Chapter 11 #MBPG

12 2 0
                                    

Jam berapa kalian baca ini? Hehe.

Semoga kalian suka dengan cerita ku ya! Jangan lupa Vomment ya teman-teman😇

Happy Reading 💞


✨✨


Amesha mematung di tempat, tubuhnya seakan tak bisa bergerak. Otak nya berusaha mencerna setiap kata dan gambar yang terpampang jelas di depannya. Pikirannya berkecamuk antara senang, terharu, dan juga... Marah.

Marah karena Dominic tak ingin mengakui bahwa sebenarnya Dominic masih men-

"Apa yang kau lakukan di sini?" Suara bariton menyadarkan nya dari ke terpakuan sementara.

Amesha berbalik dan dia dapat melihat Dominic di sebrang nya sedang di ambang pintu dengan tangan di masukkan ke saku dan tak lupa tatapannya yang tajam mengarah ke manik mata Amesha.

Amesha gemetar, mulutnya seperti terkunci seperti tak bisa mengatakan sepatah katapun. Dia seperti telah terpergok oleh seorang magik an yang mengetahui pembantu nya mencuri barang berharganya.

"D-d-d-Dominic?" Ucap Amesha terbata-bata.

"Kau mengalihkan pertanyaan ku, Amesha!" Desis Dominic.

Amesha berusaha mengumpulkan suara di dalam kerongkongan nya yang serasa di cekat oleh kenyataan, dia menahan rasa sakit di tenggorokan nya karena menahan tangisan dan memberanikan diri untuk berani berbicara, menanyakan sebuah kebenaran.

"Apa maksud dari hal ini, Dominic?" Tanya Amesha tanpa menjawab pertanyaan Dominic yang sebelumnya.

"Kau bertanya seperti itu seolah kau memang benar-benar menghalangi kenyataan bahwa kau masih mencintaiku iya kan?!" Bentak Amesha.

"Kau tak tau apapun. Pergi dari ruangan ini." Gertak Dominic.

"Coba lah katakan yang sejujurnya kepadaku Dominic. Aku akan berusaha menghargainya walaupun itu menyakitkan." Tatapan Amesha melembut.

"Tak ada yang perlu ku katakan." Dinginnya.

Dominic berjalan kearahnya, menatap nya dengan tatapan yang tak dapat di artikan lalu tangan kanannya ia gunakan untuk menutup lukisan itu dengan kain hitam yang dibentuk seperti tirai, tangannya menarik tirai hitam itu namun tatapannya masih menatap manik mata Amesha. Begitu dalam.

Tangan Dominic turun dan lalu dia meninggal kan Amesha termenung dengan sikap nya yang dingin. Sebelum benar-benar pergi Amesha menahan lengan Dominic.

"Kumohon?."

Dominic melepas tangan Amesha dari tangannya. Dia berbalik akan pergi lagi dari ruangan itu namun suara Amesha menginterupsi dan menggaung seolah ingin mengisi kesunyian di antara mereka di ruangan itu.

"Aku masih mencintaimu Dominic." Air mata tak dapat di bendung lagi dari mata Amesha.

Dominic kaget namun berusaha menutupi nya dengan wajah datar dan sikap dingin. Lama membelakangi Amesha, dia berbalik dan tanpa di sangka-sangka dia mencium bibir Amesha.

Amesha pun terjengkit kaget oleh perlakuan tiba-tiba Dominic. Mendapatkan perlakuan seperti ini dari orang yang lama hilang dari hidupmu itu seperti ada kupu-kupu di perut yang sedang berterbangan riang dan sedikit menggelitik.

MY BEAUTY POOR GIRL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang