Datangnya Perasaan Aneh(3)

227 42 12
                                    

"Brum...."

"Brum...."

Suara deru motor sport terdengar di kawasan jalan raya yang mulai sepi. Ditambah dengan suara sorakan dari kalangan penonton, semakin menambah keramaian yang ada.

Ditengah jalur lomba, tepatnya dibelakang garis finish, berdiri dua buah motor sport yang berbeda. Yang satu berwarna hijau tua dan satunya berwarna merah hati. Dua manusia pengendara, sudah siap dengan posisinya masing-masing.

Karena tadi Alvin datang sedikit agak terlambat, jadi Alvin tak tahu siapa yang menjadi musuhnya kali ini. Sudah tak asing lagi bagi seorang Alvin, saat seseorang datang tiba-tiba langsung menantangnya balapan liar. Karena sejak usia lima belas tahun, Alvin selalu berhasil mengalahkan musuhnya disaat dia ikut lomba balap liar. Dan kini, balap liar sudah menjadi hobi yang sangat dia sukai.

Seorang cewek dengan pakaian ketat, dan rok mini beridiri diantara dua pembalap. Mengangkat sebuah pistol, dan mulai memberi aba-aba.

"Ready? One... Two..."

"DOOORRRR!!!!!......."

Kedua pembalap, langsung menancapkan gasnya, memacu motornya supaya melaju dengan cepat. Dimenit ketiga, Alvinlah yang memimpin perlombaan. Alvin terus menambah kecepatannya supaya musuhnya tetap tertinggal dibelakangnya.

Karena Alvin yang lengah, musuhnya dapat mendahului Alvin, dengan masuk di celah-celak antara Alvin dan pembatas jalan. Alvin cukup terkejut dengan aksi yang dilakukan okeh musuhnya. Alvin segera menambahakan kecepatannya. Berniat untuk merebut posisi pertama.Alvin terlihat menahan emosi.

"Woyyy.... Berhenti loe. Baru ikut balap liar aja sudah sok belagu loe." teriak Alvin.

Karena tak ada sahutan dari musuhnya, Alvin semakin emosi.

Dimenit ke lima belas, Alvin yang menyadari bahwa mereka sudah sampai di setengah perjalanan, mulai melakukan aksinya. Alvin terus memacu kecepatan laju motornya. Sampai tiba dimana motor Alvin tepat berada disamping musuhnya, Alvin mengangkat kaki kanannya,dan menendang body motor milik si musuh.

Pergerakan Alvin ternyata dapat terbaca oleh musuhnya.
Saat kaki Alvin akan menghantam motor si musuh, si musuh dapat menghindar.

"Anjing." maki Alvin.

Karena si musuh yang menghindar, yang menyebabkan motor Alvin sedikit oleng ke kanan. Tapi Alvin dapat menyeimbangkan motornya. Karena ini adalah balap liar, semua bentuk kecurangan dihalalkan di dalam perlombaan ini.

Lima belas meter didepan Alvin adalah garis finish. Garis penentu siapa pemenangnya. Alvin seger mendekatkan motornya, melakukan 'aksi'-nya lagi.

Mengangkat sebelah kakinya dan menendangnya berkali-kali. Tapi tetap saja, si musuh dapat menghindar semua serangan dari Alvin.

Si musuh melajukan motornya semakin cepat, masih berusaha menghindar dari semua serangan yang Alvin berikan. Alvin menatap ke depan ,tinggal lima meter lagi, garis finish menunggu sang pemenang. Alvin semakin terbakar oleh gejolak emosinya.

Alvin menambahkan kecepatannya. Saat motornya semakin dekat dengan si musuh, Alvin malah memposisikan motornya tepat dibelakang musuhnya. Alvin tak berniat untuk menendang body motor milik musuhnya lagi.

"Bruak...."

"Mati saja loe bangsat." teriak Alvin.

Terdengar hantaman antara dua benda yang terdengar sangat keras.

Alvin terenyum miring ketika mendengar suara itu. Ya Alvinlah pelakunya. Tadi Alvin menabrak motor musuh dari arah belakang. Si musuh jatuh terjerembab di jalan raya. Tubuhnya terguling beserta motornya yang sudah rusak di bagian bodynya. Hingga akhirnya tubuh si musuh berhenti ketika kepalanya terkena oleh pembatas jalan yang terbuat dari beton.

Alvin segera melesat pergi, menjauhi musuhnya. Menambah kecepatan motornya. Hingga akhirnya, motor milik Alvin telah sampai duluan di garis finish.

"Winner again." gumam Alvin datar.

"Selamat bro. Akhirnya loe menang lagi." kata Bryan sembari mendekati Alvin, dan menepuk bahu Alvin dua kali.

"Hemmm." balas Alvin

Alvin POV
Gue menoleh ke arah dimana musuh gue terlentang terbujur kaku. Tak berapa lama empat orang mendatangi musuhnya. Dua orang tadi adalah cewek. Mereka terlihat sedang menahan air mata. Mencoba mengguncang-guncangkan tubuh si musuh. Tapi si musuh masih diam saja.

"Key bangun key. Jangan tinggalin kita semua." teriak si cewek yang surainya diombre warna merah.

Gue hanya tersenyum miring saat kedua cewek itu, akhirnya menangis.Tunggu-tunggu si rambut merah bilang Key, nggak nggak mungkin kalau itu adalah Key, si Key, cewek yang gue sukai. Pasti itu orang lain. Gue juga nggak percaya kalau musuh gue adalah seorang cewek.

"Pasti musuh gue cowok." batin gue buat nenangin diri gue sendiri.

Salah satu temannya si cowok mendekati si korban. Mengangkat kedua tangannya disamping kepala si korban. Mencoba melepaskan helm  full face yang dipakai oleh si korban.

Tak berapa lama, wajah yang semuka tertutupi oleh helm itupun, kini sudah terlihat, hanya saja masih tertutupi oleh anak surainya. Si cewek bersurai merah memindahkan anak surainya.

"Gak mungkin kalau itu Key." batin gue sembari menggelengkan kepala gue keras-keeas.

Darah keluar dari kepala, hidung dan juga mulut. Kedua matanya sudah tertutup rapat. Semua temannya mengguncang-guncangjan tubuh Key keras. Berharap Key dapat terbangun lagi. Si cowok yang tadi membuka helm milim Key, terlihat berjalan mendekati gue. Saat tepat berada di depan gue, si cowok itu langsung menonjok muka gue berkali-kali.

"Loe sudah puas, dengan rencana busuk loe?" tanya cowok itu marah.

Gue tak berniat menanggapinya. Melihat gue yang diam saja, cowok itu menonjok gue di bagian perut, kemudian melangkat pergi.

Tak berapa lama si cowok yang yadi nonjok gue datang menggunakan sebuah mobil ferrary warna merah.L angsung saja ketiga temannya membopong tubuh Key. Dan mereka berlima pergi meninggalkan area perlombaan menuju ke pusat kota.

"Argh.... Dasar gue  bego." teriak gue sembari mengacak surai hitam legam milik gue.





Gimana guys? Lanjut?😀
Eits jangan lupa vote sama comentnya😉
Love You All💖

Psychopathic Bad Boy [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang