Disebuah sekolah SMA, tepatnya didepan pintu gerbang, berdirilah lima orang yang terdiri dari tiga cewek dan dua cowok. Mereka baru kali ini menginjakkan kakinya di area sekolah itu. Siapa lagi kalau bukan Key dan kawan-kawan. Ya hari ini adalah hari mereka resmi menjadi siswa di SMA ANDROMEDA.
"Kalian semua siap? Tolong pesan gue, jangan biarkan ada satu orangpun mengetahui identitas kita. Kalian paham?" Key bertanya.
"Siap pokoknya beres." kata Billy.
"Oke. Sekarang kita masuk." instruksi dari Velyn.
Lima orang itu mulai memasuki halaman sekolah. Karena sekarang sudah memasuki jam delapan dua puluh menit, jadi tak ada siswa-siswi yang mengetahui kedatangan mereka.
Mereka berkeliling mencari ruang kepala sekolah. Setelah menemukan ruang kepala sekolah yang bercat hijau muda dengan perpaduan hijau tua, mereka mulai melangkahkan kaki memasuki ruangan itu satu persatu.
Didalam sana mereka sudah disambut oleh kepala sekolah yang sedang duduk di kursi kebesarannya.
"Permisi pak. Kami adalah siswa baru." kata Daniel penuh dengan kesopanan.
"Cari muka aja loe niel" batin Billy.
"Oh jadi kalian yang merupakan siswa baru itu?" tanya pak kepsek itu.
"Udah tahu masih aja ngomong." Batin hati kecil Billy lagi.
"Iya pak." jawab Velyn pendek.
"Oke. Perkenalkan nama saya Pak Samuel. Saya sudah periksa berkas-berkas kalian dan sepertinya tidak ada masalah. Sekarang kalian langsung saja ke kelas. Kalian semua bapak jadikan satu kelas ya, yaitu kelas 12 IPS 2. Kalian sudah tahu dimana letak kelasnya kan?"
"Sudah kok pak." jawab Lissa.
"Ya sudah kalian sekarang boleh pergi."
"Terima kasih banyak pak." kata Key. Setelah mendapat anggukan dari pak Samuel, semua pergi keluar dari ruangan itu, dan mulai mencari letak kelas baru mereka.
"Itu kepseknya bukan dari kelompok Arcturus kan?" tanya Billy sambil memelankan disaat mengucapkan kata Arcturus.
"Tenang aja. Yang ikut kelompok itu cuma orang yang jadi target kita doang. Gue udah retas semua web-web milik mereka." kata Daniel santai yang tak mengetahui perubahan mimik muka Lissa yang menahan amarah.
"Nggak usah ngomongin itu juga bego. Loe mau kita langsung ketahuan terus pulang tinggal nama doang?" kata Lissa sambil memukul lengan kekar milik Daniel.
"Ya loe nggak gini juga curut." Daniel mengusap-usap lengannya yang habis mendapatkan bogeman dari Lissa.
"Loe nggak usah nyolot dong. Gue bukan curut tahu."
"Ya ya ya. Loe emang bukan curut. Tapi loe kingkong. Tenaga loe gede juga. Berasa tulang lengan gue hancur semua."
"Alaynya kumat." balas Velyn.
"Woy loe nggak usah ikut-ikutan dong lyn." Daniel menggeram kesal.
"Udah bacot-bacotannya. Nih kita udah nyanpek." kata Billy dingin.
"Nggak seperti biasanya loe cuek." balas Daniel.
"Emang masalah?" balas Billy.
"Oh gitu ya sekarang. Oke nanti loe duduk jauh-jauh dari gue."
"Pastinya." kata Billy sambil berlalu mengikuti Key yang sudah sedari tadi bertengger didepan kelas.
Daniel yang ditinggal sendiri diluar kelas, langsung kesal kepada teman-temannya yang dengan tega meninggalkannya sendirian di luar kelas. Dan tentunya teman-temannya masa bodoh saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Psychopathic Bad Boy [HIATUS]
RomanceKisah cinta antara cewek dingin dan cowok psikopat. "Lo mau gak jadi pacar gue?" "Selama gue masih hidup, gue nggak mau jadi pacar lo!" "Kalau begitu lo mati aja demi gue." "Lo nggak bakal gue biarin buat bunuh gue seenak hati lo." "Gue nggak punya...