Sesuai janji Daniel kemarin, saat ini lima orang anak muda sedang berkumpul di sebuah ruang kerja milik Daniel. Disana sudah menyala beberapa buah komputer dan beberapa ada hard ware.
Ya Daniel adalah seorang Hacker, jadi tak heran, jika Daniel suka berkecimbung dengan dunia teknologi.
"Oke teman-teman semua. Sesuai apa yang gue kabarin ke loe-loe semua, kita akan melakukan suatu misi, dan pasti loe semua akan terkejut dengan apa yang menjadi misi kita kali ini." Daniel membuka percakapan.
"Sebelum itu gue perkenalkan dulu Key, dia sama seperti kita semua, dia adalah kelompok CAPELLA. Hanya saja kita belum pernah bertemu dengan Key. Saat dia mengklaim dirinya masuk ke dalam CAPELLA, sehari setelahnya dirinya harus pergi ke Amsterdam untuk lanjutin pendidikkannya. Sekarang, loe kenalin diri loe dulu Key." kata Daniel memberi intruksi.
Key berdiri dari duduknya, dan semua mata memandangnya.
"Salam kenal semua. Gue Kelly Elizabeth Lorraine. Kalian bisa panggil gue Key. Udah itu aja." Key segera kembali duduk di kursinya.
"Begitulah sikap Key. Dia adalah cewek terdingin yang pernah gue kenal, tapi sebenarnya dia baik. Oke sekarang giliran kalian bertiga, kenalkan diri kalian dulu biar Key bisa kenal baik sama loe-loe pada."
Seorang cewek berambut pirang bercat merah maron sepanjang punggung, berdiri dari kursinya.
"Nama gue Melissa Kimberly Queenza. Loe bisa panggil gue Lissa. Senang bertemu dengan loe." kata Lissa dengan menjabat tangan Key hangat.
"Nama gue Carolyn Frances Evelyn. Loe bisa panggil gue Velyn. Senang bisa berkenalan dengan loe juga." Kata cewek berambut sebahu berwarna hitam pekat sembari melempar senyum ramahnya.
Tak lupa Velyn juga menjabat tangan kanan milik Key, dan Key juga membalasnya.
"Dan nama gue Billy Adamson Dalbert. Loe bisa panggil gue Billy. Senang bisa bertemu princes kaya loe." kata cowok berambut hitam kecoklatan.
Dengan hidung pancung dan mata biru laut yang terang. Billy juga menjabat tangan kanan Key lama.
"Loe sama aja kaya Daniel. Sukanya ngegombalin cewek mulu." celetuk Velyn.
"Lha kenapa loe yang nyinyir. Key aja nggak masalah sama sikap gue ke dianya." balas Billy membela diri.
"Udah-udah mau kapan selesai berantemnya, kalo kalian berdua bacot mulu." kata Lissa menengahi.
"Jadi gini sebenarnya, Key udah tahu siapa pembunuh Lillian. Cuma yang jadi masalahnya adalah pembunuh itu dari kelompok ARCTURUS. Dia dari dulu sangat sulit buat dithaklukin." kata Daniel memberi tahu suatu informasi.
"Jangan bilang kalo itu Alvin." kata Velyn menebak.
"Dan seperti bisa lyn, tebakan elo benar." jawab Daniel.
Semua orang terkejut, tentunta terkecuali Key dan Daniel. Mereka tak menyangka seorang psyco seperti Alvin bisa membunuh teman mereka, Lillian.
"Jadi sekarang apa rencana kita?" tanya Lissa. Key berdiri dan mulai menerangkan rencananya kepada teman-teman teamnya.
"Rencana dari gue, pertama kita akan masuk ke dalam SMA ANDROMEDA sebagai siswa baru. Kita cari semua informasi berharga milik Alvin. Kita juga akan menggunakan data palsu buat nutupin identitas kita. Tenang saja, kita cuma menghilangkan nama marga keluarga kita. Apakah ada yang ingin mengusulkan pendapat?" terang Key.
Semua hanya menggangguk-angguk setuju dengan rencana Key. Tiba-tiba Billy mengebrak meja yang ada didepannya.
BRAAKK!!!
"Loe - loe tahu nggak, kalo SMA itu miliknya Sean Alexander Archer, ayahnya Alvin. Entar kalo kita masuk, belum apa-apa kita udah kalah tempur dulu. Mereka akan tahu siapa kita." kata Billy menggebu - gebu.
"Maka dari itu tadi Key bilang, kita disuruh buat data palsu. Biar nanti kita nggak ketahuan. Dasar Bego loe bil." kata Velyn santai.
"Ya loe nggak usah bilang gue bego juga kali." balas Billy tak tetima.
"Emang dari sononya loe udah bego kan bil?" sekarang gantian Daniel yang mencemohkan Billy.
"Heh, sesama orang bego nggak usah saling mengejek tau." kali ini malah gantian Lissa yang mencemohkan Billy sekaligus Daniel.
Seketika Dua pasang mata dengan pupil mata warna hijau tua dan biru laut segera menatap tajam ke arah Lissa. Dan Lissa yang ditatap hanya mengendikan bahunya acuh.
"Back to topic." kata Key dingin.
"Jadi besok kita masuk di SMA ANDROMEDA. Semua data yang dibutuhkan udah diurus sama Daniel. Kita tinggal masuk doang. Dan jangan lupa, jangan biarkan satu orangpun mengetahui siapa kita yang sebenarnya." pesan Key kepada keempat temannya.
Semua temannya hanya mengngangguukan kepala sebagai penyanggupan atas saran dari Key.
"Besok kita ketemu lagi di rumah gue. Sekarang kalian bubar!" kata Daniel kepada seluruh temannya.
"Yah loe kok gitu sama temen sendiri. Kita kan mau main dulu." kata Billy yang dibuat sok imut.
Key, Velyn, dan Lissa cuma memandang ke arah Daniel dengan tatap jijik.
"Napa loe pada liatin gue dengan begitu?" tanya Daniel.
"Ternyata loe homo juga niel." kata Velyn yang langsung membuat wajah Daniel memerah karna menahan amarah.
"Gue masih cowok normal bego. Sekarang kalian semua pergi." kata Daniel menggebrak meja lagi. Kali ini lebih keras.
"Keluar loe semua." tunjuknya ke arah pintu keluar.
Key, Velyn, dan Lissa cuma berjalan malas melewati Daniel. Dan saat Billy melewatinya, dan akan berniat untuk memeluk lengan Daniel, Daniel segera menatap tajam ke arahnya.
"Sekali lagi loe berbuat menjijikkan, nggak segan-segan muka loe gue gampar." kata Daniel penuh peringatan.
Billy segera pergi keluar dari ruang kerja Daniel dengan muka cengiran alay-nya
"Emang nyebelin tuh kutu kupret satu." Batin hati kecil Daniel.
Gimana guys? Lanjut?😀
Eits jangan lupa vote sama comentnya😉
Love You All💖
KAMU SEDANG MEMBACA
Psychopathic Bad Boy [HIATUS]
RomanceKisah cinta antara cewek dingin dan cowok psikopat. "Lo mau gak jadi pacar gue?" "Selama gue masih hidup, gue nggak mau jadi pacar lo!" "Kalau begitu lo mati aja demi gue." "Lo nggak bakal gue biarin buat bunuh gue seenak hati lo." "Gue nggak punya...