kenal siapa mama gue. Ga mungkin sifat tertutupnya membuat dia punya saha... -"

Shelly diam tak berkutik saat pria itu menunjukkan foto mamanya dan om Vino yang sedang makan es krim. "Kamu suka es krim stroberi kan, nih buat kamu. " om Vino menyodorkan es krim cone pada Shelly, "Buru dimakan, ntar meleleh. " ujarnya dengan senyum membuat lamunan Shelly buyar.

Setelah menghabiskan es krim dipantai. Shelly diajak ke pesisir bagian dalam untuk minum air kelapa.

"Kamu sudah dewasa, dulu saat terakhir kali om lihat kamu masih seukuran anjing itu. " om Vino menunjuk seekor anjing yang sedang berlarian bersama pemiliknya. "Om, jangan samain gue sama anjing. Ga level. " celetuk Shelly. Om Vino menarik senyum kecil yang membuatnya semakin tampan dan misterius, "Baiklah, maafkan aku. Tapi apa kamu tidak penasaran kenapa aku bisa menjadi sahabat mama mu? "

Shelly menangguk ragu, "Iyah, penasaran. "

"Dulu saat SMA, om dan mama kamu adalah sepasang sahabat yang sempat dikira pacaran. Mama kamu cantik dan orangnya pendiam, kalem saat dikelas. Om selalu menghibur dan memompa rasa percaya dirinya hingga akhirnya dia menjadi lebih baik. Sampai berani mengikuti acara bernyanyi dan menari, om bangga. Om punya rasa lebih dari sahabat dengannya, tapi itu tidak berlaku sebaliknya. Kau tau? Dia menolak cintaku sebanyak 11 kali. "

Shelly membuat ekspresi takjub, "Om ngapain aja sih? Sampai ditolak sampe 11 kali. ". Om Vino mengangkat bahunya tak tahu, "Padahal om ganteng loh waktu itu, tapi tetap aja mama kamu tak memandang fisik. Mungkin kalo mama kamu terima Cinta om waktu itu, setelah tamat om langsung menikahinya. " sambung om Vino panjang lebar lalu menyeruput es kelapanya.

"Dasar mesum. " umpat Shelly pelan tapi masih terdengar.

"Saat itu om sangat takut kehilangan mama kamu. Tapi pada akhirnya om benar benar kehilangan dia, tapi om tidak menyerah. Kamu tau, mama kamu menolak Cinta om dengan alasan tidak boleh pacaran tapi 3 hari setelahnya dia malah pacaran sama ketua OSIS. Ngeri ga tuh? "

Shelly menahan tawanya, miris sekali diposisi om Vino.

"Om mulai berpikir kalo mama kamu menghianati om, tapi om buang jauh jauh pikiran itu. Om mencoba positif thinking, mungkin mama kamu cuma mau gaya gayaan biar om menjauh. Ternyata dugaan om benar, mereka putus setelah 23 jam pacaran, mama kamu telepon om, dan minta maaf. "

"Belum sehari om, khilaf doang tuh mah. " Shelly menanggapi dengan wajah yang berusaha menahan tawa.

"Setelah itu om mengambil kesempatan, mencoba untuk yang ke 12 kalinya. Dan masih sama, ditolak. "

BUAHAHAHHAHAHAH

Kali ini Shelly tak bisa menahan tawanya lagi, langsung dia ledakan. "NASIB!!! "

"Belum berhenti sampai disana. Saat itulah papa kamu datang dan bersekolah disini, mama kamu jatuh hati dan mulai memujanya. Seiring berjalannya waktu, mama kamu melupakan om dan juga kenangan manis kami. " raut wajah om Vino berubah pasrah.

"Tapi om masih tetap tidak menyerah. Bagi om kalo mama kamu belum nikah, om masih ada kesempatan. Setelah itu kami tamat SMA, om sempat lost contact dengan mama kamu. Tapi suatu malam mama kamu telepon om, om kira mereka putus. "

"Terus terus... "

"Diluar dugaan, mama kamu minta om datang ke pernikahannya karena setelah menikah dia akan pindah ke Amerika. "

ViLLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang