11. Who am I ?

16.7K 633 7
                                    

Derrick meninggalkan Emilie dirumahnya setelah menyelesaikan sarapan mereka di teras samping, Emilie hanya sarapan sedikit bubur dan teh hangat. Dia merasa masih kenyang setelah semalamam makan bermacam makanan. Emilie berkeliling rumah besar Derrick. Selain kolam renang dan kebun bunga yang luas, Derrick memiliki kolam ikan hias yang indah. Juga ada sebuah perpustakaan dengan ratusan buku, menurut Jose itu adalah milik mendiang ibu Derrick. Rupanya ibunya sudah meninggal, 10 tahun lalu karena serangan jantung.
Emilie sedang asyik membaca ketika Dwayne meneleponnya.
"Emilie dear.... Kau ada dimana? Pamanmu sudah disini, dia ingin bertemu."
"Kakek... Aku ada di rumah Derrick, kakek rumah nya besar sekali dan dia memberikan rumah ini untuk ku. Apakah kakek bisa suruh orang mengeceknya?
"Tentu... Kamu kirim kan saja alamat rumah dan foto2 dokumennya. Kapan kau bisa bertemu pamanmu Andrew."
"Apakah kakek bisa suruh orang menjemputku? Derrick bilang ayah Wisnu marah dan mengancam. Sebenernya Derrick mau bertemu paman dan kakek. Dia  ingin melamar secara langsung."
Dwayne tersenyum mendengar suara ceria Emillie,"Kau sudah menerima lamarannya? Lalu bagaimana ceritanya si Wisnu bisa mengancam kalian?"
Emilie tersipu,"Iya kakek, aku sudah menerima lamaran Derrick. Derrick awalnya belum tahu soal ayah Wisnu bukan ayah kandungku, ia menjanjikan ayah Wisnu tanah luasnya dan bahkan ayah minta saham kosong pada Derrick, tapi sewaktu aku sudah menceritakan pada Derrick, dia batalkan semua. Untung saja aku cepat bercerita, kalau tidak hari ini mereka akan ke notaris."
"Brengsek Wisnu. Aku akan suruh orang untuk melenyapkan dia kalo dia berani membuat kalian celaka." Dwayne sangat geram pada Wisnu.
"Sepertinya aku harus menelepon Derrick dulu Kek. Tolong kabari aku jika sudah mendapatkan kebenaran data soal rumah Derrick"
Tiba tiba pintu terbuka, Derrick sudah pulang.
"Kau berbicara dengan siapa?" Derrick menghampiri Emilie dan mengecupnya.
"Kau sudah pulang..? Koq cepat, tadi aku menelpon kakek." Emilie memeluk lengan Derrick yang duduk disampingnya.
"Kakekmu...Em, bagaimana kau tahu dia kakek kandungmu? Wisnu saja yang kau kenal bertahun tahun sebagai ayahmu, ternyata bukan ayah kandungmu. Dan sekarang kau percaya begitu saja pada orang yang mengaku kakek dan paman kandungmu?"Derrick menyelidik.
Emilie berfikir sebentar, apa yang dikatakan Derrick ada benarnya.
"Aku melihat foto bunda di rumah kakek."
"Hei.. siapa saja bisa memiliki foto bundamu Em, sayang... Aku minta maaf sebelumnya. Kau adalah istriku, sejak peristiwa dengan Wisnu aku jadi berfikir akan banyak orang yang memanfaatkan kau untuk mendapatkan harta, aku cuma takut kau kecewa sayang."
Emilie terdiam, ia bingung siapa yang harus ia percaya kini. Tapi apa mungkin seorang kaya seperti kakeknya akan berpura pura menjadi kakeknya? Untuk apa? Bunda tidak pernah sedikitpun bercerita siapa ayahnya. Apa sebaiknya ia jujur pada Derrick dan menceritakan semua?
"Dear kita makan siang dulu ya... Aku mau minta Jose siapkan makan siang, kau mau makan dimana? Di teras belakang? Atau di Balkon? "
Emilie berfikir sejenak, "Sepertinya makan siang di balkon sambil memandang bunga bunga, menyenangkan."
Derrick mengangguk dan keluar dari perpustakaan.
Telepon Derrick tertinggal dan berbunyi, dari Wisnu.. Emillie mengangkatnya.
"Hallo... "
"Emilie.. kau Emilie.. kemana saja, kenapa kau mengganti teleponmu. Ada sesuatu hal penting yang ayah ingin sampaikan."
"Ya.. bicaralah ayah.."
"Sebelumnya aku minta maaf, kalo ayah tak jujur padamu kalau ayah bukan ayah kandungmu, tapi ayah
sudah berjanji pada bunda mu Becky, tidak akan memberitahumu. Em, Dwayne memang kakekmu. Tapi bertahun tahun dia tidak mau mengakuimu. Kau tau kenapa dia mengakuimu sekarang? Edward ayah kandungmu, dia orang yang lebih kaya dari kakekmu. Derrick dan Dwayne sudah tau semua ini. Mereka berlomba untuk mendapatkanmu. Kau tahu sebenarnya Derrick sudah menikah. Kau pikirkan baik baik Em. Kenapa tiba2 Derrick melamarmu dan selama ini menyembunyikan statusnya, dan mengapa baru sekarang Dwayne mengakuimu sebagai cucu? Karena pada usia ke 27, warisan Edward akan cair untukmu. Kau tunggulah, semua akan terbuka dengan sendiri."
Wisnu berbicara panjang lebar.
"Bagaimana aku bisa percaya apa yang ayah katakan benar, ayah sendiri menjodohkan aku dengan Leon." Emilie menjawab.
"Em.. pikirkanlah.. bertahun tahun kau menjadi anakku, apakah aku pernah meperlakukan kau dan bunda dengan buruk dan kasar, aku selalu memenuhi kebutuhan kalian, aku memang bukan ayah yang hangat. Tapi aku tidak jahat, tolong kau hubungi ayah segera."
Emilie segera menutup teleponnya, dia mendengar pintu diketuk dan Jose memanggil namanya.

***
Derrick sudah menunggu di balkon, dengan semeja penuh makanan yang menggugah selera. Rumah Derrick memiliki Balkon panjang yang menyambung dari atas samping rumah sampai teras depan.
Emilie duduk disamping Derrick, mereka makan dengan lahap, masakan di rumah Derrick sangat istimewa. Emilie berusaha mengesampingkan apa yang dikatakan oleh Wisnu. Meski hatinya sedikit risau. Emilie bertekad untuk bercerita pada Derrick, diantara semuanya Derrick adalah yang paling dia bisa percayai.
Tiba tiba Jose datang dan memohon maaf, karena ada tamu yang memaksa masuk. Derrick kelihatan akan mengomel namun setelah Jose berbisik, dia membatalkan omelannya dan menyuruh Jose agar menyuruh tamunya untuk menunggu di teras depan, lalu ia buru buru turun tanpa menghabiskan makanannya.
"Dear . Sebentar.. kau habiskan makananmu ya. Nanti habis ini kita akan pergi ke rumah kakekmu."
Emilie menganguk dan hatinya merasa tidak enak, diam diam dia berjalan keujung Balkon yang menyambung ke atas teras depan untuk melihat siapa yang datang.
Emilie terkaget, dia melihat seorang wanita bule yang sangat cantik dan berpakaian sexy menubruk dan memeluk Derrick. Derrick terlihat menoleh ke kanan kiri, Emilie berjongkok supaya Derrick tidak bisa melihatnya mengintip dari atas. Emilie mengintip dari celah balkon diantara pot pot bunga.
" Hai.. mau apa kemari? Aku bilang tunggu.. nanti setelah semua beres, aku akan segera menghubungimu. " Suara Derrick lamat lamat terdengar.
"Maaf aku cuma ingin bertemu saja." Jawab wanita itu.
"Sst.. nanti, jangan kau kacaukan rencanaku..." Derrick terlihat menoleh kekiri kanan dan memandang keatas balkon. Lalu ia lihat Derrick mendorong wanita itu masuk ke mobilnya.
Emilie setengah berlari kembali ke meja makan, dan pura pura menghabiskan makanannya ketika Derrick kembali.
"Ada siapa..?" Tanya Emillie setenang mungkin.
"Ooh cuma seseorang yang mengantar sesuatu."  Jawab Derrick pelan sambil melanjutkan makanannya.
Emilie merasa bingung, siapa wanita tadi? Bukankah Derrick tidak pernah terlihat dekat dengan siapapun. Tapi tampaknya wanita itu begitu dekat dengannya.
Emilie berusaha tetap tenang, ia harus mencari tahu kebenarannya sendiri. Diam diam Emilie mengirimkan pesan pada Wisnu, dan langsung dibalas olehnya.
"Emilie... ayah punya bukti dari semua omongan ayah. Kita bisa ketemu sebentar?"
Emilie bingung dan akhirnya memutuskan untuk menemui Wisnu sendiri. Derrick barusan berbohong padanya, ia merasa sangat kecewa. Apakah benar yang dikatakan ayah kalo Derrick sudah menikah?  Saat ia sudah mulai menerima Derrick dan terbiasa dengannya, bahkan bersedia menjadi istrinya, Derrick membohongi nya.
"Derrick, sehabis makan aku mau pergi sebentar. Membeli sesuatu untuk kakek dan paman."
"Aku akan mengantarmu kau tunggu sebentar saja ada pekerjaan yang harus aku bereskan dulu." Jawab Derrick
"Aku hanya sebentar, atau aku pergi dengan sopirmu bagaimana?" Emilie bersiasat.
Derrick menganguk, ,"Tapi tidak boleh ketempat lain ya. Cuma toko kue."
Emilie menganguk, dia sengaja memilih pergi dengan Beno, sopir paling senior yang ikut Derrick, supaya ia bisa mengorek informasi pada Beno sopir Derrick.
"Pak Beno, udah lama ya ikut Mr. Derrick?" Emilie memulai pembicaraan.
"Iyah non, dari sejak jaman ibunya mister Derick masih hidup."
"Ooh.. pak Beno sering mengantarkan ibu dan isterinya Mr Derrick juga dong?" Jawab Emilie datar.
Beno terdiam sesaat, dan menganguk.
Emilie merasa dadanya diremas dengan anggukan Beno. Rupanya pertanyaan jebakan dia berhasil, Beno tidak menyanggah kalo Derrick punya isteri.
Emilie pun mengirim pesan pada Wisnu, untuk bertemu di toko kue.
Tiba di toko kue, Emilie menyuruh Beno menunggu didepan. Emilie duduk didalam sambil menunggu Wisnu datang. Tak lama Wisnu datang dan memberikan yang sebuah amplop.
Emilie langsung mengeluarkan isinya dan perlahan air matanya pun mulai menetes.

TBC

Sudden Love (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang