Chapter 13 #MBPG

10 2 0
                                    

Vote? Follow akun author? Readers setia?

Jam berapa kalian baca ini?

Happy Reading!

Hope u like it😘


Playlist - Don't Watch Me Cry (cover) ; Jorja Smith

~

🌼🌼🌼

Amesha tersadar dari ingatannya saat didepannya Nick membuka handuk yang melilit tubuhnya, seperti nya Nick usai mandi. Amesha melotot atas kegiatan Nick.

"Jangan buka!" Cegah Amesha sambil menutup kedua matanya dengan tangannya, reflek.

Nick mengurungkan kegiatannya, dia menatap Amesha sembil mengernyitkan kulit dahinya. "Ada apa?"

Amesha mengintip, lalu menutupnya lagi, berulang kali hingga Nick terkekeh dengan tingkah lucu Amesha.

Hal tersebut semakin membuat Nick ingin menggoda Amesha.

"Amesha" panggil Nick.

Amesha berdehem sambil masih mengalihkan tatapannya dari Nick yang berganti baju di depannya. Nick sungguh sudah kehilangan akalnya!. Batinnya

"Apakah kau terganggu dengan semua ini?" Tanya Nick hati-hati.

Amesha mengangguk lalu langsung meninggalkan Nick dengan menutupi matanya agar tak melihat tubuh atletis suaminya.

Nick geleng-geleng melihat hal itu. Nick sudah selesai dengan ganti bajunya, dia memilih mengerjakan laporan kantornya yang sempat tertunda karena acara pernikahan.

Nick sayup-sayup mendengar suara gemericik dari arah kamar mandi, mungkin Amesha mandi, batinnya.

Sudah 20 menit lamanya Amesha tak kunjung keluar dari kamar mandi, Nick berusaha berpikir positif untuk tidak mengingat kejadian beberapa bulan lalu saat Amesha masih di mansion lamanya.

Saat Nick sedang bosan dan jenuh dengan laporan yang berserakan di meja dan cahaya laptop yang semakin menambah sakit matanya, amesha keluar dengan sebuah lingerie yang melekat di tubuh mungilnya.

Nick yang melihatnya, tentu nafsu nya memuncak kala melihat paha Amesha dan pundak, apalagi belahan Amesha yang terekspos bebas melihat kan kulit putih mulusnya.

Nick bengong melongo melihatnya, dipikirannya terlintas satu kalimat. Dan dia baru ingat bahwa ini adalah malam pertama baginya dan Amesha.

Nick bangkit dari duduknya, dia berjalan perlahan ke arah Amesha dengan tatapannya yang sudah tertutup oleh kabut nafsu. Amesha yang melihat gerak-gerik Nick semakin menelan ludahnya kuat-kuat karena Nick semakin menghimpit nya ke tembok sebelah tempat tidurnya yang sudah di dekor khusus malam pertama mereka.

Amesha sadar, dia tau dia belum siap akan hal ini namun siap tidak siap dia harus memberi kebutuhan biologis bagi suami nya, karena ibunya pernah berkata bahwa jangan pernah menolak apapun yang membuat suami bahagia, kecuali jika ia sendiri yang tersakiti.

"Mengapa kau memakai baju tidur nakal ini?" Nick menggeram menahan nafsunya untuk menerjang tubuh Amesha sekarang juga.

"A-anu aku lupa membawa baju dan di dalam hanya ada lingerie ini, jadi aku memakai nya dengan terpaksa bukan keinginan." Amesha menunduk.

Tangan Nick terangkat memegang pundak Amesha, mengelusnya secara sensitif sambil menelusuri leher nya yang jenjang, Amesha memejamkan matanya menikmati sentuhan Nick. Tangan Nick menelusuri wajah Amesha, dia mengusap bibir merah Amesha yang tanpa lipstik itu.

Setelahnya, Nick berhenti. Amesha mengernyit.

"Bolehkah?" Tanya Nick hati-hati memastikan.

Amesha mengangguk pasrah. Mata Nick semakin tertutup oleh kabut gairah dan libidonya memuncak.

Nick langsung menggendong Amesha ala brydal style, dan meletakkan Amesha secara hati-hati di kasur king size yang sudah ditata rapi dan penuh mawar berbentuk hati itu.

"Kau cantik Amesha. Aku suka."

Ucapan Nick langsung membuat Amesha malu dan berbunga-bunga namun dia masih sadar bahwa dia hanya pengantin pengganti dari posisi felicia yang sebenarnya.

Amesha hanya bisa pasrah, mengorbankan masa depannya, semua dia lakukan demi kakak nya-Lyodra. Namun, semua perlakuan lembut Nick hari ini juga seolah dapat meluluhkan lantahkan hatinya yang beku akan perasaan lelaki lain selain Dominic.

Amesha juga yakin, semakin lama juga dia akan terbiasa dan bisa belajar untuk mencintai Nick.

Akhirnya, mereka menghabiskan malam mereka dengan penuh gairah dan kenikmatan. Dua insan itu melebur pada sisi yang berbeda, sama-sama tak mempunyai rasa cinta namun mereka mencoba melakukannya dengan hati.

***

Sekarang, Dominic dan Felicia sudah sampai di mansion dari beberapa jam yang lalu.

Dominic memandang Felicia datar.
"Jangan pernah bilang ke siapapun jika itu adalah anak ku."

Felicia mengangguk dengan rautan wajah yang datar namun matanya mengisyaratkan kepedihan.

"Aku tau kau tadi bertemu Exevie tadi. Jangan pernah mendekatinya lagi, aku tak suka dengan lelaki bodoh seperti itu."

"Bukankah kau yang seharusnya ku anggap bodoh? Bahkan kau lebih pantas di sebut pecundang! Siapa yang tega tidak mengakui darah daging nya sendiri!" Ucap Felicia dengan amarah yang sudah memuncak di ubun-ubun sambil meninggalkan Dominic yang mematung.

Sungguh, sebenarnya Dominic juga tidak tega dengan Felicia dan calon bayi mereka, dia juga manusia biasa yang masih mempunyai perasaan dengan adanya rasa simpati.

Dominic hanya menghela nafas lelah, lalu berkata.

"Seandainya kau tau yang sebenarnya, Felicia...."

🌼🌼🌼

Jangan lupa Vote, komment, dan share cerita ini ke teman-teman kalian ya!

Follow akun author nya juga, dan kalau pengen tau setiap perkembangan update MBPG kalian bisa follow akun INSTAGRAM author nya, tinggal ketik dan tulis nama IG nya yaitu ; zanubaarifaramadhani

Karena akun Ig Nya bersifat pribadi, maka kalian wajib follow dulu juga ya hehe😊

To Be Continued!

Senin, 23 November 2019

MY BEAUTY POOR GIRL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang