Emilie membuka pesan dan membacanya.
Derrick..where have you been? We're waiting for you.. contact me Asap.
Emilie melihat foto profile Amanda, dari fotonya Emilie melihat dia adalah gadis yang sama yang datang ke rumah dan memeluk Derrick. Perasaan Emilie serasa di bakar amarah, merasa ada wanita yang memberi pesan pada Derrick dengan seperhatian itu.
Emilie tercenung sesaat apakah aku cemburu??
Amanda mengirim pesan lagi...
"Hei.. please reply my message! Don't just read, it isn't a newspaper. You've made us so worried"
Emilie galau sejenak, apakah ia harus membalas.
Akhirnya Emilie membalas dengan mengirimkan foto Derrick yang sedang tidur. Dan memutuskan membalas, "Hi, so sorry . this is Emillie. He's in the hospital right now."
Amanda membalas. "Is he okay? Tell me where he is."
Emillie mengetikan nomor kamar dan alamat rumah sakit, dan menjawab bahwa Derrick baik baik saja.
Emilie berfikir, siapa Amanda.. ia lebih baik mengetahui sekarang dengan cara yang paling sakit sekalipun. Lebih baik mengetahui semua kebenaran. Tadi dia bilang we, jadi bukan hanya Amanda yang khawatir pada Derrick.
Emilie yang merasa mumet dan memilih untuk membeli coklat hangat di cafetaria, lagi pula dia lihat Derrick sedang tidur pulas.
Emilie membawa tasnya dan keluar menuju cafetaria, yang terletak di dekat pintu masuk rumah sakit. Emilie memesan segelas coklat hangat dan semangkuk mie. Rasanya perutnya berasa lapar sekali.Emilie menikmati mie nya perlahan, sambil berfikir tentang siapa Amanda. Rasanya Emilie ingin sekali menelepon Dwayne, sayang ia tidak punya handphone lagi. Mungkin sebaiknya ia meminjam telepon Derrick. Ia ingin tau semua kebenaran tentang Dwayne dan Derrick. Buru buru Emilie menghabiskan coklatnya. Tiba tiba dia melihat serombongan orang keturunan eropa masuk, dan ia melihat Amanda dengan pakaian sexynya. Amanda datang bersama 3 orang lelaki dan 1 orang wanita. Emilie memutuskan untuk mengikuti perlahan dan mengintip.
Emilie mendorong pintu sedikit, sehingga ia bisa mengintip ke dalam kamar Derrick.
Amanda memeluk dan menciumi kepala Derrick, ingin rasanya ia menjambak Amanda yang seenaknya mencium Derricknya, bahkan Amanda menangis dan memeluk Derrick. Emilie ingin marah dan merasa sangat sedih karena dalam hati kecilnya ia berharap Derrick bisa disampingnya. Tapi kenapa ada wanita lain.
Derrick terbangun karena tangisan Amanda, Derrick balas memeluk dan mengelus rambut Amanda. Emillie menahan diri, untuk tidak masuk dan marah.
Selanjutnya Amanda bertanya apa yang terjadi, dan suara Derrick yang menjawab perlahan Emilie tidak dapat mendengarnya.
Selanjutnya Emilie mendengar Amanda bertanya,"So, where ia she?" Tampak Amanda celangak celinguk mencari cari bahkan membuka pintu kamar mandi. Derrick juga berusaha duduk dan melihat berkeliling kamar, pasti semua mencarinya. Emilie berfikir sebaiknya dia menegarkan hati dan menunjukkan dirinya, ia harus tahu siapa yang akan dipilih Derrick.
Emilie mendorong pintu perlahan, semua mata memandangnya.
Derrick memanggilnya mendekat,"Kemari sayang... Sini aku perkenalkan... ini papaku, dan mereka adikku."
Amanda langsung memeluknya,"Wow.. you"re so beautiful"
Emilie memerah wajahnya, dia merasa malu pada dirinya yang begitu bodoh, dan cemburu berlebihan." Hai.. kamu juga sangat cantik Amanda."
Lalu Emilie beralih ke papa Derrick dan kedua adiknya, dan menyalami seorang wanita lain. Rupanya dia istri adiknya Derrick.
"Em.. honey.. tadinya aku mau memperkenalkan mereka dengan resmi, setelah kau siap dilamar. Maaf ya kita jadi berkenalan seperti ini." Derrick menarik Emilie agar duduk diranjangnya.
Emilie duduk dan tersipu,"Tidak ada yang perlu di maafkan, tidak ada yang salah koq. Terimakasih semuanya."
Mereka mengobrol akrab dan akhirnya mereka pamit pulang, Amanda berjanji akan menggantikan Emilie untuk menjaga Derrick besok.Emilie merasa sedikit lega mengetahui bahwa Amanda hanyalah adiknya Derrick, lalu menghampiri Derrick dan mengecup bibirnya lembut. Derrick balas memagut bibirnya, Emilie hanya membalas dengan lembut. Dia takut menyakiti Derrick karena bibirnya terluka. Emilie melepaskan ciumannya, dan mengelus pipi Derrick,"Maafkan aku.. kau jadi begini."
"Sst. Honey.. it's ok. Let's just forget it." Derrick menarik lengan Emilie untuk menyentuhnya kejantanannya.
"Sayang...ini juniorku yang paling menderita, tidak bisa masuk ke sarangnya." Derrick berbisik parau.
Emilie mengelus perlahan junior Derrick, dan menyusupkan telapak tangannya kedalam celana Derrick. Derrick mendesah,"Oooch Em.. please...jangan lakukan itu, saat ini aku tidak bisa bergerak banyak untuk memuaskanmu."
Emilie berdiri dan berjalan kearah pintu, menguncinya dan mematikan lampu ruangan hanya lampu diatas kepala Derrick yang masih menyala. Lalu menghampiri Derrick perlahan dan berbisik "Sst kau diamlah.. nikmati saja ucapan terimakasih karena telah menyelamatkanku." Emilie menyingkap baju pasien Derrick dan bibirnya mulai menciumi perut dan terus turun ke kejantanannya yang berdiri tegak, Derrick hanya mendesah nikmat, berharap Emilie menyelesaikan semuanya sebelum ada suster yang mungkin masuk.
Dengan lembut Emilie mengecup kepala kejantanan Derrick, dan perlahan mengulumnya menggerakan keluar masuk, Derrick hanya bisa menikmati service Emilie tanpa batnyak bergerak, Emilie terus bergerak memuaskannya, hingga Derrick tidak tahan dan mencapai orgasme.
Derrick berterimakasih pada Emilie, ia memandang Emilie yang dengan telaten Emilie membersihkan sisa puncak kepuasannya.***
Amanda menggantikan Emilie menjaga Derrick di rumah sakit, dan Emilie bergantian pergi ke kantor. Sikap Asni di kantor langsung berubah sopan dan hormat padanya, rupanya Derrick telah mengumumkan kepada karyawan secara tidak resmi, bahwa Emilie adalah istrinya. Emilie duduk di kursi Derrick didampingi Roger.
Ketika kesibukannya mereda, Emilie teringat untuk menelepon Dwayne.
"Hallo kakek..."
"Emilie my dear kemana saja, ini pamanmu mau bertemu denganmu."
"Maaf kakek, aku kehilangan handphone ku. Aku kemarin di culik Leon dan Derrick menyelamatkanku. Oh iya kakek, aku mau bertanya tentang yang waktu itu aku minta kakek selidiki, soal rumah Derrick."
"Sialan si Leon dan Wisnu, aku akan suruh orang melenyapkan mereka berdua, kau tidak apa apa?" Tanya Dwayne khawatir.
"Aku baik baik saja Kek, tapi Derrick terluka dan kena tembak, sekarang sudah dirawat di rumah sakit. Leon dan Wisnu sudah dipenjara sekarang." Jawab Emilie.
"Aku akan pastikan mereka membusuk dipenjara. Soal rumah yang kau tanyakan, itu rumah yang dibeli Derrick 6 tahun lalu dari seorang artis papan atas." Jelas Dwayne.
"Kakek.. apakah bisa suruh orang menyelidiki masa lalu Derrick dan mantan istrinya, Valeria. Dia seorang model yang mati karena kecelakaan. Menurut berita, Derrick mendapat polis asuransi cukup besar."
"Baiklah..aku akan menyelidikinya, lalu kapan kau akan bertemu pamanmu?" Tanya Dwayne.
"Aku agak sibuk dikantor, tapi mungkin kita bisa bertemu sebentar saat makan siang?"
"Tentu, kami akan ke kantormu, lagipula aku ingin melihat langsung perusahaan , calon cucu mantuku."***
Pertemuan dengan pamannya membuat Emilie memiliki bayangan tentang Edward mendiang ayahnya, kakek bilang mereka sangat mirip. Andrew menyerahkan sekotak barang barang kenangan milik Edward, Andrew menyerahkan kotak berisi foto foto, juga sebatang emas 50 gram."Maaf cuma ini peninggalan ayahmu, perusahaan yang dititipkan ayahmu padaku tidak bisa berkembang. Aku bukan pengusaha, aku lebih memilih bermain musik. Ini 50 gram emas sisa penjualan perusahaan ayahmu, setelah dipotong pembayaran hutang." Cerita Andrew.
"Tidak apa paman, aku berterima kasih untuk semuanya, paman seorang musisi?" Jawab Emilie.
Dwayne tertawa .. "Kau tau Em.. pamanmu seorang saxophonist terkenal di Amerika, dialah adalah Andrew Stewart"
Mata Emilie membulat...dulu sewaktu kuliah Emilie sangat suka mendengarkan music, tetapi setelah bekerja dia hampir tidak ada waktu. Dia sangat menyukai musik instrumental, terutama harmonika dan saxophone.
Emilie sontak langsung memeluk Andrew..."ooh Uncle....you're one of my favorite artist...sampai kapan uncle di Indonesia?"
Andrew balas memeluk hangat,"21 hari saja, aku akan kenalkan kau istri dan anak ku yah, sekarang mereka sedang di Bali."
"Tentu.. terimakasih.."
Pembicaraan mereka berubah lebih hangat dan akrab, sekarang Emilie tambah yakin bahwa Wisnu berbohong soal ayah kandungnya, sekarang tinggal masalah Derrick. Semoga kakeknya Dwayne membawa kabar baik untuknya.Tbc
Note : 1 part lagi selesai ya... Terimakasih banyak buat yang sudah vote dan Comment.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sudden Love (End)
RomantizmKisah cinta seorang boss yang kaku dan posesif kepada asistennya. Untuk memiliki sang asisten, sang boss akan melakukan segala cara. Akankah cinta sang boss terbalas? Padahal Emilie sang asisten akan bertunangan?