Selamat membaca~
---
Jinha duduk di sofa ruang tamu rumahnya seraya menonton acara televisi. Namun, bukannya menonton, gadis itu justru melamun. Pikirannya sedang tertuju pada Yeonjun.
Ia tak menyangka bahwa kehadiran Yeonjun bisa merubah hidupnya. Jinha seolah-olah kembali mempunyai semangat untuk menjalani hari-harinya. Ia tak sesedih hari-hari lalu, hatinya sudah sedikit mengikhlaskan kepergian kedua orangtua.
"Jinha-ya."
Panggilan Jungkook tak digubris oleh Jinha. Lelaki itu berjalan menghampiri dengan tatapan kebingungan karena melihat Jinha terdiam terus.
"Jeon Jinha."
"Jinha-ya!!"
Jinha terlonjak, gadis itu langsung duduk tegap dengan tangan yang memegang dada. Untung saja jantungnya tidak sampai copot karena suara keras Jungkook.
Jungkook duduk disebelah Jinha.
"Aku memanggilmu, tapi kau tidak menyahut!" Kesalnya pada Jinha.
"Aku tidak dengar." Jinha membalas, lalu mengalihkan pandangan ke acara televisi yang sedari tadi tak ia tonton.
"Kau memikirkan apa sampai melamun seperti itu?"
"Tidak ada."
"Tidak usah berbohong."
Jinha menoleh. "Aku tidak berbohong. Sudahlah, aku mau ke kamar dulu. Selamat malam." Jinha beranjak. Remote yang ada ditangannya ia simpan kepangkuan Jungkook. "Jangan lupa matikan." Setelah mengatakan itu Jinha cepat-cepat melangkah pergi ke kamarnya.
"Dasar adik menyebalkan!"
🌸🌸
Bus yang dinaiki Jinha berhenti di sebuah halte. Senyum Jinha merekah begitu melihat Yeonjun berjalan ke arahnya. Tanpa diperintahkan oleh siapapun,Yeonjun langsung saja mengambil tempat duduk di sebelah Jinha.
"Selamat pagi," sapanya seraya tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] 1. BOM
Fanfiction❝͏Terima kasih karena telah menemaniku selama musim semi, Choi Yeonjun.❞͏