Mencari Si Pembunuh Lilian (2)

308 69 15
                                    

Vote sama Coment jangan lupa guys😉
Happy reading💖






"Tik... Tik... Tik... Tik..."

Terdengar suara keyboard diketik. Didepannya duduklah cewek yang cantik tapi dingin. Siapa lagi kalo bukan Key. Saat ini Key sedang membuat suatu file. Tak berapa lama masuklah Daniel.

Daniel langsung duduk didepan Key. Awalnya Daniel tak berniat mengganggu Key. Tapi karena rasa jengkelnya muncul sebab Key hanya mendiaminya saja dan hanya fokus mengetik. Jadi Daniel berniat untuk mengganggu Key.

"Key lagi apa sih loe, serius amat." tanya Daniel.

"Berisik loe." balas Key sarkatis.

"Galak banget girl. Elah gue cuma tanya doang."

"Bisa diem nggak?!" tanya Key dingin.

"Gue cuma tanya. Loe kan lagi liburan sekolah. Ribet-ribet amat buat tugas sekolah." kata Daniel.

Pasalnya saat ini Key sedang liburan musim dingin. Jadi Key bisa pulang ke Indonesia. Jangan kalian pikir usia Key sudah sembilan belas tahun. Sebenarnya Key masih berusia tujuh belas tahun. Karena kepintaran yang dia punya, membuat Key loncat kelas. Seharusnya dulu waktu Key masih kecil, dia masuk TK dulu, tapi usul dari kepala sekolah, menyarankan agar Key langsung dimasukan ke sekolah dasar.

"Gue mau sekolah niel."

"Lha emang loe udah sekolah kan. Malah udah S2 lagi." jawab Daniel cuek.

"Gue mau sekolah SMA." jawab Key lirih.

"HAHHH.... Apa loe bilang. Mau sekolah SMA? Gila ya loe. Loe kan udah kuliah. Kenapa susah-susah buat turun kelas sih. Gue aja yang nggak naik kelas males buat namatin SMA."

"Pantes aja loe bego."

"Ngatain temen sendiri tuh dosa tahu." kata Daniel sambil menekuk mukanya.

"Emang loe temen gue?" ucap Key meremehkan.

"Tuh kan Key gitu. Sebel ah gue."

"Ya udah sono loe keluar. Ganggu gue aja."

"Eh nggak jadi deh. Oke kembali ke topik. Loe kenapa mau masuk SMA lagi? Ada masalah?"

"Iya ada. Gue seben...." perkataan Key terpotong akibat ulah heboh si Daniel.

"Tuh kan bener. Loe punya masalah pasti nggak pernah kasih tahu gue. Emang gue anggap loe apa Key? Kelly udah mulai jahat nih sama abang Daniel yang ganteng." cerocos Daniel dan Key cuma diem aja, dan berniat untuk menyahuti perkataan unfaedahnya Daniel.

"Oke Oke lanjutin yang mau loe bilang tadi." kata Daniel akhirnya.

"Sebenernya gue udah tahu siapa pembunun Lillian. Cuma gue nggak tahu orangnya. Dan gue udah retas semua file-file biodata orang diseluruh Jakarta. Tapi tetep aja, gue belum bisa nemuin." kata Key.

"Apa mungkin orang itu masuk dalam Daftar Hitam?"  tanya Daniel.

"Bisa aja gitu. Tapi nggak mungkin, soalnya orang itu punya kelompok hacker sendiri."

"Emang siapa orangnya Key?"

"Alvin. Alvin Alexander Archer."

"WHAAATTTT!!!... Sumpah demi apa loe bilang. Alvin Alexander Archer?"

"Iya. Itu petunjuk yang gue dapet."

"Loe nggak tipu gue kan Key?"

"Iya Daniel. Gue nggak tipu loe. Gue serius. Nih gue kasih buktinya."

Key mengambil kalung Lillian dan menekannya dua kali. Terdengarlah bunyi seseorang. Key memberi tahu mengenai siapa pembunuh Lillian, tentu saja dengan pengecualian untuk insiden "Blue Fire". Daniel yang ikut mendengarnyapun kaget. Daniel tak menyangka kalau Lillian bisa berurusan dengan seorang Alvin.

"Jadi yang bunuh Lillian adalah Alvin?" tanya Daniel tak percaya.

"Iya." jawab Key lemah.

"Gue nggak nyangka."

"Emang kenapa niel?"

"Loe nggak tahu?" dan Key cuma menggagukkan kepalanya.

"Gini ya. Berhubung loe udah tahu dari alat perekam itu, gue akan kasih tahu yang lainnya. Alvin itu adalah ketua kelompok Black Hat Hacker. Dan kelompok hacker itu termasuk ilegal di Indonesia, bahkan di dunia. Nggak pernah ada yang bisa nandingi kecuali kelompok CAPELLA yang notabenya adalah White Hat Hacker. Alvin itu seorang buronan. Dia juga seorang Psyco.Tapi ayahnya yang berkuasa selalu bisa menyelamatkan Alvin dari kejaran polisi, bahkan anggota keamanan internasional PBB juga angkat tangan. Pokoknya dia adalah manusia terberbahaya yang pernah gue lihat. Makanya gue saranin, loe jangan sekali-kali berurusan dengan dia." kata Daniel panjang lebar.

"Tapi gue harus bales dendam." protes Key.

"Lupain balas dendam loe Key. Nyawa loe yang jadi taruhannya. Plise ya nggak usah bales dendam." pinta Daniel kepada Key.

"Gue nggak bisa niel. Lihat Lillian mati dalam keadaan begitu. Gue harus melakukannya." kukuh Key.

"Oke. Tunggu dulu, apa loe udah kasih tahu ke keluarga Lillian." tanya Daniel dan Key cuma menggeleng lagi.

"Gue nggak bisa kasih tahu mereka niel. Gue kasihan sama mereka. Gue sendiri yang akan bales dendem buat Lillian."

"Stop! Dengar Key, gue dari dulu nggak suka kata "Gue Sendiri" keluar dari mulut loe. Loe masih punya gue Key. Loe sahabat gue. Loe pasti butuh gue. Gue akan ikut rencana bales dendam loe. Gue nggak mau loe kenapa-kenapa sendirian. Mulai sekarang, hapus kata "Gue Sendiri"
dari mulut loe. Karna gue nggak suka."

Key hanya diam. Sesungguhnya Key terharu akan perkataan Daniel. Key tak menyangka, kalo Daniel yang seorang player bisa berkata begitu terhadapnya.

"Dan satu lagi, kita kerja nggak cuma berdua. Gue akan ajak anak CAPELLA yang lain." tambah Daniel.

"Thanks ya niel. Loe emang sahabat terbaik gue."

"Dan jangan bilang terima kasih ke gue. Loe sendiri udah gue anggap sebagai adik sendiri. Ehmmm.... Jadi gimana rencana loe?" tanya Daniel.

"Rencana pertama gue, kita harus masuk ke dalam SMA ANDROMEDA terlebih dahulu sebagai siswa baru. Makanya gue lagi buat biodata palsu buat nutupin identitas gue yang asli. Oh iya loe juga buat biodata palsu, entar kalo ketahuan kelompok ARCTURUS bisa rusak rencana gue."

"Syiap dah pokoknya. Entar gue buat juga buat anak-anak yang lainnya." kata Daniel menanggapi.

"Oh iya niel,f ile kelompok CAPELLA kan udah diretas ama si Alvin. Entar kalo kita-kita ketahuan sama si Alvin, kita semua bisa bahaya."

"Santai aja, kata om Edgar itu file yang lama, yang aku, kamu sama angkatan tahun 2018 belum pada masuk. Jadi Alvin nggak tahu kalo kita juga termasuk kelompok CAPELLA." terang Daniel.

"Gua mau loe besok ikut kumpul anak-anak CAPELLA yang lain, sekalian mau ajak mereka gabung." tambah Daniel lagi.

"Sekali lagi thanks ya niel." ucap Key.

Daniel banya tersenyum masam, karna Daniel tidak suka Key berterima kasih kepadanya.

"Dan gue akan hancurin Alvin dari luar dan dalam." kata Key lirih disertai sebuah seringaian.

Daniel yang mendengrkan cuma bergidik ngeri. Pasalnya kalau Key sudah dalam mode balas dendam, dia akan berubah menjadi sesosok yang tak akan terduga oleh siapapun.

"Bakal ada War hebat, antara CAPELLA dan ARCTURUS yang tak akan terlupakan oleh generasinya masing-masing."  batin Daniel dan kembali melihat Ket yang langsung kembali fokus kepada komputernya lagi.

Gimana guys? Lanjut?😀
Eits jangan lupa vote sama comentnya😉
Love You All💖

Psychopathic Bad Boy [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang