13. The Rescue

14.8K 719 11
                                    

Emilie tertidur ketika mendengar suara ribut diluar jendela, ia melirik tablet nya, sudah tidak menyala. Sepertinya baterenya habis. Emilie berusaha menahan pusing dikepalanya dan beringsut ke jendela untuk mengintip.
Dia melihat Derrick sedang berkelahi dengan 4 orang penjaga pintu. Emilie berteriak dari jendela,"Derrick aku disini...."
Derrick menoleh mencari asal suara sehingga dia lengah dan sebuah pukulan mengenai wajahnya.
"Emilie diam disitu, jangan kemanapun. "
Emilie melihat kehebatan Derrick bertarung, melawan 4
orang yang berbadan besar. Derrick sendiri bertubuh besar, tapi Emilie tidak menyangka kalo Derrick pandai bela diri, selalu banyak hal yang ia tidak ketahui tentang Derrick, termasuk pernikahan, wanita bule yang datang rumah Derrick juga masalah Derrick yang juga ikut menginginkan hartanya.
Tapi melihat Derrick yang bertarung habis habisan, menyentuh hati Emilie, setidaknya Derrick berusaha menyelamatkannya. Tapi apakah Derrick tulus, itu satu hal yang belum Emilie pastikan. Tiba tiba ada satu bunyi tembakan yang membuat Emilie menoleh. Ternyata Leon menembakan pistolnya ke udara,"Emilie cantik.... Kalau kau tidak mau boss jagoanmu ini mati, kau keluar dari persembunyianmu. Aku tunggu 5 menit jika kau tidak keluar, akan ku tembak jagoanmu ini."
"Emilie jangan pikirkan aku, sebentar lagi bantuan datang, kau bertahanlah didalam." Teriak Derrick.
"Ooh Rupanya kau bawa bala bantuan...kupikir kau jagoan betulan.... Mungkin sedikit tembakan akan membuat Emilie keluar." Ujar Leon.
Dor..... Emilie mendengar suara Derrick berteriak, rupanya Leon menembak Derrick, dan Emilie melihat tangan Derrick terluka.
"Bagaimana Emilie... Kau mau melihat, boss mu mati pelan pelan?" Leon tertawa mengejek
Emilie tidak bisa diam saja, ia sadar bagaimanapun ia tidak mau menyebabkan Derrick meninggal karena nya,"Baik, aku akan keluar tunggu aku, aku butuh waktu untuk menggeser lemari."
"Emilie.. jangan keluar.. dia akan mencelakakan kamu..." Derrick kembali berteriak.
Pukulan demi pukulan melayang ke wajah dan tubuh Derrick.
"Diam kau...kau sudah merusak semua rencanaku..." Bentak Leon.
Emilie berusaha sekuat tenaga mendorong lemari dan ranjang. Sehingga akhirnya ia bisa keluar.
Begitu pintu terbuka, Emilie langsung diseret ke teras, oleh salah satu anak buah Leon.
"Hehe... Kau keluar juga kan.... Ikat si Derrick, aku mau dia suruh lihat pertunjukan menarik." Perintah Leon.
Derrick yang sudah pingsan diikat dan didudukan di sebuah kursi.
"Nah sebelum aku melepas kalian berdua, aku mau mencicipi tubuhmu, lihat aku sudah mempersiapkan mainan nya..  setelah aku puas. Para anak buahku ini akan turut mencicipi tubuh cantikmu Emilie."
Leon berkata dengan suara penuh gairah.
Emilie ketakutan,"Leon.. please jangan lakukan itu..please...kenapa, bukannya kau mau harta warisanku? Kau ambil saja semua.."
"Aku tak mau hartamu, Emilie sayang... Apa kau lupa dengan ku? Waktu kau kecil, ayahmu sering membawamu kerumahku. Kita sering bermain bersama. Aku jatuh cinta padamu sejak itu. Tapi bundamu selalu menghalangiku untuk menemuimu. Dia tahu kalo aku remaja yang mempunyai candu terhadap sex, dan sekarang aku menemukanmu lagi, tapi kau menolak ku... Apa kau menjalin hubungan dengan boss sialan mu ini?"
Emilie menangis,"Leon... Kau ..kak Leon..? Kau berbeda, aku tidak mengenalimu."
"Iya aku dulu cuma remaja cupu, yang bertubuh cungkring, kau sudah cantik sedari dulu... Sekarang aku sudah berubah menjadi lelaki ganteng, kau pasti akan sangat puas bercinta denganku sayang..." Rayu Leon.
"Ooh.. Kak Leon.. maafkan aku tidak mengenalimu, tapi tolong jangan seperti ini, kau membuatku takut." Emilie memohon.
"Kau tau sayang.... Wanita yang ketakutan semakin menambah gairahku..., Apa kau mau bermain disini, kita akan membuat seluruh dunia iri dengan kecocokan kita." Leon tertawa sambil mengelus pipi Emilie, mengecup dan menjilat telinganya.
Emilie bergidik perlahan, ia bingung bagaimana lagi harus berstrategi meluluhkan Leon.
Leon mulai memeluknya mengelus rambut dan membuka kancing blouse  Emilie."Please Leon.. jangan ....."
"Hmm pertunjukan belum menarik, Siram si jagoan supaya sadar dan melihat bagaimana, nona cantiknya akan kita gauli ramai ramai...hahaa"
Ucap Leon.
Derrick sadar setelah disiram air dingin dan ditampar berkali kali.
"Hai jagoan..... Kau mau akan lihat bagaimana si nona cantik melayani kami semua."ejek Leon.
"Setan kau... Lepaskan dia.. kau bajingam." Derrick berteriak memberontak.
Emilie didorong dan dibaringkan diatas meja, kedua tangan dan kakinya ditahan oleh para anak buah Leon, sehingga Emilie tidak berkutik.
Derrick berusaha melepaskan diri untuk menolong Emilie.
Emilie sudah berteriak teriak ketakutan saat Leon sudah merobekan semua pakaian nya.
Tiba tiba, Leon terjungkal dan pistol nya terjatuh ke arah kaki Derrick.
Rupanya wanita yang menjadi budak Leon memukul Leon dengan sebuah balok.
Dengan gesit Derrick meraih pistol, dengan satu lengannya yang sudah terbebas, ia pakai untuk mengengam pistol dan mengarahkan pada Leon. Wanita itu buru buru membantu melepaskan ikatan Derrick.
"Lepaskan Emilie.. atau aku akan meledakan kepalamu." Derrick berteriak sambil menodongkan pistol. Anak buah Leon melepaskan Emilie.
Emilie berlari kearah Derrick yang memeluknya.
"Arnetta, kau budak sialan.. apa yang kau lakukan haah?" Teriak Leon.
"Aku sudah bosan menjadi budakmu, kau berengsek sialan, kau pikir aku suka?"wanita yang bernama Arletta  menjawab.
Tidak lama pintu gerbang terbuka, sekumpulan polisi datang dan menangkap Leon serta anak buahnya.

Derrick yang sudah babak belur dan kehabisan darah segera dilarikan ke rumah sakit.
Arletta ternyata selama ini diculik oleh Leon, dia sudah dikurung berbulan-bulan di Villa itu. Untunglah ia bisa mengumpulkan keberanian dan melawan Leon, Emilie berterimakasih pada Arletta, ia menyuruh pak Beno mengantar Arletta, setelah terlebih dulu ia memberikan uang untuk Arletta.

Kini Emilie menunggui Derrick di rumah sakit, ia sedang dioperasi untuk dikeluarkan pelurunya. Emilie begitu gelisah, apakah Derrick benar benar mencintainya? Atau hanya menginginkan hartanya?

Tbc

Terimakasih untuk yang sudah baca dan vote cerita saya, sebentar lagi kita sampai di Ending ya, prolog nya akan saya publish setelah lewat bulan suci Ramadhan. Karena prolog mengandung scene 21++.
Thanks... Loner.



Sudden Love (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang