Hari ini Keira sudah selesai mengikuti jam pelajaran disekolah. Keira merutuki dirinya karena sangat bodoh memilih sekolah baru untuknya. Namanya saja yang tersebar luas dengan kebanggaannya sebagai sekolah percontohan, tetapi siswanya sangat tidak berpendidikan. Bukan siswanya bodoh hanya saja tidak memiliki attitude yang baik. Baru beberapa hari sekolah saja, Keira sudah harus bermasalah dengan kakak kelas.
Setelah beberapa menit didalam angkutan umum, akhirnya Keira turun menuju cafe tempatnya bekerja. Ini sudah hari keduanya dia bekerja di cafe Almoust milik Raga, boss nya.
"Hai Keira!" Sapa Raga yang tengah duduk disalah satu bangku.
"Hai pak boss!" Sapa balik Keira dengan kekehannya
"Seragam lo ambil di ruang ganti ya" Ucap Raga dan diangguki oleh Keira. Belum sempat Keira berjalan, suara lelaki membuatnya berdiam diri ditempat.
"Loh, ini bidadari dari mana?" Tanya Sam melihat Keira dengan tatapan kagum.
"Ini anggota baru kita Sam, Keira perkenalkan dia Sam" Ucap Raga
"Hai, gue Keira!" Sapa Keira ramah.
"Hai, gue samuel, panggil Sam aja. Btw kapan lo mulai kerja?" Tanya Sam heran, soalnya dia tidak pernah melihat Keira selama ini.
"Dia mulai bekerja semalam, semalam lo kan gak kerja!" Sindir Raga
"Yaampun pak boss, semalam gue harus jagain keponakan gue!" Kesal Sam, apalagi ketika menceritakan semalam dia di kerjai oleh dua bocah, yang tak lain anak dari kakaknya.
Flashback on
"Uncle caaammmm!" Teriak anak perempuan dari arah taman belakang rumah kakaknya.
Sam yang mendengar teriakan ponakannya itu segera lari karena panik kalau sesuatu terjadi kepadanya.
"Hah.. hahh... Kenapa Natha?!" Heboh Sam ngos-ngosan.
"Uncle, bang Raza gak bisa ambil mangga itu jadi uncle harus ambilkan buat Natha sama bang Raza ya!" Ucap gadis kecil yang bernama Natha tersebut.
Sam mendengus kesal kepada dua bocah dihadapannya ini, dia sudah mengira hal negatif akan terjadi ketika Natha berteriak tadi, eh rupanya karena mau minta tolong ambilkan mangga?
Sam berjalan kearah pohong mangga besar itu dirinya sudah bersiap-siap memanjat keatas, namun kegiatannya terhenti melihat semut rangrang merah memenuhi batang pohon.
"Natha, Raza! Liat tuh banyak semutnya! Hish, uncle tidak mau memanjatnya!" Ucap Sam bergidik ngeri melihat semut-semut itu.
"Huaaaa!! Unclee haruss ambilinn gak mau tauu!!" Teriak Raza sang kakak
"Bener uncle! Kalau tidak kita berdua akan marah!" Kesal Natha
"Hei bocah, apa kalian tidak melihat banyak semut disana? Kalau berani kalian yang memanjat pohon itu!" Kesal Sam beranjak pergi
"Eh uncle! Natha punya uang merah 3 lembar, nanti Natha kasih deh ke uncle!" Tawar Natha membuat Sam berbalik menatap bocah dihadapannya.
"Dari mana uang kamu?" Tanya Sam heran.
"Semalam papa yang ngasih ke Natha!" Jawab Raza membuat Sam menyunggingkan senyumnya.
Langsung saja Sam nekat memanjat pohon mangga tersebut. Sesampainya diatas, Sam tak berhenti-henti nya menjerit karena digigit oleh semut-semut itu. Sedangkan kedua bocah yang dibawah itu tertawa cekikikan melihat unclenya.

KAMU SEDANG MEMBACA
I'M REGIL'S
Teen FictionJangan mau dibodohi oleh sebuah kehidupan, karena kehidupan semuanya dijalani dengan drama-drama yang luar biasa. Bagaimana jika kehidupan ini terlihat indah namun dibelakang hanyalah kesengsaraan? Namun bagaimana hidup ini dapat berubah? Masih mau...