Derrick menempelkan bibirnya lembut ke bibir Emilie yang terbuka menyambut nya, perlahan lidahnya yang panas menyeruak ke membelit lidah Emillie, kecupan lembut berubah menjadi ciuman yang panas, lengan Derrick mengelus lengan, paha dan dada Emilie yang membusung mendamba, Emilie duduk dipangkuan Derrick sehingga kewanitaannya menempel pada kejantanan Derrick yang sudah diliputi gairah. Gerakan Emilie yang meliuk liuk terdorong gairah, membuat Derrick semakin tergoda. Emilie perlahan menyusupkan jemarinya kesela sela kemeja Derrick, mengelus dada Derrick perlahan, menciumi sepanjang leher dan turun ke dadanya yang mulai terbuka kemejanya. Perlakuan Emilie membuat Derrick bergetar karena dorongan gairahnya, menggeram dan membalas membuka baju Emilie dengan cepat. Bibirnya kembali meraup bibir Emilie seperti orang kehausan. Lengan sibuk melepaskan bra dan kemudian meremas payudaranya. Emilie pun bergerak melepaskan kemeja, dan tangannya mulai beralih ke celana Derrick menarik turun, sehingga hanya boxernya yang tertinggal.
Ketika tangan Emilie akan bergerak melepaskan boxernya, tangan Derrick menahannya,"Sayang... Jangan buatku melanggar janji .." ujar Derrick dengan suara parau, menahan gairah.
"Aku yang memintanya sayang.. lakukan lah.. " balas Emilie sambil menarik turun boxer Derrick.
Mereka sudah dilanda gairah yang menggebu, saling mencumbu, merayu dan saling mengejar kenikmatan. Sesekali tatapan penuh cinta mereka beradu, menambah gairah cinta mereka.***
"Kau tahu perusahaan Winson Global Corp?" Emilie memulai pembicaraan setelah beronde ronde percintaan yang melelahkan.
"Tentu . Beberapa saat yang lalu mereka mengajak bertemu di Jepang, tapi aku gak bisa menjalin kerjasama dengan mereka, karena ada 1 syarat mereka yang tidak bisa kupenuhi."
Emilie menoleh dan bertanya"Syarat apa?"
"Saat pertemuan aku harus membawamu, tapi waktu itu kan kau
Sedang menghilang." Derrick menjawab seraya mengelus lembut pipi Emilie,"Janji yah jangan kabur lagi, waktu itu aku hampir seperti orang gila kehilanganmu."
Emilie tersenyum sambil memandang Derrick,"Tentu, asalkan kau berjanji untuk tidak pernah membuatku sedih."
"Aku akan berusaha semampuku, untuk selalu membuatmu bahagia." Derrick berkata sambil merengkuh Emilie kedalam dekapannya."Sayang... Kau tahu Andrew Stewart? Dia ternyata adalah pamanku lho." Emilie berbicara didada Derrick.
Derrick merenggangkan pelukannya dan memandang Emilie sambil mengerutkan kening,"Andrew... Stewart..siapa dia? Salah satu rekan bisnis atau saingan kita, aku rasanya tidak mengingat satu Andrew Stewart pun."
Emilie tertawa,"Kau ini taunya hanya bisnis saja, dia itu seorang musisi. Pemain saxophone, sewaktu kuliah aku sering sekali mendengarkan permainan saxophone nya. Aku sangat suka karena nadanya ceria kadang romantis."
Derrick tersenyum,"Kau suka musik rupanya, aku pikir kau cuma suka kerja."
"Sewaktu bekerja denganmu, aku hampir tidak punya waktu untuk mendengarkan musik, soalnya. " Emilie memberengut manja.
Derrick mengecup bibir Emilie yang menguncup manja merajuknya,"Wow hebat ternyata pamanmu, apakah papa kandungmu pemusik juga?"
"Bukan.. dia pengusaha biasa, sebelum menikah dengan bunda yang sudah hamil, papa meninggal kecelakaan. Wisnu mengajukan diri untuk menikahi bunda. Bunda itu punya papa orang Amerika dan mama orang Indonesia."
"Lalu apa hubungannya dengan Winson Global Corp, koq tadi tiba tiba tanya itu?" Tanya Derrick
"Nama kakekku Dwayne... Dwayne Winson, pemilik Winson Global Corp." Emilie menjawab perlahan.
"Apaa... Kenapa kau tidak pernah bercerita? Aku ingat dia adalah kakek yang mengajakmu berdansa kan di Singapore?" Derrick terduduk kaget.
"Iya, dia melihat kalungku pemberian bunda, kemudian dia mencuri beberapa helai rambutku saat kita berdansa, untuk melakukan test DNA." Jawab Emilie
"Em.. kenapa kau tidak memberitahuku? Lalu sekarang kau akan pindah bekerja di perusahaan kakekmu?" Suara Derrick sedikit meninggi.
"Hei.. kamu kenapa sih.. tentu aku akan membantu suamiku, dan waktu itu aku belum sempat memberitahu mu. Karena aku belum yakin padamu, Wisnu bilang kau mengenalku karena ingin harta dari kakek." Emilie berujar membela diri.
"Berengsek si Wisnu, lalu sekarang kau sudah percaya padaku?" Derrick berusaha menahan emosi suaranya.
"Tentu, kalo aku tidak percaya aku tidak akan menceritakan semuanya dan bersedia menikah serta membiarkan hatiku jatuh cinta padamu."
Derrick tersenyum,"Kapan kau mulai percaya padaku?" Hati Derrick bahagia mendengar perkataan cinta Emilie.
"Saat itu, kau mengorbankan dirimu untukku, saat kau menyelamatkan ku dari Leon."
"Hmm, boleh kubilang aku beruntung bisa selamat dan beruntung bisa membuat mu percaya dan jatuh cinta padaku, aku rela meski harus mati demi kau dan anak kita mulai sekarang berjanjilah bahwa tidak ada rahasia diantara kita ya." Ujar Derrick lembut.
Emilie menganguk,"Tentu aku berjanji, awas yah.. kalo kau melanggar."
"Okay my lady, sekarang tolong hubungi kakekmu, bisakah malam ini keluargaku bertemu untuk melamar, dan jika kakekmu setuju kita langsung menikah secara agama besok, untuk resepsi kapanpun kau siap."
Emilie segera menghubungi Dwayne, meminta waktu untuk acara lamaran yang sangat singkat.
Dwayne langsung menyetujui. Sehingga malam itu acara lamaran berlangsung lancar , kedua keluarga bertemu dan setuju mengadakan seremoni pernikahan besok, resepsi diadakan diakhir pekan ini, karena keluarga Mc Gregor tidak bisa terlalu lama di Indonesia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sudden Love (End)
RomanceKisah cinta seorang boss yang kaku dan posesif kepada asistennya. Untuk memiliki sang asisten, sang boss akan melakukan segala cara. Akankah cinta sang boss terbalas? Padahal Emilie sang asisten akan bertunangan?