"Ini mah kayak cowok banget, Nay."
"Ya bagus dong. Gue bisa pura-pura punya pacar cowok tapi gak perlu deket-deket sama cowok beneran."
"Tapi lo beneran yakin mau sama dia?"
"Iya gue yakin, Hyo."
"Ehem!"
Jihyo dan Nayeon yang tadi sedang berbisik-bisik langsung tersenyum canggung pada seseorang yang duduk di hadapan mereka. Di hadapan mereka kini sudah duduk seseorang yang dipilih dan dipesan Nayeon sebagai pacar sewaannya.
"Jadi gimana? Apa saya bisa langsung mulai menjelaskan tentang kontraknya?" ucap gadis berpenampilan tomboy tersebut.
Jika diperhatikan dari atas sampai bawah, gadis yang kini duduk di hadapan Jihyo dan Nayeon benar-benar terlihat seperti laki-laki. Rambut coklatnya yang pendek seperti potongan rambut laki-laki pada umumnya, ditambah postur tubuhnya yang tinggi dan tegap benar-benar membuat siapa saja yang melihatnya pertama kali mungkin akan langsung salah paham dengan gendernya. Bahkan, suaranya saja terdengar cukup berat untuk ukuran suara perempuan.
"I-iya, silahkan." ucap Nayeon.
"Oke sebelumnya, mungkin saya akan memperkenalkan diri saya secara lebih rinci pada kalian. Nama saya Jeongyeon, lengkapnya Yoo Jeongyeon. Umur saya 25 tahun. Saya lulusan seni musik. Saya bekerja secara profesional di situs Rent a Boy/Girlfriend sejak dua tahun yang lalu. Jadi saya sudah terlatih untuk menjadi seorang pacar sewaan. Saya perempuan tulen, hanya penampilan saya saja yang seperti laki-laki. Saya juga straight. Selanjutnya, saya akan menjelaskan peraturan apa saja yang tercantum dalam kontrak pacar sewaan ini. Apa bisa dilanjut sekarang?" jelas Jeongyeon panjang lebar. Gaya bicara Jeongyeon benar-benar lugas. Jihyo dan Nayeon sampai sedikit terpana. Mereka seperti sedang melihat seorang sales yang sedang promosi menawarkan barang mereka, terlihat meyakinkan.
Nayeon mengangguk, "Iya, silahkan langsung jelaskan tentang kontraknya."
Jeongyeon mengambil tasnya dan mengeluarkan sebuah map hijau ke hadapan kliennya. Ia membuka map tersebut dan terpampanglah sebuah surat kontrak beserta daftar peraturan yang harus dipatuhi kedua belah pihak.
"Baik, saya akan bacakan peraturan apa saja yang tercantum dalam kontrak ini.
1. Tidak boleh saling jatuh cinta. Peraturan pertama dan utama dalam kontrak ini adalah tidak boleh ada yang jatuh cinta dari kedua belah pihak. Hubungan ini murni profesional pekerjaan. Jika ada salah satu yang jatuh cinta, maka kontrak ini resmi batal. Jika pihak penyewa yang jatuh cinta, maka kontrak batal dan penyewa tidak akan mendapatkan uangnya kembali. Namun, apabila pihak yang jatuh cinta adalah pihak dari pacar sewaan, maka uang dari sang penyewa akan dikembalikan secara utuh.
2. Penyewa boleh memutuskan ingin hubungan yang seperti apa pada pihak pacar sewaan. Contohnya: penyewa ingin pacar sewaan berpura-pura sebagai pacarnya di hadapan keluarga atau teman-teman sang penyewa. Dan permintaan itu harus diperjelas di awal kontrak.
3. Tidak ada hubungan seksual. Jika penyewa ingin meminta hubungan yang seperti sungguhan untuk ditunjukkan kepada orang lain, batas yang boleh dilakukan hanya berpegangan tangan, memeluk, mencium pipi ataupun bibir. Sekali lagi, no sex.
4. Batas waktu maksimal kontrak ini adalah 15 hari sejak ditandatangani. Selama 15 hari itu pula waktu dari pacar sewaan dapat dimiliki oleh sang penyewa.
5. Setelah kontrak berakhir, hubungan kedua belah pihak putus sepenuhnya. Tidak ada yang boleh saling menganggu hidup masing-masing. Apabila melanggar, akan diajukan ke jalur hukum.
6. Apabila salah satu pihak ingin membatalkan kontrak dari waktu yang ditetapkan, maka pihak tersebut harus membayar denda yang sudah ditetapkan.
Dari keenam peraturan tersebut, apa ada yang ingin ditanyakan terlebih dahulu sebelum kita masuk ke bagian apa saja yang harus saya lakukan untuk Nona Nayeon?"
Jihyo dan Nayeon saling pandang. Mereka cukup terkejut mendengar satu-persatu peraturan yang dibacakan Jeongyeon. Ternyata layanan pacar sewaan ini benar-benar mengatur kontraknya dengan rinci dan jelas.
"Kenapa waktu kontrak hanya dibatasi 15 hari? Bagaimana jika klien ingin memperpanjang kontraknya?" tanya Jihyo tiba-tiba saat Nayeon sendiri masih berpikir.
Jeongyeon tersenyum, "Sederhananya, kami berusaha mencegah terjadinya hubungan yang lebih intens yang bisa saja menyebabkan jatuh cinta antara kedua belah pihak. Kami merasa 15 hari sudah waktu yang sangat maksimal untuk layanan pacar sewaan ini."
Jihyo mengangguk-angguk paham. Alasan Jeongyeon terdengar masuk akal juga.
"Bisa kita langsung masuk ke bagian apa saja yang harus kamu lakukan untuk saya?" tanya Nayeon yang langsung diangguki Jeongyeon dengan senang hati.
"Pertama, saya mau kamu berpura-pura sebagai pacar laki-laki saya. Saya sengaja memesan kamu walaupun kamu perempuan karena saya gak mau berhubungan dengan laki-laki asing. Walaupun kita sebenarnya juga orang asing, setidaknya kita sama-sama perempuan. Saya ingin kamu memalsukan identitas asli kamu sebagai perempuan di depan mantan saya. Ohya, tujuan saya memesan kamu sebagai pacar sewaan adalah untuk balas dendam ke mantan kekasih saya. Saya ingin menunjukkan ke dia bahwa saya bisa bahagia tanpa dia. Saya juga mau kamu selalu siap kapanpun saya butuh. Dan agar kita terlihat lebih real, saya ingin kamu tinggal bersama saya selama kontrak ini berlangsung di apartemen saya."
"Nayeon, are you crazy?!" bisik Jihyo saat mendengar kalimat terakhir Nayeon. Sedangkan Jeongyeon, ia hanya menuliskan setiap kalimat Nayeon dengan rapih di kertas kontrak.
"Jihyo, gue tau apa yang gue lakuin. Tenang aja." balas Nayeon juga berbisik.
"Oke, ada lagi?" tanya Jeongyeon.
"Hm, satu lagi. Saya mau kamu memperlakukan saya sama seperti kamu memperlakukan temen-temen kamu. Gak perlu ada ucapan formal atau segala macemnya. Tapi yang penting kamu tau batasan kamu dimana."
"Lo-gue atau aku-kamu?"
"Lo-gue saat kita cuma berdua atau di depan Jihyo. Dan aku-kamu di depan orang lain, terutama Jinyoung." jawab Nayeon.
"Jadi, Jinyoung mantan pacar lo?" tanya Jeongyeon yang kini sudah mulai berbicara tidak formal pada Nayeon, sesuai permintaan Nayeon.
"Iya, nanti gue akan jelasin hal-hal apa aja yang perlu lo tau tentang Jinyoung."
"Oke, semuanya udah jelas. Jadi, kapan kontrak ini mau dimulai?" tanya Jeongyeon.
Tanpa berpikir panjang, Nayeon mengambil pulpen yang digenggam Jeongyeon dan menandatangani surat kontrak tersebut. "Mulai hari ini, lo jadi pacar gue." ucap Nayeon dengan tegas. Jeongyeon tersenyum dan ikut menandatangani kontrak tersebut. Kemudian disusul Jihyo sebagai pihak ketiga atau saksi.
Mulai hari ini sampai 2 minggu kedepan, Yoo Jengyeon resmi menjadi kekasih dari seorang Im Nayeon.
Bersambung
Di chapter berikutnya :
"Pasti lo mau tanya soal dada gue."
"Sorry gue gak maksud untuk-"
"Santai aja, Nay. Gue emang mungkin terlihat cukup aneh buat ukuran perempuan. Tapi dari kecil ya emang gini keadaan tubuh gue. Gue udah biasa nerima pandangan kayak lo tadi dari orang-orang yang ragu sama gender gue. Tapi gue cewek tulen kok. Tulen dari lahir dan gak ada yang gue ubah sedikitpun."
KAMU SEDANG MEMBACA
15 Days Be My 'Boy'friend [✓]
FanfictionPeraturan yang harus dipatuhi dalam kontrak sewa pacar: 1. DILARANG SALING JATUH CINTA 2. NO SEX 3. KONTRAK AKAN BERAKHIR DALAM 15 HARI SEJAK KONTRAK DITANDATANGANI 4. SETELAH KONTRAK BERAKHIR, HUBUNGAN KEDUA BELAH PIHAK JUGA BERAKHIR SEPENUHNYA