Chapter 09 #MBPG

15 2 0
                                    

Jangan lupa vote+Komment cerita ini ya jika kalian berkenan masukkan cerita ini ke reading list kalian dan jangan lupa share juga ke teman-teman kalian biar cerita ini rame. Terimakasih

Jam berapa kalian baca ini?

Happy Reading 😄

❤️❤️❤️

Hari pernikahan antara Nick dan Felicia sudah dapat dihitung jari mulai dari hari ini, tinggal 3 hari.

Didalam kamar luas bernuansa hitam dan abu-abu itu terdapat seorang lelaki yang sedang gusar-gusarnya menghadapi kisah takdir nya sendiri. Dia bingung, disisi satunya ia ingin membahagiakan orang tuanya dengan melanjutkan pernikahan ini, disisi lain hatinya juga tak dapat berbohong bahwa kini hatinya sudah ada nama lain selain Felicia.

Nick menyigar rambutnya dengan kasar, dia sekarang tau bahwa Amesha adalah sebagian jiwa dari orang kesayangannya di masa lalu dan dia tak ingin melewatkan nya begitu saja. Cukup beberapa tahun lalu ia melakukan hal bodoh itu, tidak untuk sekarang.

Pikiran Nick buntu, dia sudah benar-benar tak bisa berbuat apa-apa selain melanjutkan pernikahan, membiarkan Amesha hidup bebas, dan melupakan segala penyesalan yang ada pada dirinya pada tahun lalu.

Tok tok tok

"Masuk" ucap Nick.

Ternyata nenek nya-meera.

Meera langsung masuk dan menemui Nick di balkon kamar nya. Angin berhembus kencang seolah ingin memberi ruang kosong untuk mereka berdua mengungkapkan sesuatu yang menyangkut di pikiran mereka masing-masing.

"Bagaimana kabarmu, son?" Ucap Meera membuyarkan lamunan mereka.

"Baik nek, nenek gimana? Masih sering berdebat dengan mommy sepertinya ya nek?" Ucap Nick sambil terkekeh garing.

Hening.

"Jauhi gadis yang bernama Amesha tadi. Dia bukan yang terbaik untuk dirimu. Dia hanya bisa memalukan keluarga kita."

Reflek, Nick menatap ke arah neneknya. Dia menatap nanar nenek kesayangannya, yang selalu menjadi pendukung nomor satu nya, yang selalu menjadi pendukung setiap keputusan nya, sekarang nenek nya ingin meninggalkan separuh jiwa dari masa lalunya.

"Tidak!" Tegas Nick.

"Why?" Meera menaikkan satu alis bingung.

"Dia... Dia... Dia adik dari Lyodra." Nick memejamkan mata sesaat.

Nenek ingat? Nenek yang sudah membawa nya pergi dari hidupku untuk selamanya. Nenek tak pernah bertanggung jawab atas itu dan aku selalu diam atas perbuatan nenek." Ucap Nick lalu meninggalkan neneknya mematung di balkon dengan seribu pikiran berkecamuk di pikirannya.

***

''Bagaimana? Ada yang perlu kau keluhkan? Atau ada yang sakit?" Tanya Dominic.

"Dominic?..." Lirih Amesha saat dirinya sudah benar-benar bangun dari pingsannya.

Amesha langsung menubruk kan tubuh rapuhnya ke tubuh kekar Dominic. Dominic terkejut dengan sikap tiba-tiba Amesha, namun dia juga tak ingin munafik dengan hatinya sekarang yang sangat merindukan kenangan masa lalunya ini, dia pun membalas pelukan Amesha tak kalah erat.

MY BEAUTY POOR GIRL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang