Setelah baca, jangan lupa vote dan coment ya. Gratis kok. Heheh😆
Hari semakin sore. Mentari semakin turun menuju tempat persembunyiannya. Dan para siswa serta siswi sudah meninggalkan gedung sekolah sejak dua jam yang lalu. Tapi Alvin masih betah duduk di sini, di rooftop.
Diatas panngkuan Alvin terdapat laptop yang berlogo Apple. Sudah hampir dua jam juga, Alvin menghabiskan waktunya guna mencari biodata milik Key. Seperti yang sudah-sudah, Alvin tetap tidak dapat menemukannnya. Seolah semua biodata yang berkaitan dengan Key, disembunyukan dengan rapi dari jangkauan Alvin.
"AAAGGGGRRRHHH"
Erang Alvin frustasi. Sembari mengacak-acak surai hitamnya menggunakan sebelah tangannya, Alvin mengambil handphone dengan tangan yang satunya. Mencari kontak seseorang, lalu menelponnya.
"Ada apa bro?" sapa orang di sebrang sana.
"Gue mau nanti loe temenin gue ikut balapan."
"Ada yang nantangin elo?"
"Enggak ada. Gue cuma lagi mood aja."
"Syiap bro."
"Ya sudah."
Setelah mengakhiri acara telponannya, Alvin lalu membuka sebuah aplikasi galeri di handponenya. Disana hanya terdapat satu gambar, yaitu biodata Key, yang Alvin foto saat dia berkunjung di ruang kepala sekolah milik papanya.
Alvin membaca biodata itu lagi dengan cermat. Setelah mengetikan nama orang tua di kolom pencaharian orang, Alvin semakin mengerang frustasi. Pasalnya di laptopnya terdapat nama 'file tidak ditemukan'.
Jika begini, file yang digunakan oleh Key adalah file palsu. Alvin terus memeras otak cerdiknya. Mencari cara bagaimana menemukan biodata Key. Jika Key, bersama kawan-kawannya masuk secara bersamaan, bisa dipastikan mereka termasuk ke dalam kelompok yang sama. Jika sudah begini bisa dipastikan Key masuk ke dalam sebuah kelompok hacker. Tapi yang tidak diketahui oleh Alvin adalah, apa nama kelompok hacker milik Key.
Alvin memasukan laptopnya secara asal. Menutup resleting tasnya, kemudian menyampirkan lengan tasnya dibahu kanannya. Mengambil kunci motor dan langsung bergegas pulang.
Malam harinya, tepat jam setengah sembilan, handphone milik Alvin berdering. Menampilkan lagu Despacito, yang dinyanyikan oleh Justin Bieber. Alvin segera menggeser tombol hijau.
"Woy bro, gue sudah nyampek nih." Kata orang diseberang telepon.
"Oke. Gue otw kesana."
Setelah memutuskan sambungan telponnya, Alvin segera menyambar jaket kulit hitamnya, dan kunci motor. Setelah memakai jaket, helm dan menghidupkan motornya, Alvin segera melesat ke tempat tujuannya.
Selang waktu lima belas menit, akhirnya Alvin sampai di sebuah gudang yang terbengkalai. Menandakan tempat itu sudah tidak digunakan. Alvin segera mendekat ke kerumunan orang-orang. Disana cukup ramai, karena ini adalah perlombaan ilegal. Banyak para remaja yang datang untuk sekedar menonton, tapi juga banyak yang mengikuti perlombaan ini.
Satu tepukan di bahu dapat mengalihkan fokusnya. Alvin menengok siapa orang itu, dan ternyata adalah Bryan.
"Al loe langsung aja masuk di area. Gue sudah daftarin elo tadi."
"Elo daftarin gue yang satu lawan satu kan?" tanya Alvin.
"Tenang bro, gue masih inget apa hobi loe."
Alvin segera mengambil motornya, dan memposisikannya di belakang garis finish. Seseorang yang berjaket kulit hitam, berhelm full face hitam, celana jins hitam dan sepatu Kets hitam, mulai memposisikan dirinya disebelah kiri Alvin, memberikan ruang kosong diantar dirinya dan Alvin.
Alvin sempat melirik orang itu. Karna perlombaan yang hampir dimulai, Alvin tak jadi untuk menyapa orang itu.
Seorang wanita berbaju ketat dan rok pendek, berdiri ditengah-tengah antara Alvin dan musuhnya. Wanita itu mengangkat sebuah pistol tinggi-tinggi.
"Ready? One... Two..."
"DDDOOORRRRR!!!!"
Gimana guys? Lanjut?😀
Eits jangan lupa vote sama comentnya😉
Love You All💖
KAMU SEDANG MEMBACA
Psychopathic Bad Boy [HIATUS]
RomanceKisah cinta antara cewek dingin dan cowok psikopat. "Lo mau gak jadi pacar gue?" "Selama gue masih hidup, gue nggak mau jadi pacar lo!" "Kalau begitu lo mati aja demi gue." "Lo nggak bakal gue biarin buat bunuh gue seenak hati lo." "Gue nggak punya...