17💕

1.5K 129 19
                                    

"Soobin kamu gak pulang? Udah tengah malam gini" ujar Hueningkai yang sekarang sudah duduk di tengah pangkuan Soobin.

Soobin yang mengendus dan mencium-cium rambut dan leher Hueningkai langsung berhenti dari kegiatannya.

"tumben bilang kamu" ucap Soobin yang tersenyum lebar.

"yaudah, gosah kamu-kamuan, jijik juga ternyata" ucap Kai yang langsung melipat tangannya di depan dada.

"hahaha, ngambek nih" ujar Soobin sembari menggoda Hueningkai dengan mencium pipinya.

"drrt"

Terdengar suara getaran dari handphone milik Soobin.

Ryujin

"gebetan lo nelpon, angkat gih" ucap Huening lalu bangun dari pangkuan Soobin. Namun, Soobin dengan cepat menarik Kai duduk kembali di pangkuannya.

"Soobin, aku mau kita ketemu sekarang" ujar Ryujin dari seberang telpon.

Soobin melihat Kai yang juga mendengar apa yang di bilang oleh Ryujin.

"kalau gue-" balum selesai Soobin menjawab Ryujin sudah memotongnya.

"aku mohon, aku lagi terpuruk dan aku perlu kamu, Soobin" ucapnya.

Soobin menghembus kan napasnya berat. Mau tidak mau ia harus kesana.
"okee, kirim lokasinya" ucap Soobin lalu memutuskan panggilan.

Kai sudah sangat malas untuk bicara. "hati-hati" hanya itu yang bisa ia katakan.

"lo harus ikut" ucap Soobin.

"ga ah, buat apa"

"ayo"

Soobin menarik Kai untuk ikut. "tunggu bentar, gue balik pulang, tunggu di bawah oke" ucap Soobin.

Kai hanya pasrah dan menuruti keinginan Soobin.

Kai mengambil hoodie nya lalu turun dan menunggu Soobin mengambil mobil miliknya.

Sesampainya di tujuan, di sebuah taman. Tamannya lumayan ramai untuk hari yang sudah gelap. Mungkin karena malam minggu jadi nya masih ramai di kunjungi.

"Soobin" panggil Ryujin.

Kai? Dia diam di dalam mobil, memantau keduanya sedang bicara.

Kai tau akan ada sesuatu yang tidak mengenakan nantinya.

"kenapa malem-malem gini nelpon? " tanya Soobin.

Ryujin berlari dan memeluk tubuh Soobin dengan sangat erat. "S-soobin, hiks hiks"

Suara tangisnya terdengar sampai telinga Soobin.

Soobin yang mendengarkan nya langsung menarik dan menatap manik-manik mata Ryujin. "lo kenapa? " tanya Soobin khawatir.

Terlihat ada memar di wajah dan lengannya. Bajunya juga sobek.

"hiks, d-dia mau menjualku" ucapnya lagi.

"RYUJIN! " teriak seseorang dari belakang mereka.

Tubuh Ryujin langsung Soobin tutup dengan tubuhnya. "hm? "

"mana Ryujin? " tanya orang yang kemungkinan lebih tua dari Soobin.

"apa anda punya urusan dengannya? " tanya Soobin formal.

"dia pacar gue" balasnya.

Soobin menatap Ryujin yang sudah bergemetar hebat. "dia mau putus" ucap Soobin.

Hampir saja laki-laki itu ingin memukul Soobin, namun Hueningkai lebih dulu memukul perut laki-laki itu.

Gini-gini bang Huening pernah les bela diri.

Tetangga | SOOKAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang