11 💕

1K 144 15
                                    

"ANAK-ANAK BUNDA AYOK BANGUN" teriak sang Bunda yang sejak 15 menit yang lalu sudah bolak-balik membangunkan kedua kebo yang masih menempel pada inangnya. Dan semua itu berakhir dengan Soobin dan Kai harus basah kembali seperti hari-hari kemarin.

"lo sih ga bangun-bangun kek kebo!" ujar Soobin yang masih menggunakan dasinya.

"terserah gue, toh rumah gue, yang jadi pertanyaan gue, lo kenapa harus disini?" tanya Kai yang memang sejak tadi memandang Soobin tak suka.

"lo punya mata emang gak di fungsiin atau gimana sih?" ujar Soobin yang masih berdiri di depan kaca untuk melihat penampilannya.

"aishh, gue ga mau pagi gue lenyap gara-gara ribut sama lo" ujar Kai lalu turun untuk sarapan bersama.

setelah mereka sarapan, mereka berdua berangkat ke sekolah menggunakan mobil milik Soobin.

"gue mau jujur" ujar Soobin sebelum Kai ingin keluar dari dalam mobil.

"anggap gue sahabat, seperti dulu" ujar Soobin dan itu membuat mata Hueningkai membelalak tak percaya. hueningkai tertawa miris, "lo lagi ngapain? puitis? udah ya, ntar yang ada telat lagi" ujarnya lalu berjalan keluar dan menuju kelasnya.

"padahal lagi serius" ujar Soobin yang bergegas untuk ke kelasnya juga.

.

.

.

Memang benar jika Soobin sudah mulai mengingat masa lalunya yang sangat dekat dengn Hueningkai, namun masih ada kepingan yang belum ia cari tau. Ia sempat bertanya pada bundanya namun,bundanya tidak hendak menjawab apa yang ingin ia ketahui. ada sesuatu yang di sembunyikan dari dirinya, apa Hueningkai juga belum tau? atau hanya tinggal dirinyalah yang belum mengetahuinya?

"Bin!" ujar seseorang yang membuat yang dipanggil terkejut. "apa?" tanya Soobin.

"dicari tuh" ujar nya dan menunjuk perempuan yang sejak tadi menatap Soobin dengan senyuman hangatnya. sudah sangat lama ia tidak melihat tatapan itu. "ryujin"

"ada apa kesini? " tanya Soobin yang menemui wanita di hadapannya itu. "hehe, aku lagi iseng ngunjungin sekolah" ujarnya.

"mau ke kantin bareng?" tanya Ryujin dan Soobin setuju untuk ke kantin bersama.

"mau makan apa?" tanya Ryujin dan Soobin memilih pesanannya.

Soobin sangat rindu dengan keadaan seperti ini, kapan lagi bisa seperti ini.

"rindu deh waktu kita makan bareng dulu" ujar Ryujin yang membuat lamunan Soobin buyar.

"aku juga rindu masa-masa dulu" balas Soobin.

pembicaraan mulai berlanjut dan mata Soobin teralihkan dengan pandangannya yang memperlihatkan orang yang baru saja duduk di tempat duduk kantin yang paling depan. 

"aku pesenin okey" ujar gadis yang duduk di depan laki-laki berparas cantik itu.

pembicaraan Ryujin masih berlanjut, tapi pandangan Soobin tak luput melihat Hueningkai, Beomgyu, Taehyun dan Yuna.

pembicaraan mereka berempat sangat terdengar jelas di telinga Soobin karena keadaan kantin lagi sepi.

"Bin, aku pesenin makanan dulu ya" ujar Ryujin yang diangguki cepat oleh Soobin.

"Ning, aku udah bilang kan kalau makan itu harus teratur, ntar gue bawain makanan ya kerumah" ujar Beomgyu. kalau dilihat-lihat oleh Soobin, Beomgyu memang sangat perhatian kepada Hueningkai, sebagai sahabat.

"oke" jawab Kai dengan cepat.

"lo mau gue bawain apa?" tanya Taehyun yang memang anti sosial itu. hehehe sorry brother

"kamu aja cukup, hahaha" ujar Kai yang langsung memeluk Taehyun dari samping. sedangkan wajah Beomgyu sudah mengeras dan akhirnya menarik tubuh Hueningkai untuk duduk di dekatnya. 

jika dipikir lagi, menurut Soobin, Taehyun dan Kai memang sangat dekat dan dulu mereka sempat tidur di balkon bersama, aneh bukan. jangan-jangan persahabatan mereka bertiga dilandasi dengan cinta?

"ga mungkin, ya kan" gumam Soobin. 

.

.

.

masalah itu memang ada di setiap perjalanan hidup. buktinya sekarang ada masalah di antara dua manusia yang saling berhadapan ini. 

"harus ya narik Hueningkai segitu gamaunya pisah?" tanya Yeonjun.

" apaan sih, bukan urusan lo!" jawabnya dengan bentakan.

"urusan akulah! aku tunangan kamu! dan kesempatan buat sama Hueningkai udah hilang, jadi-"

"tunggu-tunggu, bukannya dari awal lo juga menentang perjodohan konyol ini? trus kenapa tiba-tiba gini?" tanya Beomgyu yang merasa janggal dengan sikap orang di depannya ini.

"udahlah! walau Hueningkai sepupu gue, lo gak boleh seenaknya deket sama dia! inget kalau lo udah terikat sama seseorang" ujar Yeonjun.

"bomat" balas Beomgyu dan pergi masuk ke dalam kamarnya.

"hhhhh, kalau gini terus gimana gue bisa ngungkapin isi perasaan gue, " ujar Yeonjun, "bego lo Beomgyu" imbuhnya yang sudah duduk di sofa sembari memberantakkan rambutnya dengan frustasi.

.

.

.

.

hallo kawan-kawan semua, ada yang kangen ff inikah???

guys, tolong beri saran ya sama cerita ini biar endingnya bagus. aku gak jago kasih ending bagus soalnya. jadi mohon bantuannya yaaa

oiya! kalau ini udah end mau lanjut cerita apa nih???

sebelumnya follow dong akunyaa, dan vote terus cerita ini biar semakin semangat buatnya...


Tetangga | SOOKAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang