2💕

1.9K 195 61
                                    

Hallo pemirsah dirumah, ingat sebelum memulai membaca lebih baiknya kalian berdoaa terlebih dahulu dan ingat vote dan komen yaaa kawan-kawan...

Happy reading guyss~~❤

.
.
.








.
.
.

"uuh, mnhh, slowly babe!! Mmnhh hii"

Sangat terdengar desahan di seluruh ruangan. Apa mereka ngelakuinnya di ruang tamu?

"engh" Kai yang masih bobok cantik tiba-tiba tersadar karena suara aneh dari bawah.

"itu mereka lagi ngapain sih dibawah? Berisik banget" ujar Kai yang mau turun buat nyuruh kedua orang tuanya mengecilkan volume mereka. Tapi-

"iiih, ingetnhh enghh ada Ning-ning! Ah ah ah! Mnhh" suara Jimin yang sangat terdengar menahan nikmatnya kecepatan yang dibuat Suga.

"i-itu m-mereka ngapain?? " guman Kai pada dirinya sendiri.

Memang kurang kerjaan. Suga dan Jimin melakukannya di ruang keluarga yang dimana dekat dengan kamar Kai.

"sayang, kita ke kamar yuk, takut ning-ning bangun" ujar Suga yang mendengar tahanan suara dari Jimin. Suga ingin mendengar suara Jimin sepuasnya.

"mnhh, yaah" ujar Jimin. Jimin di gendong kaya koala. Junior milik Suga masih tetap setia berada du lubang milik Jimin dan tanpa sengaja mereka bergesekan dan membuat Jimin tak kuasa menahan nikmatnya.

"nghh! Hhamnhh"

Dan akhirnya mereka masuk ke dalam kamar mereka. Kai masih mematung. Ia menangis, kenapa? Karena takut, sangat terlihat Jimin seperti orang kesakitan tadi.

"Papa suga ngapain Bunda Jimin? " nah polos nya keluar.

Gini-gini Kai itu polos pemirsah, dia emang suka hujat orang tapi dia ga tau tentang yang beginian.

Kai berjalan menuju balkonnya. Lalu menatap bintang di langit dan perlahan menghirup udara segar yang ada di balkon kamarnya.

Cklek

Ternyata ada orang juga yang keluar dari balkonnya. Siapa lagi jika bukan Soobin.

Soobin melihat terkejut ke arah Kai yang nunduk lemes, udah kayak penunggu balkon.

"anjir! Gua kira setan beneran! Ternyata lu! " ujar Soobin yang masih terkejut.

"hiks" suara Kai sudah tidak tertahan. Ia masih menangis, mengingat kejadian dimana Jimin di perlakukan seperti itu oleh Suga.

"eh, lo kenapa?! Kai! " panggil Soobin dari depan sana.

Kai akhirnya menatap Soobin lalu mengusap air matanya.

"kenapa? Hm" tanya Soobin.

"lu mau nanyain atau mau ngerdus? " ujar Kai yang masih saja sok jual mahal.

"nanya lah! Ga mau gua ngerdusin holang kek lu" ujar Soobin.

"t-tadi gue gak sengaja liat papa Suga sama Bunda Jimin di luar, Bunda jimin terus ngejerit dan Papa suga malah menikmati nya banget, kan kayi jadi takut, hiks" lagi-lagi Kai menangis.

Soobin yang mendengar sekaligus melihatnya cengo dan tak kuasa ingin tertawa.

"bego banget! Mereka itu lagi buat anak! Bego! " ujar Soobin yang setannya memang dari lahir.

"huh? " seketika suara tangis nya berhenti.

"iyaa, itu emak sama bapak lu lagi nganu, masa gatau! Anjirr, polos bet" ujar Soobin dan direspon terkejut oleg Kai. Baru sadar.

Tetangga | SOOKAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang