Regil emosi memikirkan kalau Keira kabur dari apartemennya. Dia mencari keberadaan Keira diruang tamu, kamar mandi dan ruangan lain tetapi tidak menemukan Keira. Regil mendengus kesal, dia berjalan kearah satu ruangan yang belum di periksa nya yaitu dapur. Dan terlihat Keira yang sedang memasak dengan lihainya.
Senyuman terukir dibibir Regil. Keira tidak bisa kabur dari apartemennya karena Keira tidak mengetahui password apartemen nya, oh ayolah Regil kenapa kau menjadi bodoh?
"Ekhem" Regil bergumam agar Keira tau kedatangannya
"Eh, kak Regil udah bangun, maaf ya kak dapurnya gue pake, soalnya laper kak" Ucap Keira nyengir
"Makan kak!" Ucap Keira meletakkan dua piring omelette dan dua gelas susu.
Regil memakan omelette buatan Keira dan, Oh God, it's really delicious!
"Gimana kak? Enak?" Tanya Keira antusias
"Biasa aja" Jawab Regil berbohong, cih.
Keira yang mendengar penuturan Regil hanya diam menunduk malu. Ya siapapun pasti bisa kalau membuat omelette seperti yang dibuatnya, pikir Keira. Setelah makan kedua remaja itu turun dari apartemen Regil.
"Naik" Ucap Regil
"Gue naik angkot aja kesekolah kak" ucap Keira
"Naik!" Bentak Regil
"Kak! Gue gak mau diteror sama fans lo kak! Cukup karena kak kevin gue dibully!" Lirih Keira mengingat perbuatan bejat Kevin dan antek-anteknya.
Rahang Regil mengeras, emosinya tak terbendung mengingat Kelakuan seantreo sekolah kepada Keira. Benar kata Keira, kala dia pergi bersama Keira, seluruh sekolah pasti akan heboh dan akan membully Keira lagi.
"Oke!" Putus Regil menghidupkan motornya lalu pergi meninggalkan Keira.
********
Keira turun dari angkutan umum, dia memasuki gerbang sekolah dan melihat beberapa siswa terisak menangis tersedu-sedu. Keira bertanya-tanya apa yang terjadi dengan siswa disekolahnya? Segera dia berlari menuju kelasnya untuk mencari sahabatnya yang up to date.
"Karin!" Teriak Keira melihat sahabatnya yang bengong dengan tatapan kosong.
"Ra" Ucap Karin lirih
"Eh Rin, elo semua pada kenapa?" Tanya Keira penasaran
"Ra, kak Kevin, Kak Rangga, Kak Arka, Kak Lusi, sama kak Maretha meninggal Ra!" Ucap Karin tergugu
Deg
Deg
Deg
Jantung Keira berdetak Kencang, kaki keira lemas seperti jelly. Tak kuasa berdiri hingga Keira terduduk dilantai.
"Me... meninggal hiks?" Isak Keira
"Iya Ra" lirih Karin
"MENINGGAL APANYA COBA? SEMALEM GUE BARU AJA KETEMU DIA?! LO NGADA-NGADA YA RIN? MESKIPUN GUE NOLAK DIA, BUKAN BERARTI GUE BENCI SAMA DIA!" Teriak Keira membuat pasang mata dikelas itu menatapnya dengan pandangan susah diartikan.
"Gu-gue serius Ra, mereka berlima mabok di mobil pas udah siap party, ta-taa-tapi ada ju-juga yang bi-bilang me-reka di... Di-bunuh Ra!" Jelas Karin takut melihat sahabatnya kini histeris diatas lantai.
Brakkk!!
Keira yang ada disamping meja guru menendang nya hingga meja guru tersebut terbalik dari bentuk aslinya.
"Ra? Lo gak papa?" Tanya Karin terisak
Keira mengacuhkan pertanyaan Karin. Dia teringat kata-kata Regil tadi malam padanya "membalas semua kekesalanmu!" Dan jika dipikir-pikir kelima orang tersebut yang membuatnya kesal bukan?
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M REGIL'S
Teen FictionJangan mau dibodohi oleh sebuah kehidupan, karena kehidupan semuanya dijalani dengan drama-drama yang luar biasa. Bagaimana jika kehidupan ini terlihat indah namun dibelakang hanyalah kesengsaraan? Namun bagaimana hidup ini dapat berubah? Masih mau...