Terperangkap

49.9K 1K 18
                                    

Emillia pov

Saat ini aku berada didepan pintu apartemen bossku, Mr Derrick Sompie Mc Gregor, dia pria berkepala botak berumur 36 tahun, keturunan Menado Amerika, memiliki tubuh tegap tinggi besar, berwajah sangar, dan jarang tersenyum.

Sore tadi ketika aku akan pulang ke rumah, dia mengirimi aku pesan untuk mampir ke apartemen nya sepulang kerja.

Dia langsung membukakan pintu diketukan pertama, kali ini Mr Derrick menyambutku dengan senyuman, sikapnya hangat, aku membantin ternyata Mr Derick diluar kantor saat berpakaian santai tampangnya tidak menyeramkan seperti biasanya.
Dia langsung menyuruhku masuk dan duduk disofa, apartemen nya sangat luas, bahkan lebih luas dari rumah ku.

"Ayo duduk Em." Katanya seraya menepuk sofa . Aku terkesiap dan meragu untuk duduk disampingnya.
Seperti membaca pikiranku Mr Derick langsung menarik tanganku.
Aku langsung terduduk disampingnya, sangat dekat sehingga dapat mencium harum parfumnya.

Derrick Pov

"Ayo duduk Em" ku tepuk sofa disampingku, Emily tampak meragu aku tersenyum dan menarik lengan nya hingga dia duduk di samping ku,. "Ayo minum." Ku sorongkan segelas ice lemon tea yang sudah ku siapkan sedari tadi.
Emilie meminumnya perlahan, mataku sangat menikmati bagaimana bibirnya menghisap sedotan, dan membayangkan dia mengisap bibirku.
Hmm, akhirnya aku bisa berduaan dengan Emile dia duduk disofa disampingku, kepalanya tertunduk, rasanya aku benar benar tak sabar, tuk menyeretnya ke ranjangku, menjamahi seluruh tubuhnya, dan mengagahinya sampai aku benar benar puas, hmm aku ragu aku bakal cepat puas dengan nya, berbagai fantasi seks sering aku bayangkan saat di kantor untuk kulakukan bersamanya, sekarang Emillie telah meminum ice lemon tea yang sudah ku campur obat perangsang, sambil menunggu obatnya bereaksi ku ajak dia berbicara mengenai perpanjangan kontrak kerjanya, setelah 30 menit tampaknya obatnya sudah bekerja, Emilie kelihatan mulai gelisah. Kusentuh bahunya, kulihat tatapanya begitu sayu, dan beberapa kali kulihat dia sedang merapatkan pahanya.
Pikiranku melayang membayangkan berada diantara kedua pahanya, bagaimana lembab dan sempit lubang kewanitaannya.
"Em... Bagaimana kalo kita kekamarku saja, ada yang ingin ku tunjukan,"
Emily menatapku ragu, " Bisa kita bicara disini saja Mr Derick?"
Suaranya yang mendesah lembut membuat kejantananku semakin mengeras.

"Ada yang harus aku tunjukan sebentar, tidak bisa jika hanya bicara." Sahutku

Lalu ku ulurkan tangan untuk memegang tangannya, sedikit kutarik sehingga ia bangun dari duduknya, ku gamit pinggangnya, dan kurasakan Emily menggelinjang samar.

Aku menyuruhnya duduk diatas ranjang, dan segera kututup pintu kamarku, dan sebelum Emilie protes aku langsung menyumpal bibir lembutnya dengan bibirku.

Aku menyuruhnya duduk diatas ranjang, dan segera kututup pintu kamarku, dan sebelum Emilie protes aku langsung menyumpal bibir lembutnya dengan bibirku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tbc

Sudden Love (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang