7. You can't run forever

22.8K 739 14
                                    

Anak buah Derrick langsung mengikuti motor yang ditumpangi Emillie. Menyadari Motornya ada yang mengikuti, pak satpam membelokan motornya ke memasuki gang sempit yang tidak mungkin di lalui mobil.
Ia menurunkan Emillie di pintu belakang apartemen dan menyuruh Emilie naik ke atas melalui lift barang. Anak buah Derrick pun terkecoh dan lagi lagi tidak menemukan mereka.
Mendengar laporan anak buahnya Derrick mengamuk dan mengerahkan lebih banyak orang mencari Emilie.
Derrick menyadari kalo Emilie bergerak saat subuh, saat orang lengah. Luar biasa kecerdasan Emilie, Derrick merasa begitu sedih, seingatnya Emilie adalah seorang yang berhati lembut, selalu mendahulukan kepentingan orang lain. Ia telah merubah Emilie, ia yakin ini semua karena Emilie takut padanya, Derick mulai khawatir, bagaimana seandainya yang menemukan Emilie adalah Leon atau ayahnya. Ia mendengar dari anak buahnya bahwa Leon dan Pak Wisnu pun mencari Emilie.
Lalu Derrick teringat kembali dengan penyelidikannya mengapa Leon harus dijodohkan dengan Emilie, padahal menurut informasi yang didapatnya, perusahaan Pa Wisnu tidak berhutang apapun pada Leon atau pun Bank tempatnya bekerja yang membuat Pa Wisnu punya kewajiban pelunasan saat itu juga.
Lamunan Derrick di kejutkan oleh ketukan Asni dipintunya,
"Maaf pak saya menganggu, ada utusan dari Winson Global Corp ingin bertemu"
Derrick mengerutkan keningnya rasanya ia tidak pernah membuat janji dengan mereka, apa Emillie yang sudah membuat janji? Winson Global Corp adalah perusahaan raksasa dunia, adalah suatu kehormatan jika mereka mengirim utusannya kemari, untuk minta bertemu saja sangat sulit.
"Okay.. persilahkan mereka masuk, dan panggil Roger kemari."
Derrick sempat ragu apakah mereka betul dari Winson Global Corp, tapi saat ia bertemu dengan Mr Smith, ia yakin, ia pernah bertemu dengan Mr. Smith selaku manager area Asia Tenggara disebuah acara pembukaan kantor cabang Winson Global Corp di Singapore. Derrick teringat, waktu itu ia pergi bersama Emilie, ia bahkan masih ingat Emilie memakai gaun biru Tosca dengan sebuah kalung batu sewarna pemberian ibunya, Emilie luar biasa cantik disana, dan ia harus merasa sangat kesal dengan banyak pria yang mencoba mengajak Emilie berdansa, untunglah Emilie menolak mereka dengan halus, tetapi ia ingat Emillie mau berdansa dengan seorang pria tua disana, dan tampak mengobrol akrab.
"Hallo.. how do you do.. Mr Mc Gregor." Mr Smith menyapa Derrick yang sedang melamun.
"How do you do Mr Smith... Suatu kebanggaan anda mampir ke kantor saya."
"Saya akan singkat saja, saya diutus oleh Mr Winson kemari, untuk membuka kerjasama untuk pembukaan cabang di Indonesia."
"Wow.. tentu saya tertarik."
"Oh ya.. mana asisten anda Miss Emilie?" Ujar Mr Smith sambil melirik Roger.
"Ehm dia sedang cuti.." jawab Derrick dengan berusaha setenang mungkin.
"Mr Winson mengundang anda dan Miss Emilie untuk bertemu di Jepang Minggu depan, apakah Miss Emilie sudah selesai cutinya? Karena Mr Winson hanya mau bertemu jika anda bersama Miss Emilie."
Derrick menganguk.
"Baiklah kami akan pergi sekarang. Have a nice day"
Derrick benar benar bingung, Emilie menghilang karena perbuatannya. Bagaimana jika sampai Minggu depan mereka belum bisa menemukan Emilie.

***

Emilie melamun, memikirkan bagaimana cara ia harus pergi kalo di luaran orang Derrick mencarinya. Ia bosan jika terus menerus berada di apartemen, untuk makan pun ia hanya mengandalkan ojek online.
Emilie memikirkan Derrick bosnya, mengapa begitu tega menjebak dirinya, padahal dalam hati Emilie selalu mengagumi Derrick yang tegas dan cerdas. Derrick memang mewarisi perusahaan ayahnya, namun ditangannya perusahaan sangat cepat berkembang.
Lalu ia memikirkan Leonard.. lelaki yang baru dikenal dan dijodohkan ayahnya. Tetapi Leonard sudah begitu kurang ajar ingin mengajaknya bercumbu. Rasanya Emilie ingin menangis mengapa ia harus direndahkan seperti itu oleh 2 pria sekaligus. Benar kata mama, semua pria berengsek. Padahal ia tidak pernah bersikap murahan pada siapapun.

***
Derrick merasa begitu gelisah, ini sudah hampir 2 Minggu tanpa Emilie, rindu membuatnya hampir kehilangan kewarasan. Sore itu untuk mengobati rindunya, Derrick pergi ke restoran Mie kesukaan Emilie, padahal bukan kebiasaannya makan diluar jam makan siangnya.
Saat itu pukul 3 dan restoran tampak sepi, Derrick langsung memesan bakmie pangsit kesukaan Emilie dan es jeruk nipis. Padahal Derrick tidak begitu suka memakan mie dan rasa asam jeruk nipis, tetapi rasa rindunya membuat seleranya sedikit berubah.
Tiap suapan Mie membuat kerinduannya semakin terasa mengigit nyeri, mungkin jika ia tidak menahan setengah mati, air matanya akan menetes. Sialan pikirnya, dulu ia hanya mengaggap remeh perasaan cinta dan menyangkal perasaannya pada Emilie . Sekarang harinya begitu kosong dan hampa tanpa Emilie.
Lamunan Derrick terhenti ketika seorang tukang ojek online masuk dan menyebutkan pesanannya.
"Mbak... Aku mau ambil pesanan atas nama Ibu Rebecca, mie asin pangsit tanpa bawang goreng, kuahnya banyakin, ekstra sambal dan satu jeruk nipis less sugar 1."
Deg.. Derrick tersentak, pesanan yang diambil ojek online tersebut sama persis dengan pesanan Emilie. Tapi tunggu nama pemesannya adalah Rebecca, bukan Emilie. Hmm Derrick teringat sesuatu, nama belakang Emilie adalah Rebecca. Yah betul Emmlie Rebecca.
Lalu ia mendekati Ojek Online yang sedang menunggu pesanannya disiapkan, "Maaf mas, tampaknya mas mau anter ke emm mantan saya nih."
Derrick sengaja mengakui Emilie mantan, agar bang ojol tidak curiga."Pesanannya sama persis soalnya."
Bang Ojol tersenyum.."Wah masih inget aja pak sama mantan, ini saya sudah ketiga kalinya dapet pesanan neng Rebecca, saya kebetulan suka mangkal di area apartemen neng dijalan Wijaya sono."
Derrick berpikir sejenak, mengingat nama apartemen yang berada dijalan Wijaya.
"Nama apartemennya apa saya lupa, kan cukup jauh dari sini."
"Apartemen Nusa Garden pak, wah alamat nya lupa makanan favorite doang yang diingat."
"Iya soalnya dulu dia tidak tinggal disana, oh iya pa saya boleh minta tolong."
Bang Ojol tersenyum, dia melihat kalau Derrick berpenampilan perlente, pasti kalo dibantu tips yg ia dapat pasti besar,"Minta tolong apa pak?"
"Kasih tau saya alamatnya dan biar saya yang antar saja."
"Waduh pak.. saya bisa kena suspend kalo saya begitu."
"Kalo gitu saya minta alamatnya."
"Waduh resiko saya ini besar..." Bang Ojol berusaha bernego.
Derrick langsung mengeluarkan uang 1 juta dari dompetnya, mata Bang Ojol langsung berbinar, dan langsung menyerahkan handphonenya pada Derrick agar di catat alamatnya.
Tower B, lt 16 no 52.

Sudden Love (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang