Hari ini, Keira kembali lagi kesekolah. Ketika dia memasuki area sekolah, semua mata memandang nya tak suka, ada yang mengejek dan membully-nya habis-habisan karena dia menolak Kevin.
Banyak yang bilang kalau Keira itu sok cantik, sok jual mahal, dan gaktau diuntung. Semua itu benar-benar membuatnya sakit hati.
"Hiks! Salah aku apa yaallah, aku emang gak mau pacaran sama Kevin, hiks.. hikss!" Isak Keira yang kini sudah berada didalam toilet.
"Hei! Siapa didalem! Keluar lo!" Teriak seorang wanita dari luar pintu sambil menggedor-gedor pintu toilet.
Keira menghapus air matanya dan membuka pintu toilet. Didepannya memperlihatkan dua kakak kelasnya yaitu Lusi dan Maretha. Gaya mereka berdua sangat-sangat tidak cocok dikatakan anak sekolah. Lipstik sangat merah, bedak tebal kurang tebal, rok diatas lutut, dan rambut dicat.
"Ke-kenapa kak?" Tanya Keira, jujur saja Keira sangat takut.
"Oh, elo ternyata didalem! Ngapain lo lama-lama didalem? Elo kira ini toilet punya lo?!" Bentak Lusi sambil menjambak kuat rambut Keira.
"Aw, sakit kak hiks!" Ucap Keira menangis kesakitan.
"Hahaha, makanya jadi adek kelas gak usah keganjengan deh!" Tawa Maretha sambil menatap Keira sinis.
"Le-lepasin kak, hiks!" Isak Keira.
"Eh lo berdua! Lepasin Keira!" Teriak seorang gadis dari arah belakang mereka.
Sontak, ketiga pasang mata tersebut melihat kearah sumber suara.
"Hu? Mau jadi pahlawan kesiangan lo ha?!" Tanya Lusi geram.
"Diem lo cabai! Ayo Keira!" Ucap Karin menarik lengan Keira.
Gadis itu adalah Karin. Karin tadi merasa ada yang aneh ketika Keira sangat lama ditoilet. Karin tau kalau Keira dibully habis-habisan oleh seantreo sekolah. Jadi Karin memutuskan untuk melihat Keira ditoilet, dan gotcha! Dua cabai sedang membully Keira ditoilet.
"Heh! Mau kemana lo?!!" Teriak Lusi melihat Keira dan Karin pergi.
"Gak urusan lo!" Balas Karin teriak.
Karin membawa Keira kekelas dengan keadaan Keira yang masih menangis.
"Hiks, makasih ya Rina!" Ucap Keira kepada Karin
"Udah dong Ra jangan nangis, kesian tuh air mata lo" Kekeh Karin
"Makasih ya Rinaku!" Keira tersenyum dan memeluk sahabatnya.
******
Waktu pulang sekolah tiba, seluruh siswa SMA Athala berhamburan keluar untuk pulang.
"Ra, lo pulang bareng gue aja ya?" Tawar Karin
"Ah gak usah Rin, lo kan mau kemall bareng nyokap lo, gue naik taksi online aja!" Ucap Keira tersenyum
"Yaudah deh, kalo gitu gue duluan ya daah!" Ucap Karin seraya pergi dari kelas meninggalkan Keira.
Keira kini masih didalam kelas, karena dia ingin sekolah benar-benar sepi baru dia akan keluar. Keira seperti itu karena menghindari ejekan dan Bullyan dari teman sekolahnya.
"Kaya nya udah sepi" Ucap Keira meninggalkan kelasnya.
Sepertinya dugaan Keira benar,sekolah sudah benar-benar sepi dan langsung saja Keira jalan menuju luar sekolah.
"Akh!" Ringis Keira karena lengannya dicengkram oleh seseorang
"Hai Keira!" Sapa Kevin dengan antek-antek nya.
Kevin dan antek-anteknya membawa Keira ketoilet pria. Mereka mengunci pintu toilet dan mulai menjalankan aksinya.
"Hai Keira, kayaknya cewek kayak kamu harus dikasih kepuasan dulu baru bisa nerima aku!" Ucap Kevin seraya membuka bajunya.
Jantung keira berdetak tak karuan, apa kakak kelasnya ini mau memperkosa nya? Batin nya berteriak.
"Jangan kak! Lo bastard! Lepasin gue!" Teriak Keira menangis.
"Gue emang bastard, dan gue akan buktiin ke lo kalo gue bastard!" Ucap Kevin menyeringai
"Ja-jangan kak!" Teriak Keira namun tidak diperdulikan oleh Kevin.
Kevin semakin dekat dengan Keira dan membuka kancing baju Keira paling atas. Kevin tidak memperdulikan Keira yang meraung-raung.
Brakkk!!!
Kevin dan antek-anteknya mematung melihat sosok yang mendobrak pintu.
********
Next➡️
Maaf ya banyak typo:( . Kalian kasih vote dan comment dong, biar aku update tiap hari.
Aku lagi bete, soalnya paket ku tinggal seminggu lagi:(
Vote dan comment ya teman-teman, love u:(
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M REGIL'S
Teen FictionJangan mau dibodohi oleh sebuah kehidupan, karena kehidupan semuanya dijalani dengan drama-drama yang luar biasa. Bagaimana jika kehidupan ini terlihat indah namun dibelakang hanyalah kesengsaraan? Namun bagaimana hidup ini dapat berubah? Masih mau...