4. Dilema

31.9K 886 11
                                    

Author's note : watch it R rate
(Penuh adegan dewasa) dibawah umur harap jangan melanjutkan.

"Aku minta maaf Em... Aku terlalu egois, tapi aku tak akan rela kau menikah dengan pria lain dan meninggalkanku" Derrick menghampiri dan duduk disamping Emilie dan meraih pinggangnya kedalam pelukannya.
Emilie berusaha menghindar, tapi Derrick malah semakin erat memeluk bahkan wajahnya sudah berada di ceruk leher Emilie dan menciuminya.
"Em... Kau membuatku tergila-gila, kau sudah menjadi candu bagiku." Kata Derick disela sela cumbuannya.
"Kenapa harus mengurungku seperti ini? Apa yang harus kukatakan pada ayahku dan Leon?" Jawab Emilie dengan suara tertahan.
"Sst... Aku tak akan membiarkan kau susah... Kita nikmati saja malam ini..." Bibir Derick membungkam Emilie dengan ciumannya yang begitu menuntut, Emilie masih berusaha mendorong dada Derick yang menindihnya, tapi usahanya sia sia, Derick begitu dikuasai nafsu. Derick yang sudah hafal titik lemah Emilie langsung beraksi, dengan elusan yang menggoda jemarinya terus beraksi di Klitoris Emilie. Tubuh Emilie harus menyerah kalah, Derick sudah menguasai titik lemahnya, toh sudah tidak ada bedanya sekarang, Emilie sudah kehilangan keperawanannya.

Mulai merasa Emilie melemah, Derick memindahkan bibirnya mengulum payudara Emilie, memutar lidahnya disekitar puting payudara Emilie dengan lembut dan tiba tiba menghisap dengan kuat, Emilie hanya bisa menjerit nikmat.
Tanpa menunggu lama Derrick langsung menyatukan dirinya dengan Emilie yang begitu siap menyambutnya.

Kehangatan kewanitaan Emilie yang langsung membungkus kejantanannya, membuatnya semakin tidak dapat menahan gairah, Derick mulai bergerak liar didalam tubuh Emilie yang hanya bisa mendesah nikmat oleh pacuan kencang Derick.
Derick tidak mau cepat selesai, ia memperlambat gerakannya saat Emilie menyambut puncaknya, Derick mulai mencium lembut bibir Emilie sementara tangannya sibuk meremas dan mempermainkan ujung payudara Emilie sementara kejantanannya memacu Emilie dengan perlahan.
Emilie kembali tersulut gairah, tangan terulur berpegangan pada lengan berotot Derrick, begitu juga kedua tungkainya membuka lebar memberi Derick kesempatan memasukinya lebih dalam.

Derick tetap dengan pacuan lambatnya, Emilie yang sudah terpacu gairah mulai menggerakkan pinggulnya dengan cepat, membusungkan dadanya agar diremas lebih kencang, Derick pun akhirnya melayani goyangan pinggul Emilie dengan lebih cepat dan makin cepat... Sampai akhirnya keduanya menjemput puncak bersamaan.
Derrick menyemburkan kepuasannya didalam Emilie tanpa pengaman, ia melakukannya dengan sengaja.

Sesaat tubuh Derick masih berada diatas tubuh Emilie, berhimpitan diatas sofa, kemudian Derrick bangkit dan menggendong tubuh Emilie yang kelelahan keranjang mereka.

***

Emilie terbangun, tubuhnya berada dalam pelukan Derrick, ia merasa haus, dan merasa tubuhnya remuk.
Perlahan ia berusaha bangkit dan melepaskan pelukan Derrick. Namun tubuh Derrick yang kekar membuatnya sulit bergerak, hingga gerakannya membangunkan Derrick.
"Sayang.. kau kenapa?" Derrick membuka mata tanpa melepaskan belitan tangan dan kakinya dari tubuh Emilie.
"Eum aku haus..."
Derrick bangun dan mengambilkan Emilie air minum yang langsung dihabiskan nya.
"Terimakasih... Mr Derrick.."
"Hey.. jangan panggil aku begitu, kau panggil saja namaku, kau adalah istriku ehmm calon istriku." Sela Derrick sambil duduk disamping Emilie.
"Eumm.. aku belum terbiasa... Please ijinkan aku pulang, jangan mengurungku disini, ayah dan Leon pasti mencari ku." Jawab Emilie.
Mendengar nama Leon disebut api cemburu menyulut Derrick.
"Dengar.. Em, kau sudah menandatangani kontrak baru kemarin..."
"Bohong, aku tidak merasa menandatangani apapun kemarin..." Emilie berusaha bangkit, namun sia sia Derrick menahannya sehingga Emilie kembali terduduk.
"Tunggu, ada satu lagi.. kau harus liat ini."
Derrick menyalakan Tv besar di kamarnya, dan memasang rekaman dari USB.
"Kau lihat itu si Leon yang dijodohkan denganmu... Kau pikir dia mencarimu?"
Emilie melihat Leon sedang berada diruangan sauna bercumbu dengan 2 orang wanita. Emilie memalingkan wajahnya.
"Kau salah.. itu bukan Leon... Dia tidak mungkin begitu, itu pasti orang lain yang berwajah sama, rekaman itu tidak jelas." Emilie menyangkal.
Derrick mendengus,"Kau bodoh, aku menyelamatkan mu dari Leon. Kau mau lihat rekaman lainnya?"
Derrick mengarahkan remotenya, disana ia bisa melihat Leon sedang berada diruangan dengan seorang wanita yang ditutupi matanya dan kedua kaki tangannya terikat diatas papan berbentuk silang, tubuh wanita itu hampir telanjang, hanya pakaian dalam menutup sebagian tubuhnya.

Ditangan Leon memegang sebuah tongkat dengan ujung seperti gumpalan bulu, beberapa kali tongkat itu di hentak hentak ke payudara dan kewanitaan wanita itu. Emilie menutup matanya ia merasa takut menyaksikannya.
"Sudah matikan, aku seharusnya tau sendiri bukan dari kau.. mana buktinya kalo ini semua benar."
Emilie mulai gelisah.
"Hmm aku tadi menyuruh Roger menyelidiki Leonard, kelakuannya seperti pria alim, namun ia ternyata pria bejad, apa kau mau menikah dengannya?"
"Aku tidak bisa melanggar janji pada ayahku, jika aku menolak, maka Leon akan memenjarakan ayah dan mengambil perusahaannya."
"Besok aku akan menyuruh Roger menyelidiki apa kunci yang dimilikinya sehingga bisa mengancam ayahmu." Suara Derrick melembut dan lengannya mulai mengusap rambut Emilie.
"Sekarang tidurlah... Atau aku akan menerkammu lagi, jujur adegan panas si Leon, membuatku terangsang."
Emilie buru buru berbaring, rasanya ia tak sanggup untuk bercinta lagi.

***

Pagi pagi Derrick membangunkan Emilie dengan kecupan kecupannya, Emilie terbangun dan menolaknya,"Please.. jangan begini lagi aku merasa seperti pelacur."
"Kau adalah istriku, pelacurku sayang.." suara Derrick sudah berbalut gairah kembali.
"Please stop.. aku mau pulang hari ini."
"Baik, aku ijinkan tapi..." Derrick membimbing lengan Emilie ke kejantanannya,"Puaskan dulu aku.. baru aku akan melepasmu."
Emilie tidak bisa menolak cumbuan Derrick, kali ini Derrick memaksa Emilie dibawah tubuhnya memacu kejantanannya dengan cepat, ketika Emilie hampir mendapat puncaknya Derrick menghentikan gerakannya, ia memposisikan Emilie menungging

dan memasukinya perlahan menyiksa Emilie yang hampir mencapai puncak dengan gerakan lambatnya, Emilie menyentakan bokongnya mengejar puncaknya namun Derrick menahannya, ia menghentikan gerakannya, membuat Emilie semakin penasaran, Derick hanya meremas dan memilin kedua payudara Emilie.

Emilie tidak tahan dan membalikan tubuhnya mendorong Derrick dan menunggangi Derrick dengan gerakan cepat, ia menarik lengan Derrick agar tetap di payudaranya. Hingga akhirnya Emilie mencapai puncak dan disusul Derrick kemudian.

***

Emilie buru buru mengemudikan mobilnya ke rumah ayahnya, Derrick baru mengembalikan handphonenya ternyata ayah dan Leon meninggalkan begitu banyak pesan untuknya.
Jujur Emilie tidak percaya dengan video tentang Leon, baginya Leon adalah pribadi alim yang begitu sopan. Emilie merencanakan untuk melarikan diri dari Derrick.
Tiba didepan rumah ayahnya teleponnya berbunyi, Emilie melihat ada satu pesan masuk dari Derrick, ia ingin mengabaikan tapi rasanya dorongan untuk membaca pesan begitu besar.
Sayang... Malam ini pulang ke apartemen ku ya.. kita lanjutkan yang tadi.. you're so amazing babe...

Sebuah video masuk, mengenai potongan adegan dirinya yang sedang membalik tubuh Derrick dan menunganginya dengan penuh gairah , sialan pikir Emilie rupanya boss nya merekam percintaan mereka.
Kembali sebuah pesan masuk.
"Kau.. tidak mau Leon melihatnya kan..."

Emilie menghela nafas, apa yang harus dia lakukan.?

Tbc

Sudden Love (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang