9. The Little One

18.7K 758 10
                                    

"Kenapa lihat aku begitu..." Tegur Derrick cemas.
"Untuk jadi asistenmu bukannya gak boleh menikah ya?" Jawab Bram.
"Hei.. apa hubungannya, bagaimana keadaan Emilie?" Derrick menjawab gusar.
"Sorry.. sebaiknya kau bawa dia ke dokter kandungan untuk memastikan." Bram menjawab sambil mengangkat bahu.
"Bram.. kau jangan bercanda... Emilie kenapa? Kenapa kandungannya?" Derrick mengguncang bahu Bram.
"Kau ini masa gak ngerti sih... Asistenmu ini hamil... Buat memastikan kau suruh dia ke dokter kandungan..... Oh iya kalo kau mau pecat kasih buat aku saja, kalo pacarnya gak mau tanggung jawab aku mau koq." Ceplos Bram.
"Kau sembarangan... Aku adalah pacarnya... Calon suaminya..."Cerocos Derrick, antara kesal dan bahagia.
Gantian Bram melotot,"Kau..kukira kau sudah membatu, tidak bisa bergairah sama perempuan...."
Derrick mendengus,"Usil kau..sudah sana.. kau sendiri bujang lapuk, cewe hamil aja lu mau samber.."
"Haha... Dia cantik dan pinter cari duit, sexy pula..." Jawab Bram.
"Kurang ajar kau, pantas kau berlama lama pegang pegang Emilie .. sudah sana kau." Derrick menjawab kesal.
"Kan aku belum tau, kau pacarnya Emilie, dari dulu Emilie aku ajak kencan nolak mulu, padahal aku jauh lebih ganteng daripada kamu." Bram masih belum puas menggoda Derrick.
"Sudah sana.. tuh si Asni ngangur barangkali mau dia sama bujang lapuk macam kau." Derrick mendorong Bram ke pintu.
Bram masih tertawa dibalik pintu dan melirik Asni, lumayan juga pikirnya. Bram mengedipkan matanya pada Asni. Bram belum menikah karena memilih menikmati hidup dengan banyak wanita.

***

Emillie tersadar dan memegang kepalanya, diliriknya Derrick sedang sibuk menelepon. Emilie duduk dan terbatuk, dengan sigap Derrick membawakan air dan menyudahi teleponnya.
"Honey... Gimana perasaanmu, kamu gak boleh minum kopi lagi ya.." ujar Derrick lembut sambil mengelus rambut Emilie.
"Maag ku kambuh ya? Beberapa hari ini aku sering mual dan berkunang kunang, ini sudah kedua kalinya aku pingsan."
"Haah kapan yang pertama? Kau tidak bilang padaku?"Derrick cemas,"Mulai hari ini kau pulang kerumahku, besok lusa kita menikah. Aku akan melamar pada ayahmu, mungkin kalo aku beri dia sebidang tanahku di Sulawesi dia akan setuju, lagipula kau sudah dewasa tidak perlu restu ayahmu."
"Mr Derrick kau tidak bisa begitu, memaksaku.. aku kan belum memberikan jawaban apapun." Emilie berusaha berdiri dan namun kembali terduduk karena kepalanya masih terasa berputar.
"Honey... Sudah duduk saja, kamu harus dengarkan aku yah... Menurut Bram emm Dokter Bram kamu hamil." Jawab Derrick berusaha tetap tenang.
"Apaaa... Kau....huhu..huuuuu." Emilie mulai tersedu.
"Sst ... Sayang.... Ini takdir kita, aku mencintai dan tergila gila padamu, aku akan melakukan apapun untukmu. Besok keluarga besarku dari Amerika akan datang dan melamarmu, kebetulan mereka sedang berlibur di Singapura"
Emilie berusaha tenang dan menghentikan tangisnya,"Beri aku waktu sampai malam ini, aku ingin berfikir. Urusan kehamilanku, itu urusanku, kau tidak perlu khawatir."
"Please.... Jangan begitu, baiklah aku akan memberimu waktu berfikir, sampai malam ini saja ya." Derrick berusaha mengalah.
"Sekarang aku mau pulang ke apartemenku."
"Aku antar yah... " Ujar Derrick lembut.
Emilie hanya menganguk lemas, ia berniat menelepon kakeknya setibanya di apartemen. Ia memilih pulang ke apartemen, agar Derrick tidak membuntutinya.

***

Dwayne segera menyuruh sopir menjemput Emilie di pintu khusus karyawan apartemen, dan membawa Emilie ke rumahnya segera setelah Emilie mengabari minta dijemput.

Dwayne langsung memeluk Emilie hangat setibanya dirumah.
"Bagaimana dear.. kau sudah memutuskan sesuatu? Dwayne berkata tanpa basa basi.
"Kek.. Derrick meminta keluarga besarnya dari Amerika datang besok untuk melamarku. Kebetulan mereka sedang berada di Singapore." Jawab Emilie.
Dwayne tersenyum dan mengangguk,"Aku sudah menyelidiki Derrick, ibunya seorang wanita dari Menado yang kaya raya, dia memiliki banyak sekali tanah di Sulawesi. Ayah dan pamannya juga seorang pengusaha besar di Amerika. Tapi Derrick memilih membuka usaha sendiri tanpa bantuan ayah dan pamannya. Derrick pernah bertunangan, tetapi perempuan itu kabur dengan selingkuhannya seminggu sebelum pernikahan mereka."
Emilie mendengar penjelasan kakeknya dengan seksama.
"Hmm.. apakah kekayaan ayahnya Derrick melebihi kekayaan kakek?"
Dwayne tersenyum, cucunya pintar sekali mengerti maksudnya."Yah kakek tidak menghitung persis, tapi McGregor bersaudara mereka sangat kaya dan terkenal di Amerika."
"Kek.. sebelumnya aku minta maaf.. ada yang harus aku sampaikan..hmm sepertinya aku hamil". Emilie bercerita sambil tertunduk.
"Aku sudah tau.. makanya aku bertanya apakah kau punya kekasih kemarin." Jawab Dwayne
"Kakek sudah tau...? Maafkan aku Kek.." Emilie merasa bersalah dan malu.
"Iya waktu itu kakek kan menyuruh anak buah kakek menjemputmu, tapi kau tiba tiba pingsan, aku langsung menyuruh dokter memeriksa dan dia bilang kau hamil, apa Derrick sudah tau?"
"Iya, tadi siang aku minum kopi dan pingsan lagi."
"Ooh pantas, Derrick mengambil keputusan secepatnya melamarmu. Apakah dia tahu Wisnu bukan ayah kandungmu?"
"Belum, aku belum bercerita. Kek aku ingat dulu Derrick pernah menyelidiki Leon. Dia bilang Leon anak tiri istri baru ayah, sedangkan kakek bilang dia keponakan istri baru ayah, bahkan dia menunjukan akta lahir Leon."
"Yah.. dia adalah keponakan istri Wisnu sebenarnya, tapi diakui istrinya sebagai anak. Oh iya ada kabar baik untukmu. Besok adik Edward akan berkunjung kemari, dia ingin bertemu denganmu.
"Oh ya kek.. apakah aku harus menerima pinangan Derrick?"
Dwayne tertawa"Kau sudah dewasa, kau yang harus memutuskan,. Apakah kau mencintai dan mau hidup dengannya?"
"Hmm aku bingung sama perasaanku,
Aku sebal pada Derrick dia meniduriku dengan cara curang."
"Setiap menidurimu dia memakai cara curang?" Tanya Dwayne.
"Hanya yang pertama sih.. selanjutnya tubuhku selalu bereaksi menerima dia Kek." Jawab Emilie malu malu.

Dwayne tertawa,"Lalu apa kau pernah dengan Leon?"
Emilie bergidik,"Kakek... Aku cuma pernah dengan Derrick, aku gak merasa apapun pada Leon."
"Maaf.. maaf.. kakek cuma bertanya, kita test aja si Derrick gimana? Sebesar apa cinta dia padamu."

Tbc

Sudden Love (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang