1.SATU

117 5 4
                                    

"Raa..."

"Iraa..."

"KEIRA!" Teriak Ema bunda Keira dari dapur

"Iya bunda" Ucap Keira sambil mengucek matanya

"Sayang bangun, Kamu sudah terlambat!" Ucap Ema

Keira terbelalak kaget, jam sudah menunjukkan pukul 06.15 namun dia baru bangun dari mimpi indahnya.

"Aaaaa... Bunda kok gak bangunin Keira sih" Rengek Keira sambil bergegas mandi

"Haduh sayang! Bunda sudah berulang kali membangunkan mu, tapi kamu tetap tidur cantik" Ucap Ema

Keira mendengus kesal, baru kali ini dia kesiangan bangun padahal ini adalah hari kedua di SMA Athala. Keira dulunya tinggal di surabaya, namun karena ayahnya sudah meninggal dan ibunya dipindahkan tugas bekerja, jadi mereka pindah ke Jakarta untuk memulai hidup baru.

Ema terus membanting tulang untuk anak-anaknya setelah ayahnya meninggal karena kecelakaan.

"Bunn, Keira pamit dulu ya" Ucap Keira seraya berlari menuju pintu depan rumahnya

"Loh, kamu gak sarapan dulu sayang?" Tanya Ema

"Gak sempet Keira bun, udah telat nih, yaudah Keira pergi ya bunda, Assalamualaikum!" Salam Keira semangat

"Waalaikumsalam!" Ucap Ema tersenyum.

Keira berlari menuju halte angkutan kota dan untungnya angkutan kota sudah ada di halte tersebut.

Setelah 10 menit perjalanan Keira turun dari angkutan kota itu dan segera berlari menuju gerbang. Ternyata gerbang sudah ditutup dan sudah digembok. Keira berdiri didepan gerbang kokoh tersebut menunggu satpam sekolah yang tidak ada di pos nya, dan berharap ketika satpam itu datang akan membukakan gerbang untuk dirinya.

"Kenapa harus telat sih?!" Batin Keira kesal setengah mati

Dibelakang Keira berhenti motor balap besar berwarna hitam, namun Keira tidak memperdulikan nya dan masih berharap satpam sekolah akan datang untuk membukakan gerbang.

Pengemudi motor tersebut kini sudah berdiri di samping Keira. Keira mengalihkan pandangan nya kesamping kanan tepat pengemudi motor besar itu berdiri, dan Keira menemukan sosok lelaki yang kini tengah memandanginya

"Astaga naga sang gledek, ganteng banget!!!" Batin Keira berteriak

Keira yang sedang terkejut membelalakkan matanya lebih terkejut melihat darah di pelipis lelaki itu

"Ber-berdarah kak!" Ucap Keira gelagapan sambil menunjuk dari lelaki itu

Keira merogoh tasnya dan mencari hansaplast sedangkan lelaki itu mengernyitkan dahi bingung, dia bahkan tidak mengetahui kalau dahinya berdarah dan dia juga bingung apa yang tengah dilakukann gadis didepannya ini.

Setelah berjuang merogoh tasnya, akhirnya Keira menemukan hansaplast nya dan hendak memasangkannya ke dahi lelaki didepannya

"Mau ngapain?!" Tanya lelaki itu sambil menepis lengan Keira

"Ma-masang ini k-kak" Jawab Keira takut

"Gak perlu!" Ketus lelaki itu dengan wajah datar sedatar datarnya seperti tembok

"Ta-tapi nanti in-infeksi kak!" Ujar Keira sambil berjinjit memasangkan hansaplast di dahi lelaki yang lebih tinggi darinya itu

Deg

Keduanya merasakan jantung yang dipompa seperti mau copot, namun lebih dominan dijantung lelaki itu, hanya karena gadis yang tak dikenalinya ini dia jadi nervous dan ini adalah hal langka karena dia sama sekali belum pernah merasakan getaran aneh seperti ini

"Lo gak ada hak megang jidat gue!" Bentaknya dengan wajahnya yang datar untuk menstabilkan jantung nya

"Ma-maaf kak" Ucap Keira gugup

"Gak sopan!" Ketus lelaki itu sambil mendengus kasar








Next➡️

Vote, comment, and share ya sahabat semua:)

I'M REGIL'STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang