Selamat membaca wan-kawan ehe :)
***
Awan mendung mulai menyelimuti langit. Termasuk matahari, yang tak bisa memancarkan cahayanya bebas pagi ini.
Shila yang sedang menunggu angkot di halte tepi jalan dekat perumahannya pun mulai kesal.
"Hufttttttt, kok ga lewat lewat...." gerutunya kesal karena tak ada angkot lewat sedari tadi.
Ia mulai membulatkan tekadnya. Mumpung hujan belum turun dan masih jam segini. Ia memutuskan untuk berlari menuju ke sekolahnya. Jarak rumah Shila ke sekolah cuma 1km kok, inshaallah Shila kuat kalu cuma segitu itu mah.
Tak lama ia berlari menyusuri trotoar, air hujan sudah membasahi permukaan bumi. Shila bingung. Mana ia tak bawa jaket. Mau balik kerumah? Kurang setengah perlananan sampe sekolah. Mau berteduh? Cuma pohon-pohon kecil yang ada di pinggir jalan.
'Ahh, gapapa hujan-hujan sekalian. Udah lama juga ga ujan-ujan. Di lokerkan ada baju ganti.' batinnya yang kesenangan juga karena sudah lama tak bermain air seperti ini. 'olahraga+bermain+mengejar cita-cita.' batinnya lagi sambil mengembangkan senyuman.
Shila melanjutkan langkah kakinya sesekali ia melompat-lompat kesenangan.
Hatinya sangat lega saat mendapati gedung bertulis 'SMA Taruma Nagara' di depannya.
Tapi, rasa lega itu menghilang saat sadar gerbang gedung itu tertutup rapat. Berarti. Berarti ia telat. Huft menyebalkan.
Shilapun melangkahkan kakinya untuk menyebrang dan segera memohon kepada Pak Setyo agar membukakan pagar.
Baru saja hendak melangkahkan kakinya.
Pening. Itu yang ia rasakan pada kepalanya. Rasanya kedua kakinya sudah tak mampu menopang tubuhnya lagi. Pandangannyapun mulai mengabur. Tangannya sibuk memeluk badannya sendiri harap-harap agar rasa dingin pada tubuhnya menghilang.
"SHILA! ASHILA!"
***
"Shil, lo udah bangun?" Shila membuka matanya perlahan. Pandangan Shila belum jelas sepenuhnya —masih buram. Peningpun masih melekat di kepalanya.
"In... Ini dimana??"
"De... Dewa" lanjutnya.
"Lo di UKS Shil, tadi lo pingsan didepan sekolah, mana lo basah kuyup lagi." Dewa membantu Shila untuk duduk dan meletakkan bantal ke bagian punggung Shila untuk sandarannya.
"Makasih ya Dew," Dewa membalas dengan senyuman manisnya.
"Iya, masih sakit ya Shil. Lo pucet banget, mau gue anter pulang aja?" tawarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
One And Only
Fanfiction❝ Hanya tentang rasa sayang, Yang datang dengan sendirinya, Dan harus pergi serta berganti karena suatu alasan. ❞ 🚫 Bahasa tidak baku 🚫 Typo dimana-mana 🚫 GJ [Started ' 25-11-2019]